Pada tahun 2015 ini SDN 18 Kota Bima yang berlokasi di Kelurahan Dolu Kecamatan Rasanae Timur menerima bantuan DAK untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB)
Kota Bima, KS.- Pada tahun 2015 ini SDN 18 Kota Bima yang berlokasi di Kelurahan Dolu Kecamatan Rasanae Timur menerima bantuan DAK untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) satu unit senilai Rp. 27 juta. Akibat pembangunan RKB tersebut sejumlah aset dihapus seperti tiga lokal rumah dinas untuk guru dan tiga lokal ruang kelas I, II, III serta ruang guru dirobohkan.
Kepala SDN 18 Dodu, H. Sulaiman HM. Yusuf, S.Pd kepada wartawan mengatakan, pencairan dana secara tahap tersebut belum dicairkan, walaupun pencairan awal senilai 40 porsen dari total pagu anggaran. Pembangunan 1 unit RKB ini berlokasi di bagian Barat sekolah, tepatnya dirumah dinas tidak layak dihuni, yang akan dirobohkan nantinya, selain itu tiga ruang kelas yang berada dibagian Utara depan jalan akan dirobohkan pula. Sehingga bangunan sekolah ini akan kelihatan dan nampak dari depan jalan setelah dirobohkan. “Bagian aset Pemerintah Kota (Pemkot) Bima telah menyetujui penghapusan aset ini (Rumah dinas dan ruang kelas, red) dan pada intinya sekolah ini nampak kelihatan dari depan jalan raya, setelah tiga kelas yang menutup jalan dirobohkan,” ujarnya saat ditemui Sabtu (19/9).
Sekolah yang memiliki 200 siswa atau terdiri dari 8 Rombongan Belajar (Rombel) itu, dengan jumlah kelas 8 ruang akibatnya, pihak sekolah masih kekurangan satu unit kelas lagi walaupun memperoleh bantuan RKB yang bersumber dari DAK tahun ini. Keberanian kasek Sulaiman menggunakan uang pribadi guna untuk pengadaan bahan material awal seperti batu 12 truk, pasir 10 truk dan batu bata 10.000 batang, patut diajungi jempol, sementara dana DAK belum dicairkan. Pasalnya, masih menunggu gambar RAB dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora).
Lanjutnya, DAK yang dikerjakan secara swakelolah oleh pihak sekolah tersebut dengan masa kerja 2 bulan lebih atau hingga 15 Desember mendatang. Sekolah yang memiliki 12 guru PNS dan 30 pegawai Non PNS, sekarang masih nampak 2 lokal perumahan guru dan kasek (Bagian sudut barat dan utata) yang tidak layak huni memerlukan perhatian khusus dari dinas terkait ditahun yang akan datang. Belum lagi setiap awal musim hujan sekolah diujung timur Kota Bima itu, selalu menjadi korban banjir sehingga pembangunan pagar yang memadai sangat diperlukan tentunya, tambah kasek asal Kelurahan Kodo ini. (KS – Irul)
Kepala SDN 18 Dodu, H. Sulaiman HM. Yusuf, S.Pd kepada wartawan mengatakan, pencairan dana secara tahap tersebut belum dicairkan, walaupun pencairan awal senilai 40 porsen dari total pagu anggaran. Pembangunan 1 unit RKB ini berlokasi di bagian Barat sekolah, tepatnya dirumah dinas tidak layak dihuni, yang akan dirobohkan nantinya, selain itu tiga ruang kelas yang berada dibagian Utara depan jalan akan dirobohkan pula. Sehingga bangunan sekolah ini akan kelihatan dan nampak dari depan jalan setelah dirobohkan. “Bagian aset Pemerintah Kota (Pemkot) Bima telah menyetujui penghapusan aset ini (Rumah dinas dan ruang kelas, red) dan pada intinya sekolah ini nampak kelihatan dari depan jalan raya, setelah tiga kelas yang menutup jalan dirobohkan,” ujarnya saat ditemui Sabtu (19/9).
Sekolah yang memiliki 200 siswa atau terdiri dari 8 Rombongan Belajar (Rombel) itu, dengan jumlah kelas 8 ruang akibatnya, pihak sekolah masih kekurangan satu unit kelas lagi walaupun memperoleh bantuan RKB yang bersumber dari DAK tahun ini. Keberanian kasek Sulaiman menggunakan uang pribadi guna untuk pengadaan bahan material awal seperti batu 12 truk, pasir 10 truk dan batu bata 10.000 batang, patut diajungi jempol, sementara dana DAK belum dicairkan. Pasalnya, masih menunggu gambar RAB dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora).
Lanjutnya, DAK yang dikerjakan secara swakelolah oleh pihak sekolah tersebut dengan masa kerja 2 bulan lebih atau hingga 15 Desember mendatang. Sekolah yang memiliki 12 guru PNS dan 30 pegawai Non PNS, sekarang masih nampak 2 lokal perumahan guru dan kasek (Bagian sudut barat dan utata) yang tidak layak huni memerlukan perhatian khusus dari dinas terkait ditahun yang akan datang. Belum lagi setiap awal musim hujan sekolah diujung timur Kota Bima itu, selalu menjadi korban banjir sehingga pembangunan pagar yang memadai sangat diperlukan tentunya, tambah kasek asal Kelurahan Kodo ini. (KS – Irul)
COMMENTS