Melihat derasnya dukungan warga Lombok, lebih khusus warga Pulau Sumbawa dalam beberapa hari terakhir ini, ketika menyambut kehadiran silatu...
Melihat derasnya dukungan warga Lombok, lebih khusus warga Pulau Sumbawa dalam beberapa hari terakhir ini, ketika menyambut kehadiran silaturahim pasangan bakal Calon Gubenur NTB Mami Iqbal dan Calon Wakil Gubernur NTB, Hj.Indah Damayanti Putri (IDP), yang sekarang disingkat dengan pasangan Iqbal-Dinda dapat dipastikan,pasangan yang diusung oleh partai Gerindra, PAN, Golkar serta PPP itu akan memenangkan Pilgub NTB 2024.
Mataram,KS.-Indikator untuk bisa meraih kemenangan pasangan yang diusung oleh Gerindra dibawa kendali presiden terpilih H.Prabowo Subianto itu, dapat dilihat dari respon masyarakat NTB di semua daerah Kabupaten dan Kota di NTB, khususnya di Pulau Sumbawa."Demikian disampaikan sekretaris DPD PAN Kabupaten Bima, Rafidin S,Sos kepada sejumlah wartawan, Sabtu (21/9).
Menurutnya, terlepas plus minusnya Dinda selama menjadi bupati Bima dua periode, namun harus diakui bahwa Dinda adalah politisi gender sejati milik warga NTB yang harus diakui kemampuan cara berpolitiknya, bahkan belum ada politisi gender yang mampu memenangkan pilkada dua periode berturut turut, padahal kekuatan politiknya gak normal seutuhnya, sejak ditinggal mati oleh suami tercintanya.
"Menurut saya, Ketika PAN dan Partai pengusung lain memutuskan memasangkan Iqbal-Dinda merupakan keputusan politik sejumlah partai yang sangat tepat dan cerdas, sebab Iqbal adalah mantan birokrasi sukses milik warga lombok tengah yang emiliki energi positif sendiri, sebab tejadi kolaborasi politisi Golkar yang sejati dengan sosok birokrasi yang memiliki segudang pengalaman.
Karena itu, warga bima, dompu khususnya pulau Sumbawa dapat dipastikan akan memilih Iqbal Dinda secara totalitas,"papar ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bima itu dengan nada seriusnya.
Kenapa harus Iqbal Dinda, pertama, warga lombok sudah memiliki pengalaman pahit manisnya ketika NTB dipimpin oleh politisi asal Pulau Sumbawa selama lima tahun.Artinya, berhasil dan tidaknya doktor Zul selama memimpin NTB sejak tahun 2018-2023 telah dipahami dan dirasakan oleh warga lombok secara merata yaitu warga lombok barat, lombok tengah, Lombok Utara dan warga kota Mataram.
"Nah, apa mungkin warga lombok kembali memilih bila selama lima tahun doktor Zul dianggap tak bekerja maksimal untuk warga lombok, belum lagi warga bima kota dan bima kabupaten, termasuk Sumbawa yang tak merasakan APBD secara merata, Kendari doktor Zul sudah maksimal berbuat untuk warga NTB," Imbuhnya.
Alasan lain adalah ketika politisi asal Sumbawa Barat maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Rohmi sekaranf itu menandakan bahwa Zul gak berhasil menjadi pemimpin yang bawa perubahan bagi warga Sumbawa khususnya Sumbawa Barat.
"Begitu juga dengan majunya Rohmi sebagai calon gubernur, itu juga bagian dari ketidakpuasan Rohmi selama Zul menjadi gubernur NTB," tandasnya.
Apakah majunya Suhaili sekarang bersama Doktor Zul sekarang akan mampu mendokrak elektabilitas pasangan tersebut di lombok tengah ?..Menurut mantan wartawan Harian Umum Suara Mandiri milik kampus Muhammadyah itu, sama sekali tidak berpengaruh.Masalahnya, UHEL pernah menjadi calon gubenur NTB dan rival sejatinya Zul saat pilgub 2018, dan UHEL urutan kedua perolehan suara saat itu .
"Dengan melihat fenomena politik yang saya uraikan diatas tersebut, maka saya yakin warga lombok tengah sekarang merindukan seorang gubernur yang lahir dan besar di lombok tengah.siapa itu, dia adalah Mami Iqbal, maka saya yakin 60-70 persen warga lombok tengah akan memilih Iqbal-Dinda, belum warga lombok barat, Lombok Utara, kota Mataram akan bulatkan pikiran utk dukung Iqbal-Dinda," paparnya
Lanjutnya, sebagai kader PAN, dirinya merasa yakin bahwa semua kader dan pengurus PAN di lombok tengah, apalagi di lombok tengah PAN mendapat unsur pimpinan dewan, akan menambah kekuatan sendiri untuk kemenangan Iqbal-Dinda.
Pada kesempatan itu, Rafidin juga mengungkapkan. Bahwa beberapa waktu lalu terdapat tiga kepala daerah dipanggil oleh pemerintah pusat terkait bagaimana menanggulangi tingginya tingkat kemiskinan di beberapa daerah Kota dan Kabupaten di NTB, seperti, loteng, Lombok Utara dan kota Mataram.
"Seminggu lalu telah dipanggil oleh pemerintah pusat tiga daerah tersebut dan itu bukti bahwa lima tahun terakhir ini, pemerintah propinsi gak mampu menurunkan angka kemiskinan, terutama dilombok tengah yang sekarang ada kandidat calon wakil gubernur UHEL yang nota bene menjadi bupati dua periode,"pungkasnya.(KS-Ml)
COMMENTS