Bima, KS.– Festival Sangiang Api (FSA) 2025 resmi dibuka pada Senin, 28 Juli 2025, di Pantai Bahari, Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupat...
Bima, KS.– Festival Sangiang Api (FSA) 2025 resmi dibuka pada Senin, 28 Juli 2025, di Pantai Bahari, Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Acara pembukaan berlangsung meriah dengan iringan tradisi kareku kandei, yang menandai dimulainya festival tahunan tersebut.
Bupati Bima, Ady Mahyudi, secara resmi membuka Festival Sangiang Api dan dalam sambutannya menegaskan pentingnya pelestarian budaya serta kearifan lokal sebagai identitas dan kekuatan daerah.
“Festival ini bukan sekadar hiburan, melainkan wadah untuk mempromosikan potensi wisata alam dan budaya di setiap kecamatan. FSA Wera menjadi simbol kekuatan utama daerah kita,” ujar Bupati Ady Mahyudi.
Bupati juga menyatakan komitmen Pemerintah Daerah untuk mendorong FSA agar tercatat sebagai agenda nasional dan dilaksanakan rutin setiap tahun.
“Tahun ini, FSA masuk kalender event Provinsi NTB dan kami upayakan menjadi event nasional pada tahun 2026,” tambahnya.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua Umum IKRA Wera Nusantara, Prof. Dr. E. H. Muchtar, S.Pd., M.Si., CFrA, yang dalam paparannya menyebut bahwa Festival Sangiang Api telah lama menjadi tradisi masyarakat Wera. Namun, selama ini belum tercatat sebagai agenda nasional.
“Kami telah menjalin komunikasi awal dengan Kementerian Pariwisata sejak 2024. Salah satu syarat agar FSA masuk agenda nasional adalah konsistensi pelaksanaan selama lima tahun berturut-turut,” ungkap Prof. Muchtar yang juga merupakan Guru Besar Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Tokoh adat dan pelaku seni budaya lokal, Dr. H. Sanusi, Sp.OG, juga hadir dan memberikan sambutan sebagai dewan pembina. Ia dikenal sebagai pejuang pemekaran Pulau Sumbawa dan dokter kandungan pertama asal Wera.
Turut hadir dalam pembukaan, Wakapolres Kota Bima KOMPOL Herman, S.H, Asisten Pemerintahan dan Kesra Fatahulloh, S.Pd, para kepala OPD lingkup Pemkab Bima, Camat Wera dan Camat Ambalawi, serta Ketua TP-PKK Kabupaten Bima Ny. Murni Sucyanti.
Kepala Desa Sangiang, A. Rasyid, S.E., menyampaikan bahwa FSA 2025 akan berlangsung selama satu pekan, mulai 28 Juli hingga 3 Agustus 2025.
“Festival ini akan diisi dengan berbagai pertunjukan seni tradisional Mbojo, lomba sampan layar, pameran UMKM, kuliner khas Bima, dan jelajah kawasan Gunung Sangiang, gunung api aktif di tengah Selat Sape,” jelasnya.
Festival ini juga menarik perhatian tamu mancanegara dari Kanada, Nigeria, India, dan Pakistan, yang hadir menyaksikan kekayaan budaya Bima.
Susunan Kegiatan Festival Sangiang Api 2025:
- Pembukaan: Kareku Kandei oleh Sanggar La Sinta, tari Doro Sangiang, seni Paruga Bou, hingga parade muna tembe (menenun).
- Lomba Tradisional: Lomba simi, adu nyelam, patu mojo (pantun Bima), dan lomba sampan layar.
- Pertunjukan Seni: Tarian kontemporer oleh SDN Naru Rangga Solo, Tari Sarau SMAN 2 Wera, dan akustik kolaborasi Sarone Gantao.
- Pameran: Produk UMKM lokal, kuliner khas, hingga bazar ekonomi kreatif (Ekraf).
- Simbolisasi dan Penyambutan: Pengalungan bunga kepada tamu oleh Bupati dan pejabat terkait, serta pembagian doorprize.
Festival ini diharapkan menjadi ajang promosi wisata unggulan serta penggerak ekonomi masyarakat pesisir. Pemerintah Kabupaten Bima menaruh harapan besar agar FSA menjadi kebanggaan nasional dan mampu meningkatkan daya tarik wisata budaya di Pulau Sumbawa. (KS YANI)








COMMENTS