Jumlah korban diduga keracunan makan soto ayam saat hajatan tujuh bulan kehamilan di Desa Sangiang Kecamatan Sape Kabupaten Bima Provinsi Nu...
Jumlah korban diduga keracunan makan soto ayam saat hajatan tujuh bulan kehamilan di Desa Sangiang Kecamatan Sape Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah. Dari sebelumnya 48, kini bertambah menjadi 100 orang.
Tim Puskesmas Sape saat turun ke rumah para korban
BIMA,KS.-Surveilan Puskesmas Sape, Venita Rahmayanti mengatakan, dari 100 pasien itu 30 orang diantaranya dirawat di rumahnya masing-masing. Kemudian belasan lainnya dirawat di puskesmas pembantu (Postu) Desa Kowo, Kecamatan Sape.
"Rata-rata mereka keluhkan mual-mual, muntah, pusing, hingga mencret. Untuk pasien di rumah, kami suntik obat dan pasangin infus," katanya dikonfirmasi, Senin (27/1/2025).
Menurut dia, 100 pasien ini merupakan data sementara yang diperoleh di lapangan. Tidak menutup kemungkinan korban akan terus bertambah, karena pihaknya belum menyisir rumah warga yang ikut makan di hajatan.
"Itu data sementara ya, karena kami belum sasar semua warga yang ikut makan di acara tujuh bulan kehamilan itu. Nanti kami akan jalan lagi masuk ke beberapa RT yang belum disasar," bebernya.
Venita belum mengetahui pasti penyebab warga menderita keracunan tersebut, apakah akibat makan soto ayam dan rujak atau bukan. Namun, dari hasil investigasi awal pihaknya, bahwa pasien saat hajatan rata-rata makan soto ayam.
"Belum bisa kami simpulkan. Yang jelas sampel soto ayam dan rujak sudah kami amankan untuk diuji lebih lanjut bersama Dinas Kesehatan (Dikes) Bima agar diketahui penyebabnya," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga berdatangan di Puskesmas Sape pada Minggu malam (26/1/2025). Mereka mengeluhkan sakit perut, mual-mual, muntah hingga pusing usai makan di hajatan 7 bulan kehamilan warga Desa Sangiang.
"Hingga malam ini baru 48 orang yang dirawat di puskesmas. Kemudian ada juga sebagian lain yang berobat mandiri di rumah masing-masing,"kata Camat Sape, Akbar Musa. (KS-Zul)
COMMENTS