KOTA BIMA, KS, - SMAN 4 Kota Bima bekerjasama dengan BNN Bima lebih kurang satu tahu yang lalu untuk melakukan tes Urin pada Guru-guru dan S...
KOTA BIMA, KS,- SMAN 4 Kota Bima bekerjasama dengan BNN Bima lebih kurang satu tahu yang lalu untuk melakukan tes Urin pada Guru-guru dan Siswa-siswi.
Sejak MoU itu, SMAN 4 Kota Bima dua kali melakukan tes Urin pada 2021. Dalam tes Urin pertama dilakukan pada semua Guru maupun Siswa-siswi. Sementara dalam tes urin kedua hanya dilakukan pada Siswa-siswi saja.
Kemudian pada tes Urin ketiga, dua pekan yang lalu tahun 2022 ini, ada informasi bahwa BNN menyatakan ada satu orang siswa berinisial RR (15) dinyatakan positif menggunakan Narkotika.
Mendengar informasi itu, Media ini langsung konfirmasi kepada Kepala SMAN 4 Kota Bima, Siti Maryatun, S.Pd. MM bahwa RR memang dilakukan tes Urin oleh BNN Bima dua pekan lalu. Saat itu, awal tes dinyatakan positif, selang beberapa menit siswa tersebut di tes ulang, tapi hasilnya dinyatakan negatif.
"Iya awalnya di tes positif. Namun di tes ulang beberapa menit ditempat yang sama dinyatakan negatif," jelasnya diruangan kerja, Jum'at (28/01/2022).
Lebih lanjut, tes urin itu kata Ibu Kepsek dilakukan khusus pada siswa yang terlambat masuk sekolah. Nah, kebetulan juga RR yang sempat dinyatakankan positif, terlambat masuk.
"Kami sepakat bagi yang terlambat masuk sekolah itu akan dilakukan tes urin. Nah kebetulan RR ini masuk terlambat," katanya.
Soal pindahnya RR itu dari SMAN 4 ke SMAN 2 Kota Bima, kata dia, RR pindah atas keinginan sendiri, tidak keterpaksaan sekolah yang menyuruhnya.
"Kita hanya mengajukan surat rekomendasi atas keinginan siswa yang mau pindah. Kalau kami tidak pernah paksakam siswa untuk berpindah sekolah, karena adanya tes Urin itu," jelasnya
Sementara itu, disisi lain, Kepsek dan guru-guru juga membuat aturan bahwa bagi siswa yang diketahui merokok akan dipulangkan ke orang tuanya untuk satu atau dua minggu.
"Hal itu kita suruh orang tuannya mengajar dan membenahi tingkat lakunya, agar siswa tidak merokok lagi. Setelah satu atau dua minggu dikarantina dirumahnya, siswa itu bisa masuk kembali sekolah," ujarnya. (KS.yan06)
COMMENTS