BIMA, KS- Demi mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), banyak Kepala Sekolah dan Ketua Yayasan di Bima yang menggunakan cara ile...
BIMA, KS- Demi mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), banyak Kepala Sekolah dan Ketua Yayasan di Bima yang menggunakan cara ilegal dengan merekayasa jumlah data siswa. Seperti yang terjadi di SMA NW Lambu , Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Sekolah SMA NW Lambu, diduga melakukan manipulasi jumlah siswa, dalam jumlah yang besar, yang berdampak pada meningkatnya dana BOS.
"Bayangkan sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 dana BOS tetap cair. Dan parahnya lagi sekolah tidak memungkinkan untuk belajar. Masa Dinas Dikbud bisa mencairkan dana BOS, berarti pihak Dikbud bermain dengan Kepala Sekolah dan Ketua Yayasan," tuding warga DS saat dikonfirmasi sejulah media, kamis (23/2).
Informasi yang kami peroleh, kata DS, pemilik Yayasan SMA NW Lambu tersebut adalah Ketua KCD Dikbud Provinsi NTB H. Anwar, dan Kepala Sekolah adalah keluarganya juga. Sehingga merekayasa data siswa, lalu dana BOS selalu cair.
"Kami menduga Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah telah melakukan korupsi secara berjamaah anggaran dana BOS selama ini," tudingnya.
Sementara itu, Pengawas SMA NW Jubair, S.Pd dimintai tanggapannya menjelaskan, bahwa sejak dirinya melakukan pengawasan mengakui bahwa siswanya tidak ada.
"Benar siswanya tidak ada. Untuk lebih jelasnya silakan tanya langsung Kepala Sekolah yang baru," sarannya.
Selama ini, sambung dia, sudah dilaporkan secara lisan maupun tulisan si KCD Dikbud Provinsi NTB, akan tetapi dirinya tidak tahu secara jelas tindakannya.
"Mohon maaf saya tidak ingin berkomentar banyak terkait masalah ini, yang penting kami sudah laporkan kepada pimpinan," elaknya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah SMA NW Arif Kurniawan, S.Com pada wartawan stabilitas ini menjelaskan, bahwa dirinya tidak mengetahui terkait dana BOS di sekolah setempat.
"Mohon maaf saya tidak tahu tentang dana BOS, karena saya baru tiga bulan diberi tugas untuk menjadi Kepsek di SMA NW Lambu. Sedangkan yang mengurus dana BOS 2020, 2021 dan 2022 adalah Kepala Sekolah yang lama," elaknya.
Kepsek menjelaskan, bahwa pihaknya juga sudah tidak ingin menjadi resiko tentang penggunaan dana BOS, sebab baru menjabat sebagai Kepsek.
"Dan uang dana BOS audah dipegang oleh Ketua Yayasan H. Anwar selaku KCD Dikbud Provinsi NTB. Karena beliau sebentar lagi akan pensiun," pungkasnya.(KS- TIM)
COMMENTS