BIMA, KS.- Persoalan Rp275 untuk mendapatkan pro dan kontra. Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE dan Anggota DPRD Kabupaten Bima, Ed...
BIMA, KS.- Persoalan Rp275 untuk mendapatkan pro dan kontra. Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE dan Anggota DPRD Kabupaten Bima, Edy Muklis S.Sos saling beradu pendapat di media massa.
Akademisi STISIP Mbojo Bima, Abdul Kadir S.Sos, M.Si, menyikapi polemik tersebut. Bahkan ia menilai perbedaan pendapat antara kedua politikus itu, merupakan pertarungan elit politik.
“Bagi sejumlah orang atau pihak yang tidak berada pada posisi Bupati dan Edy, tapi justru ingin mengambil peran, sangat lucu dan menarik,” katanya.
Abdul Kadir mengaku sangat senang jika Anggota Dewan dari Fraksi NasDem itu meminta maaf atas pernyataannya. Kalaupun itu benar, sangat dihargai karena tidak pantas.
“Sebagai Anggota DPRD dan eks Ketua Umum HMI Cabang Bima, saya mengutuk bila Edy Muklis meminta maaf,” ujarnya.
Karena menurut Abdul Kadir, tidak ada kekuasaan atau Pemerintah yang bersih. Begitupun juga dengan Anggota DPRD tidak ada yang tidak berpolitik. Baginya kebenaran dalam politik hanya teka-teki.
“Sebuah isu bisa menjawab dan memecahkan teka-teki. Bupati maupun Edy Muhlis sama-sama sadar tentang ini.
Selain itu, Abdul Kadir yang merupakan eks Ketua Umum HMI Cabang Bima ini menilai, tuduhan Edy menyebarkan fitanh atau hoax terlalu dini dan menganggap Bupati Bima itu bersih juga samar.
“Jika anggota pernyataan Edi Muhlis menfitnah. Silahkan lapor polisi. Sederhana kok,” tandasnya. “Jika anggota pernyataan Edi Muhlis menfitnah. Tolong lapor polisi. Sederhana kok,” tandasnya. (KS-TIM)
COMMENTS