Kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah, berlokasi di Desa Waduwani Kecamatan Woha dikeluhkan warga. Pasalnya, limbah sampah tersebut mulai m...
Kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah, berlokasi di Desa Waduwani Kecamatan Woha dikeluhkan warga. Pasalnya, limbah sampah tersebut mulai mencemari lingkungan, bahkan bau tak sedap sangat menyengat hidung warga yang lalu lintas Keli - Tente. Warga sudah berupaya berkoordinasi dengan pihak DLH, guna menyelesaikan problem tersebut. Tapi Pihak DLH, tidak merespon bahkan berdalih tidak ada anggaran yang tersedia.
BIMA, KS.- Pencemaran yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Desa Waduwani Kecamatan Woha Kabupaten Bima mulai mencemari lahan pertanian warga. Hal tersebut dikeluhkan oleh Abdurahman warga setempat, pasalnya sudah mulai menyebarkan bau tak sedap. Demikian juga dengan lalat sudah mulai, serang ke pemukiman warga. "Sudah bau tak sedap ditambah lalat serang kediaman warga," ujarnya.
Lanjutnya, Mulai dari bau tak sedap dan lalat hingga limbah sudah masuk ke sungai menuju lahan pertanian warga. Salah seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan, TPAS Waduwani ini belum sepenuhnya dikelola dengan baik oleh pemerintah dan juga Tempat Pemrosesan Sampah (TPA) tidak baik sehingga belum bisa mengatasi pencemaran limbah yang dihasilkan oleh sampah tersebut. Terutama limbah yang masuk ke aliran Kali sekitar lahan pertanian warga.
"Padahal, sebagian warga masih memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan pertanian juga peternakan setempat dan ada juga warga memanfaatkan air kali untuk kebutuhan sehari-hari," Ujarnya Kamis (06/3).
Selain limbah, setiap hari warga juga terganggu aroma tidak sedap. Bau menyengat itu kerap dirasakan sepanjang malam. "Kadang kala kami merasa tak nyaman, untuk itu dinas terkait agar memperhatikan TPA dengan upaya melakukan penyemprotan timbunan sampah," imbuhnya.
Berkali-kali telah dilakukan koordinasi dengan pihak dinas DLH Kabupaten Bima, namun miris jawaban yang kami terima disebutkan tak punya anggaran. "Jika jawaban itu terus, maka kami menuding pihak dinas terkait tak punya mata hati," kesalnya.
Permasalahan ini yang juga dikeluhkan warga sejak sebelum musim hujan, namun tidak pernah diindahkan bahkan kami selalu saja diberikan jawaban tak punya anggaran.
"Kami sudah keluhkan beberapa kali. Tapi jawabannya sama, yakni menunggu koordinasi dari Pemda oleh kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bima. Sampai hari ini tak kunjung ada hasilnya," Ungkapnya lagi.
Dalam beberapa waktu terakhir, jika pihak dinas baik daerah maupun propinsi tidak segera tangani keluhan maka kami akan blokir truk sampah agar tidak lagi bongkar sampah disini.
"Silakan bongkar ditempat lain, atau bila perlu kantor DLH Kabupaten Bima jadikan TPAS saja. Daripada kami berpenyakitan dengan limbah dan aroma tak sedap dari sampah," Ancamnya.
Terkait keluhan warga itu, Kepala DLH Kabupaten Bima, Jaidun. S.HuT yang dikonfirmasi wartawan Koran Stabilitas mengatakan bahwa Kondisi TPAS di Desa Waduwani akan segera ditangani. Saat sekarang sedang berkoordinasi dengan Wakil Bupati Bima. “Masalah kondisi TPAS di Waduwani akan segera di selesaikan, kami sedang menunggu petunjuk bapak wakil Bupati Bima. Beliau sendiri akan turun langsung melihat kondisi TPAS tersebut,” Ujar Jaidun yang ditemui, Jum’at (7/3). (KS-Haris).
COMMENTS