KOTA BIMA, KS.- Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, S.E., didampingi Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, S.H., memimpin rapat koordinas...
KOTA BIMA, KS.- Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, S.E., didampingi Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, S.H., memimpin rapat koordinasi FKPD Kota Bima dengan agenda persiapan jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pada Rabu, 10 Desember 2025.
Terdapat beberapa hal yang mencakup isu strategis yang perlu dimitigasi pada rapat koordinasi yang dihadiri Forkopimda bersama kepala perangkat daerah terkait di Aula Parenta Kantor Wali Kota Bima, antara lain transportasi, ekonomi, keamanan (potensi konflik sosial), cuaca ekstrem, dan kebersihan lingkungan.
Dalam arahannya, Wali Kota Bima, H. A. Rahman, menjelaskan mitigasi untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Ia menegaskan bahwa angka kecelakaan lalu lintas biasanya meningkat tajam selama Nataru. Penyebabnya adalah lonjakan kendaraan pribadi dan umum yang menimbulkan kemacetan di jalur utama, rest area, dan destinasi wisata.
Selain itu, sambung Wali Kota, kenaikan tarif transportasi (darat, laut, udara) sering terjadi secara tidak wajar dan melampaui batas tuslah yang diizinkan. Ditambah lagi maraknya kebiasaan ugal-ugalan di jalan.
Selain mitigasi dini terkait transportasi, Wali Kota Bima juga menyoroti kondisi ekonomi saat Nataru karena meningkatnya kebutuhan masyarakat yang menyebabkan harga komoditas seperti cabai, bawang merah, daging, dan telur melonjak. Selain itu, kelangkaan BBM dan LPG 3 kilogram mengancam usaha UMKM kuliner, industri kecil, serta masyarakat kecil.
“Saya minta Dinas Koperindag berkolaborasi dengan TNI/Polri melakukan monitoring secara berlapis pada seluruh rantai pasok, mulai dari penggilingan padi, distributor, ritel modern, pasar tradisional hingga koordinasi intens dengan Bulog,” tegas Wali Kota Bima.
Wali Kota Bima menegaskan bahwa pemerintah daerah harus bergerak cepat agar jelang Nataru tidak terjadi gejolak harga dengan memperketat pengawasan stok dan distribusi.
Selain itu, Wali Kota Bima menyoroti keamanan dan kondisi sosial-keagamaan menjelang Natal 2025 dan pergantian Tahun Baru 2026. Menurutnya, potensi konflik sosial atau gangguan keamanan internal tetap menjadi perhatian.
“Secara faktual kondisi sosial dan keagamaan relatif stabil, apalagi di Kota Bima sudah sering dilakukan koordinasi lintas agama, baik yang diinisiasi oleh Kejaksaan maupun oleh Pemkot Bima melalui Kesbangpol,” ungkapnya.
Wali Kota Bima menambahkan bahwa kesiapsiagaan terhadap cuaca ekstrem di musim hujan perlu ditingkatkan karena berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir dan longsor serta mengganggu perjalanan pengguna jalan.
Menutup arahannya, Wali Kota Bima menyoroti kebersihan lingkungan yang pada setiap perayaan Nataru selalu berbanding lurus dengan peningkatan drastis timbunan sampah akibat aktivitas wisata dan kumpul keluarga. Timbunan sampah ini didominasi oleh sampah plastik dan makanan, sehingga menyebabkan lonjakan volume sampah yang signifikan (bahkan 2–3 kali lipat).
“Dominasi peningkatan sampah biasanya terjadi pada lokasi wisata, terminal, stasiun, dan alun-alun. Saat ini petugas kebersihan telah bekerja ekstra keras untuk mengatasi lonjakan ini,” imbuhnya.
(KS MUL)

COMMENTS