Bima tengah heboh, atas beredarnya stiker pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima Periode 2015-2020, antara Drs.H.Zainul Arifin M.Si dengan Hj. Indah Damayanti Putri
Bima tengah heboh, atas beredarnya stiker pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima Periode 2015-2020, antara Drs.H.Zainul Arifin M.Si dengan Hj. Indah Damayanti Putri. Stiker tersebut saat ini menjadi perbincangan ditengah-tengah masyarakat. Disatu sisi, beredarnya stiker tersebut dianggap sebagai trik dan strategi politik untuk mengukur sejauh mana reaksi masyarakat ketika kedua figure itu berpaketan pada Pilkada 2015-2020. Sementara disisi lain, peredaran stiker itu dianggap tidak beretika, karena diedarkan tanpa restu dari kedua figure tersebut.
Menanggapi peredaran stiker tersebut, H.Zainul Arifin atau yang lebih dikenal dengan sapaan Abu Ya kepada Koran Stabilitas Kamis (26/06) di kediamanya mengatakan, kendati pengedaran stiker itu sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap dirinya dan istri mendiang almarhum H.Ferry Zulkarnain, ST. Namun ia menilai, tindakan itu tidak beretika. Karena, belum ada restu baik darinya maupun Dinda. “Sebenarnya, tidak ada masalah soal beredarnya stiker itu. Hanya saja, perlu diluruskan. Karena, beredarnya stiker itu tanpa sepengetahuan saya dan Dinda, “katanya.
Meski peredaran stiker itu memperoleh respon positif dari masyarakat lanjutnya, akan tetapi hal itu perlu mendapat ijin, minimal meminta pamit. Ibarat masuk rumah orang, lebih awal yang harus dilakukan yakni memberi salam. Namun, baginya persoalan itu sudah tidak akan lagi dipermasalahkan. Karena, sudah terlanjur beredar luas ditengah masyarakat, meski tidak diketahui siapa yang mengedarkanya. “Bagi saya, beredarnya stiker itu sudah bukan masalah lagi. Cuman sekali lagi, perlu diluruskan, agar yang mengedarkan stiker itu terlebih dahulu meminta pamit sebelum melakukan hal itu, “ujarnya.
Publik menilai, paketan H.Zainul dengan Dinda merupakan pasangan Calon Pilkada yang bakal memenangkan Pilkada Kabupaten Bima periode 2015-2020. Alasanya, di Kabupaten Bima sudah mengalami krisis figure pemimpin yang bisa merubah Daerah Bima menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Namun, dukungan itu tidak akan terwujud, manakala tidak ada kepastian dari kedua figure tersebut (H.Zainul-Hj Indah Damayanti Putri).
Menanggapi respon masyarakat dalam kaitan itu, Abu Ya, mengaku keinginan dan penilaian masyarakat yang menghendaki agar dirinya berpaketan dengan Dinda merupakan sesuatu yang tidak bisa dibantah. Bahkan, sudah banyak element masyarakat yang mendatangi dirinya. “Kalau publik menghendaki demikian, kenapa tidak. Tapi,kebanggan saya bukan karena itu.Melainkan, karena masyarakat yang berkotak-kotak akibat pilkada 2010-105 lalu, kini sudah bersama dan bersatu kembali. Itu yang membuat saya bangga saat ini, pendukung Zaman dan Fersy yang sebelumnya berkotak-kotak, kini telah kembali harmonis, “ terangnya.
Pada kesempatan itu, Politisi yang masih diharapkan oleh masyarakat untuk kembali tampil pada Pilkada Kabupaten Bima itu periode 2015-2020 mendatang, juga menyampaikan keinginannya untuk maju sebagai kandidat Bupati Bima bukan hanya karena ingin menjadi Kepala Daerah saja. Melainkan, ingin menyatukan masyarakat Kabupaten Bima yang berkotak-kotak.”Keinginan besar saya adalah menyatukan masyarakat Kabupaten Bima, karena percuma menjadi pemimpin apabila tidak bisa dan berhasil menyatukan rakyatnya, “tegas politisi PAN sembari meminta agar persoalan itu juga dikonfirmasikan kepada Dinda.
