Photo: Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekola...
Photo: Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu |
DOMPU, KS.-Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Al-Amin Dompu, Sri Wahyuningsih yang juga sebagai aktifis perempuan Kabupaten Dompu, menyoroti keterlambatan penanganan kasus yang diduga menyeret oknum APH yang ditangkap anggota Ditresersenarkoba Polda NTB beberapa bulan lalu itu.
katanya, MIS alias Qrs diduga sebagai bandar Narkoba yang telah lama meresahkan warga Dompu dan telah banyak merusak generasi bangsa di Dompu. Karenanya, Kapolda NTB agar serius dan transparan penanganan kasus tersebut dan segera lakukan jumpa pers.
"Publik sangat membutuhkan informasi dan keterbukaan atau transparan serta penegakan hukum yang adil. Penegakan hukum tidak pandang buluh serta tebang pilih,"tegas aktivis perempuan itu, Sabtu 11/06/2022.
Sri juga menyayangkan sikap Polri yang menutup penanganan kasus tersebut lantaran melibatkan oknum anggota,sedangkan warga bisa polisi cepat gelar jumpa pers.
"hingga sampai saat ini belum melakukan jumpa pers di media cetak, dan media online terkait penangkapan dan penanganan kasus tersebut,"sesalnya.
Sri menegaskan bahwa pihaknya yang terhimpun di BEM - STAI Al Amin Dompu tidak pernah akan tinggal diam terhadap kasus penangkapan diduga bandar narkoba oknum saudara MIS alias Qrs."Saya dan teman teman akan pantau khusus penanganan kasus tersebut,"paparnya.
Katanya, MIS sudah diamankan di tahanan direktorat reserse narkoba Polda NTB, dan sampai hari ini rakyat ingin mengetahui perkembangan penyelidikannya."sudah sejauh mana penanganan perkara kasus tersebut,"tanyanya lagi.
Pada kesempatan tersebut, Sri juga mengaku telah mendapat informasi bahwa MIS telah ditangguhkan penahanannya."bila itu benar, kami akan gelar aksi di Mapolda NTB untuk mempertanyakan penanganan kasus yang dianggap tidak adil tersebut,"tandasnya.(KS-Tim)
COMMENTS