$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

Guru di Tambora Sehari Ngajar 6 Kelas, Gak Dapat Tunjangan Terpencil

Bima, KS - Novi Antika, sudah 8 tahun menjalani profesi sebagai seorang guru di wilayah pelosok tepatnya di SDN 1 Tambora Desa Oi Bura Kecam...

Bima, KS - Novi Antika, sudah 8 tahun menjalani profesi sebagai seorang guru di wilayah pelosok tepatnya di SDN 1 Tambora Desa Oi Bura Kecamatan Tambora Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Banyak cerita yang menghiasi perjalanan Novi sebagai guru SDN yang terletak di lereng gunung Tambora itu. 


Tidak sedikit tantangan dengan segala keterbatasan yang ia alami selama pengabdian. Namun, segala keterbatasan itu justru membuat alumni Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM) ini bertekad mengubah keadaan. 

Ia ingin anak-anak didiknya memiliki kemampuan serta wawasan yang luas seperti halnya siswa di sekolah lain. Meski ia harus menelan pil pahit, karena tidak mendapat tunjangan sebagai guru terpencil seperti para guru sukarela lainnya.

"Saya mulai mengajar di SDN 1 Tambora sejak 2017 silam. Saat itu, guru yang PNS hanya kepala sekolah aja, sisanya tenaga sukarela," kata dia dikonfirmasi kemarin.

Seiring bergulirnya waktu, jumlah guru di SDN 1 Tambora terus bertambah. Kini, sudah bertambah jadi 11 orang, yang mana 4 diantaranya berstatus sebagai PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

Kendati demikian, namun motivasi para guru mengajar berkurang karena terhalang dengan kesibukan masing-masing. Dengan kekurangan itu, Novi harus putar otak, menghendel semua kegiatan belajar peserta didik mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.

"Sering saya masuk sendiri. Disaat saat sendiri, biasanya pada jam pertama saya gabungkan 2 kelas dalam 1 ruangan, begitu pun di jam pelajaran ke 2 hingga seterusnya. Capeknya luar biasa, sampai-sampai bikin suara terganggu," terang guru kelahiran 1998 ini.

Dengan kondisi itu, tidak membuat peserta didik malas untuk datang ke sekolah. Motifasi mereka untuk belajar cukup tinggi, meskipun jarak sekolah dengan rumah mereka 3 hingga 4 kilometer.

Belum lagi, akses jalan yang mereka lewati rusak parah, berkerikil dan licin saat musim hujan. Kemudian sepanjang jalan di sekelilingnya hanya ada hamparan hutan lereng gunung dan lahan perkebunan warga, yang kadang kala sering menjumpai babi hutan dan ular.

"Saya sering bersama peserta didik jalan kaki saat musim hujan begini. Gak bisa dilewati pakai motor, sebab jalan menuju ke sekolah menurun dan licin," jelas perempuan lajang itu.

Selain akses jalan rusak parah, fasilitas di sekolah pun lagi-lagi sangat terbatas. Ruang kelas yang bisa dipakai untuk belajar hanya 3 ruangan, sementara satu lainnya dikosongkan karena tembok sudah retak dan nyaris ambruk akibat gempa pada 2019 silam.

"Dinding sekolah di mana-mana banyak yang terkelupas, begitu juga dengan plafon sudah banyak yang bolong," jelasnya.

Kemudian mirisnya lagi, di SDN 1 Tambora juga belum dialiri listrik dan terjangkau layanan internet. Selama ini, setiap ada kegiatan ataupun pekerjaan yang berbasis online, para guru terpaksa mencari sinyal internet di luar sekolah agar bisa menyelesaikan tugas.

"Karena di sekolah dan umumnya Desa Oi Bura ini, sebagian besar tidak terjangkau layanan internet," jelas dia.

Novi mengaku tak pernah mengeluh dengan segala tantangan selama mengajar di SDN 1 Tambora. Meskipun honor yang diterima tak sebanding dengan kerja kerasnya mencerdaskan peserta didik.

"Gak menentu, kadang saya terima 1,2 juta per 6 bulan sekali dan 1,4 juta per 8 bulan sekali. Honor ini tentu gak cukup, iya kita cukupkan saja," bebernya.

Untuk menambah penghasilan, ia sempat mengajukan berkas agar mendapatkan tunjangan sebagai guru terpencil. Namun, hingga sekarang belum menuai hasil tanpa ia tahu alasan pengajuannya tidak diterima.

"Hanya saya sama 2 guru lain gak dapat. Sementara guru-guru sukarela lainnya dapat tunjangan guru terpencil," pungkasnya. (KS-TIM) 

COMMENTS

BLOGGER
Nama

Featured,1650,Hukum Kriminal,2176,Kesehatan,390,Korupsi,760,Olahraga,236,Opini,135,Pemerintahan,1578,Pendidikan,835,Politik,1287,Sosial Ekonomi,2650,
ltr
item
Koran Stabilitas: Guru di Tambora Sehari Ngajar 6 Kelas, Gak Dapat Tunjangan Terpencil
Guru di Tambora Sehari Ngajar 6 Kelas, Gak Dapat Tunjangan Terpencil
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtzcp-EpdUUSYfm_ZtSisybJkeBwkqaop7884Kk0r2fL3_vUA2blswxoBnRNrGv7m7tcRZKFdEuI6pVI6bzv9B4V0EGsm_wP-bz3CjH2hExyGek6hyphenhyphen6YnvBlPWofUFwvtVTOldZbepHagkvg4p9DmBOikMYbF7wMSaPD4kIK6kW7ynQM4NdRUFSoOofGmr/s320/IMG-20250128-WA0009.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtzcp-EpdUUSYfm_ZtSisybJkeBwkqaop7884Kk0r2fL3_vUA2blswxoBnRNrGv7m7tcRZKFdEuI6pVI6bzv9B4V0EGsm_wP-bz3CjH2hExyGek6hyphenhyphen6YnvBlPWofUFwvtVTOldZbepHagkvg4p9DmBOikMYbF7wMSaPD4kIK6kW7ynQM4NdRUFSoOofGmr/s72-c/IMG-20250128-WA0009.jpg
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2025/01/guru-di-tambora-sehari-ngajar-6-kelas.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2025/01/guru-di-tambora-sehari-ngajar-6-kelas.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy