Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI, Profesor Doktor H.Hamdan Zoelva mengakui bahwa peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Bima dan K...
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI, Profesor Doktor H.Hamdan Zoelva mengakui bahwa peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima saat ini sangat masiv, sebab gerakannya melibatkannya banyak orang atau elemen tertentu, sehingga memiliki dampak yang sangat signifikan. Karena itu, Putra Bima kelahiran 21 Juni 1962 itu menyampaikan harapan besarnya agar Gerakan gotong royong dibutuhkan saat ini oleh pemerintah, sehingga bisa memutus mata rantai Gerakan peredaran narkoba yang menurutnya sekarang sudah banyak merusak generasi muda hingga ke pelosok desa di semua desa di Kabupaten Bima.
Mantan Ketua MK, Profesor Doktor H. Hamdan Zoelva
BIMA, KS.- Statemen tersebut diungkapkan mantan Ketua MK Periode 2013-2015 saat memberikan sambutan pada acara “Mbolo Na’e Ulama” yang diadakan Forum Umat Islam Bima Raya di Gedung Masjid Agung Kota Bima, Kamis (3/5). “Acara Mbolo Nae para ulama ini sangat dibutuhkan dalam kondisi sekarang, sebab terjadinya pengaruh budaya barat, akibat timbulnya berbagai kepentingan di berbagai Kalangan, baik lingkungan eksekutif, legislative juga yudikatif. Nah, saya sangat berharap kegiatan seperti ini rutin dilakukan oleh pemerintah, baik Kota maupun Kabupaten Bima.sehingga dapat meminimalisir terjadinya kejahatan social di Tengah Masyarakat, terutama peredaran narkoba di Bima sekarang,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Hamdan Zoelva juga berharap agar dalam sambutanya saat ini didengar langsung oleh Bupati Bima dan Wakil Bupati Bima, juga Walikota Bima serta Wakil Walikota Bima, sebab persoalan narkoba sekarang sudah sangat memprihatinkan sekali terjadi di Dana Mbojo sekarang. Ini katanya, diakibatkan tingginya angka pengangguran, kemiskinan juga bertambah serta lapangan kerja tidak ada, sehingga dengan pola pikir yang sempat, para generasi muda mengambil Keputusan untuk terlibat dalam peredaran narkoba.
“Kita juga tidak bisa menyalahkan pemuda pemudi di bima atas keterlibatan mereka dengan narkoba, karena memang tidak disediakan lapangan kerja oleh Pemerintah Daerah juga Pemerintah keatas. Nah, salah satu mengantisipasi kejahatan narkoba sekarang di Bima adalah dengan bergotong royong, bersama-sama melibatkan semua pihak untuk Bersatu memberantas narkoba,” harapnya.
Selain itu, mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini juga menyinggung soal kondisi Pantai dan pegunungan yang ada di Wilayah Kabupaten Bima sekarang. Dimana, di bagian Tambora, Sanggar, Soromandi, Ambalawi dan Wera berhadapan dengan pulau flores, begitu juga dengan wilayah Kecamatan Sape dan Lambu, serta Monta dan Parado, semuanya berhadapan dengan wilayah daerah lain, sehingga lebih mudah dan cepat terpengaruh dengan budaya barat yang saat ini sudah banyak ditiru oleh warga Indonesia termasuk warga NTB, juga warga Bima tercinta.
“Kalau di Madura itu wilayah pegunungan, sementara untuk Kabupaten Bima juga Kota Bima wilayah Pantai. Artinya, yang sengat cepat terpengaruh itu bukan wilayah pegunungan tapi wilayah Pantai, termasuk Bima ini sangat cepat pengaruh budaya barat, salah satunya adalah narkoba dan penyakit social lainya,” pungkasnya.
Diakhir sambutanya, Hamdan Zoelva meminta seluruh ulama, tokoh pemuda, akademisi, praktisi hukum, lebih-lebih pemerintah Daerah baik Kabupaten Bima maupun Kota Bima agar terus menggelorakan budaya gotong royong untuk mengembalikan kejayaan Bima sebelumnya.”Saat ini kondisi alam di bima butuh kebersamaan, dan kami yang berada di Rantau orang siap membangun Bersama bima, dan siap support dan hadir dalam kegiatan apapun yang diadakan oleh forum islam bima raya, atau oleh elemen lain, sepanjang kegiatan itu membawa dampak positif bagi rakyat Dana Mbojo,” ujarnya. (KS-An)
COMMENTS