BIMA,KS,- Proyek pembuatan 4 unit kapal di Desa Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima, senilai Rp3,9 macet. Karena saat ini baru 1 unit ya...
BIMA,KS,- Proyek pembuatan 4 unit kapal di Desa Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima, senilai Rp3,9 macet. Karena saat ini baru 1 unit yang dibuat, itupun harus terhenti karena kekurangan bahan dan keterbatasan anggaran.
Berdasarkan data yang dihimpun, anggaran pembuatan 4 unit kapal tersebut bersumber dari APBN 202 dengan nilai pagu sebesar Rp4,2 miliar. Namun setelah ditender angkanya mencapai Rp3,9 miliar.
Berdasarkan rencana, proyek 4 unit kapal yang dikerjakan oleh CV. Sarana Febrian Mandiri, perusahaan dari Makassar tersebut harus diselesaikan pada Bulan Desember 2021 mendatang. Hanya saja saat macet atau tidak berjalan.
Dugaan macet pembuatannya akibat adanya pemotongan atau anggaran disunat sepihak oleh oknum-oknum tertentu yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Padahal saat ini material kayu sangat dibutuhkan, namun anggarannya tidak ada.
hal itu, pihak pelaksana, H. Mahmud membantah pembuatan 4 unit kapal macet. Ia menegaskan pembuatan kapal tersebut akan terus berjalan dan diselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan.
"Pembuatan kapal akan diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan, meski fisik kapal baru mencapai 30 persen," ujarnya.
Meski demikian, ia mengaku pembuatan proyek kapal sempat terhenti atau belum dilanjutkan, karena masih menunggu bahan baku yang didatangkan dari luar daerah.
“Bahan bakunya kami beli di luar daerah. Saat ini dalam perjalanan menuju Sangiang,” katanya.
Terkait dugaan, perkiraan yang mengakibatkan pembuatan kapal macet, ia mengaku tidak ingin membahasnya, karena masih fokus mengerjakan.
“Jangan bahas tentang itu (pemotongan anggaran.red) dan tidak perlu dipersoalan karena kami lagi fokus mengerjakan kapal ini,” katanya.
Terpisah Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Drs. H. Masykur, mengaku sudah melihat turun kondisi fisik pembuatan kapal. Hanya saja, Ia enggan membeberkan hasil pengecekan tersebut.
“Yang jelas pengerjaan atau pembuatan 4 unit kapal di Sangiang dalam pengawasan serius kami,” katanya.
Selain itu, Masykur juga berkomentar tentang dugaan pemotongan pembuatan kapal tersebut, karena tidak mengetahuinya. Ia belum menjadi Kepala Dishub Kabupaten Bima.
“Saya kurang tahu adanya dugaan pemotongan atau berkaitan dengan anggaran pembuatan kapal ini, karena baru menjadi Kepala Dishub. Biar lebih jelas silahkan tanyakan kepada pejabat sebelumnya,” pungkasnya. “Saya kurang tahu dugaan adanya dugaan atau berkaitan dengan anggaran pembuatan kapal ini, karena baru menjadi Kepala Dishub. Biar lebih jelas menunjukkan cinta kepada pejabat sebelumnya,” pungkasnya. (KS-TIM)
COMMENTS