Sementara, Hj Indah Damayanti Putri yang hendak dimintai tanggapan atas beredarnya stiker tersebut, tidak berhasil dilakukan. Dihubungi melalui Via Ponsel, tidak juga berhasil. Karena, Hand Phone (Hp) dalam keadaan non aktif (mati). (KS-09)
Menanggapi peredaran stiker tersebut, H.Zainul Arifin atau yang lebih dikenal dengan sapaan Abu Ya kepada Koran Stabilitas Kamis (26/06) di kediamanya mengatakan, kendati pengedaran stiker itu sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap dirinya dan istri mendiang almarhum H.Ferry Zulkarnain, ST. Namun ia menilai, tindakan itu tidak beretika. Karena, belum ada restu baik darinya maupun Dinda. “Sebenarnya, tidak ada masalah soal beredarnya stiker itu. Hanya saja, perlu diluruskan. Karena, beredarnya stiker itu tanpa sepengetahuan saya dan Dinda, “katanya.
Meski peredaran stiker itu memperoleh respon positif dari masyarakat lanjutnya, akan tetapi hal itu perlu mendapat ijin, minimal meminta pamit. Ibarat masuk rumah orang, lebih awal yang harus dilakukan yakni memberi salam. Namun, baginya persoalan itu sudah tidak akan lagi dipermasalahkan. Karena, sudah terlanjur beredar luas ditengah masyarakat, meski tidak diketahui siapa yang mengedarkanya. “Bagi saya, beredarnya stiker itu sudah bukan masalah lagi. Cuman sekali lagi, perlu diluruskan, agar yang mengedarkan stiker itu terlebih dahulu meminta pamit sebelum melakukan hal itu, “ujarnya.
Publik menilai, paketan H.Zainul dengan Dinda merupakan pasangan Calon Pilkada yang bakal memenangkan Pilkada Kabupaten Bima periode 2015-2020. Alasanya, di Kabupaten Bima sudah mengalami krisis figure pemimpin yang bisa merubah Daerah Bima menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Namun, dukungan itu tidak akan terwujud, manakala tidak ada kepastian dari kedua figure tersebut (H.Zainul-Hj Indah Damayanti Putri).
Menanggapi respon masyarakat dalam kaitan itu, Abu Ya, mengaku keinginan dan penilaian masyarakat yang menghendaki agar dirinya berpaketan dengan Dinda merupakan sesuatu yang tidak bisa dibantah. Bahkan, sudah banyak element masyarakat yang mendatangi dirinya. “Kalau publik menghendaki demikian, kenapa tidak. Tapi,kebanggan saya bukan karena itu.Melainkan, karena masyarakat yang berkotak-kotak akibat pilkada 2010-105 lalu, kini sudah bersama dan bersatu kembali. Itu yang membuat saya bangga saat ini, pendukung Zaman dan Fersy yang sebelumnya berkotak-kotak, kini telah kembali harmonis, “ terangnya.
Pada kesempatan itu, Politisi yang masih diharapkan oleh masyarakat untuk kembali tampil pada Pilkada Kabupaten Bima itu periode 2015-2020 mendatang, juga menyampaikan keinginannya untuk maju sebagai kandidat Bupati Bima bukan hanya karena ingin menjadi Kepala Daerah saja. Melainkan, ingin menyatukan masyarakat Kabupaten Bima yang berkotak-kotak.”Keinginan besar saya adalah menyatukan masyarakat Kabupaten Bima, karena percuma menjadi pemimpin apabila tidak bisa dan berhasil menyatukan rakyatnya, “tegas politisi PAN sembari meminta agar persoalan itu juga dikonfirmasikan kepada Dinda.
Sementara, Hj Indah Damayanti Putri yang hendak dimintai tanggapan atas beredarnya stiker tersebut, tidak berhasil dilakukan. Dihubungi melalui Via Ponsel, tidak juga berhasil. Karena, Hand Phone (Hp) dalam keadaan non aktif (mati). (KS-09)
COMMENTS