Akibat memukul Hadirman warga Lingkungan Wadu Mbolo, Kelurahan Dara, oknum Anggota Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Bima, Umrd nyaris dihakimi massa.
Akibat memukul Hadirman warga Lingkungan Wadu Mbolo, Kelurahan Dara, oknum Anggota Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Bima, Umrd nyaris dihakimi massa. Oknum yang tengah piket menjaga Speed Boat milik Pemerintah Kabupaten Bima di Kawasan Pantai Lawata Kota Bima itu harus ngumpet dalam lemari. Beruntung, aparat Polsek Rasanae barat yang mengetahui hal tersebut langsung turun mengamankan oknum tersebut ke Polseka Rasanae Barat.
“Kami datang hanya meminta klarifikasi, apa benar warga kami mencuri atau tidak,” ungkap Sarif yang ditemui wartawan di kantor Kapolsek Rasanae Barat, Rabu (2/7) kemarin.
Diakuinya, kejadian tersebut belum diketahui secara pasti olehnya. Namun, menurut informasi yang diperolehnya oknum Pol PP melakukan penganiayaan terhadap korban lantaran dicurigai maling. “Korban dipukuli oknum tanpa pembuktian yang jelas, apakah benar korban mencuri atau tidak, itu harus disertai bukti. Jangan lansung main hakim sendiri,” katanya.
Dikatakannya, korban Hadirman pada saat itu pulang dari pukat ikan dilaut. Sewaktu pulang korban berniat mencari besi bekas di pinggir pantai untuk ditimbang. Lokasi pencarian korban memang berdekatan dengan Café Anda pantai Lawata. Namun entah apa korban diteriakin maling dan dipukulin oleh Oknum Pol PP. “Padahal korban tidak memasuki didalam Café Anda. Juga belum ada besi yang ditemukan korban,” ujarnya.
Warga dikagetkan dengan informasi soal korban Hadirman yang pulang dari laut, dipukuli oknum Pol PP sampai keluar bola matanya. Mendengar informasi itu kata dia warga Wadumbolo panik dan mendatangi Pol PP yang sedang piket di Lawata. “Tadi warga mencari di tempat oknum tersebut berjaga. Namun pelaku sudah ngumpet,” ungkapnya.
Kapolsek Rasanae Barat Kompol H. Nurdin yang ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) mengaku, belum tahu parsis motifnya. Namun berdasarkan hasil laporan sementara dari keterangan Hadirman warga Wadumbolo. Dia diduga maling oleh oknum yang lagi diamankan ini. Hingga dia di kejar dan dipukuli oknum itu. “Saya belum tahu nama yang melakukan penganiayaan, sementara kasus ini berawal dari dugaan pencurian,” ungkapnya.
Diakuinya, warga berdatangan untuk mencari pelaku penganiayaan terhadap oknum tersebut. Namun, oknum itu bersembunyi di dalam lemari. “Sementara kami amankan dulu ya,”katanya.
Sementara Kasat Pol PP Kabupaten Bima Edy Dermawan S, Sos yang ditemui di Kantor Polsek Rasanae Barat mengaku, belum tahu kejadiannya. Dia memberikan sepenuhnya kepada aparat Kepolisian. "Kalau sala jangan dibilang benar, biarkan aparat Kepolisian berkerja dulu,"tandasnya.
Ia menambahkan, kalaupun anggotanya itu bersalah maka akan ada hukuman kedisiplinan. Namun dikatakannya, Pol PP juga masyarakat. "Kita jugakan masyarakat tentu kita berharap yang baik untuk kita semua," pintahnya.(KS-09)
“Kami datang hanya meminta klarifikasi, apa benar warga kami mencuri atau tidak,” ungkap Sarif yang ditemui wartawan di kantor Kapolsek Rasanae Barat, Rabu (2/7) kemarin.
Diakuinya, kejadian tersebut belum diketahui secara pasti olehnya. