Betapa tidak, korban yang masih duduk dibangku SMP itu mengalami beberapa luka memar dibadannya akibat diduga dianiaya oleh oknum guru SDN Sila 11 Kecamatan Bolo, Ysf.
Selasa (01/07) pagi, merupakan hari sial bagi Rizki (14 Tahun) salah seorang warga Desa Rato. Betapa tidak, korban yang masih duduk dibangku SMP itu mengalami beberapa luka memar dibadannya akibat diduga dianiaya oleh oknum guru SDN Sila 11 Kecamatan Bolo, Ysf. Tak terima atas insiden itu, orang tua korban mendatangi rumah pelaku. Beruntung, pelaku sedang tidak berada di rumah,hingga akhirnya orang tua korban melaporkan secara lisan insiden yang menimpa anaknya ke Polsek Bolo.
Korban yang didampingi orang tuanya kepada Koran Stabilitas menceritakan, kejadian itu bermula ketika dirinya sedang melaksanakan sholat subuh di mesjid Raya Sila. Usai melaksanakan rukun islam itu, dirinya melanjutkan kegiatan jalan-jalan subuh seperti yang biasa dilakukan di bulan ramadhan. Namun ditengah aktivitas itu, tiba-tiba terdengar letusan mercon. “Saat letusan mercon, tiba-tiba oknum guru SDN itu datang dan menganiaya saya. Saya dipukul dengan menggunakan selang dan kayu, “katanya.
Namun lanjutnya, oknum guru itu tak hanya satu kali memukulinya, melainkan hingga beberapa kali. Parahnya, setelah dipukuli oknum guru itu kemudian menyeretnya ke parit. ”Saya dipukuli hingga beberapa kali, kemudian saya diseret keparit depan bengkel samping BRI Unit Bolo. Sampai saya mengalami luka serius dibeberapa bagian tubuh, bahkan saya sempat pingsang, ”ujarnya.
Lantas apa penyebab dibalik tindakan oknum guru yang bernota bene PNS tersebut, menjawab pertanyaan itu, Rizki mengaku diduga karena oknum guru itu mengira dirinya yang meletuskan mercon tersebut. Padahal, ulah itu dilakukan oleh orang lain. “Dia kira saya yang meletuskan mercon, padahal bukan. Yang membuat saya heran, dia langsung memukuli saya tanpa bertanya terlebih dahulu, “heranya.
Setelah kejadian itu, korban kemudian melaporkan persoalan itu pada kdua orang tuanya. Tak terima atas perlakuan oknum guru yang juga Ketua RT tersebut, kedua orang tua korban melaporkan persoalan itu ke Polsek Bolo. “Kami sudah laporkan kejadian yang menimpa anak kami ke Polsek Bolo. Kami berharap, Polisi dapat segera memproses dan menindaktegas pelaku sesuai dengan perbuatanya, “tegas ibu korban.
Kapolsek Bolo, Burhanudin yang dikonfirmasi Koran Stabilitas Kamis (03/07) membenarkan atas laporan tersebut. Hanya saja, belum resmi dilaporkan melainkan baru secara lisan. Bahkan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga korban. “Laporan itu memang ada tapi baru secara lisan. Kemungkinan, pesoalan itu mau diselesaikan ditingkat Desa, “terangnya.
Sekdes Rato, Nasarudin yang dikonfirmasi Koran ini Kamis (03/07) mengaku, akan menyelesaikan persoalan itu pada tingkat desa. Apalagi, perbuatan itu terjadi dilokasi dan dilakukan oleh bawahanya yakni salah satu Ketua RT di Desa Rato. “Kami akan menyelesaikannya ditingkat Desa, “tuturnya.(KS-09)
Korban yang didampingi orang tuanya kepada Koran Stabilitas menceritakan, kejadian itu bermula ketika dirinya sedang melaksanakan sholat subuh di mesjid Raya Sila. Usai melaksanakan rukun islam itu, dirinya melanjutkan kegiatan jalan-jalan subuh seperti yang biasa dilakukan di bulan ramadhan. Namun ditengah aktivitas itu, tiba-tiba terdengar letusan mercon. “Saat letusan mercon, tiba-tiba oknum guru SDN itu datang dan menganiaya saya. Saya dipukul dengan menggunakan selang dan kayu, “katanya.
Namun lanjutnya, oknum guru itu tak hanya satu kali memukulinya, melainkan hingga beberapa kali. Parahnya, setelah dipukuli oknum guru itu kemudian menyeretnya ke parit. ”Saya dipukuli hingga beberapa kali, kemudian saya diseret keparit depan bengkel samping BRI Unit Bolo. Sampai saya mengalami luka serius dibeberapa bagian tubuh, bahkan saya sempat pingsang, ”ujarnya.
Lantas apa penyebab dibalik tindakan oknum guru yang bernota bene PNS tersebut, menjawab pertanyaan itu, Rizki mengaku diduga karena oknum guru itu mengira dirinya yang meletuskan mercon tersebut. Padahal, ulah itu dilakukan oleh orang lain. “Dia kira saya yang meletuskan mercon, padahal bukan. Yang membuat saya heran, dia langsung memukuli saya tanpa bertanya terlebih dahulu, “heranya.
Setelah kejadian itu, korban kemudian melaporkan persoalan itu pada kdua orang tuanya. Tak terima atas perlakuan oknum guru yang juga Ketua RT tersebut, kedua orang tua korban melaporkan persoalan itu ke Polsek Bolo. “Kami sudah laporkan kejadian yang menimpa anak kami ke Polsek Bolo. Kami berharap, Polisi dapat segera memproses dan menindaktegas pelaku sesuai dengan perbuatanya, “tegas ibu korban.
Kapolsek Bolo, Burhanudin yang dikonfirmasi Koran Stabilitas Kamis (03/07) membenarkan atas laporan tersebut. Hanya saja, belum resmi dilaporkan melainkan baru secara lisan. Bahkan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga korban. “Laporan itu memang ada tapi baru secara lisan. Kemungkinan, pesoalan itu mau diselesaikan ditingkat Desa, “terangnya.
Sekdes Rato, Nasarudin yang dikonfirmasi Koran ini Kamis (03/07) mengaku, akan menyelesaikan persoalan itu pada tingkat desa. Apalagi, perbuatan itu terjadi dilokasi dan dilakukan oleh bawahanya yakni salah satu Ketua RT di Desa Rato. “Kami akan menyelesaikannya ditingkat Desa, “tuturnya.(KS-09)
COMMENTS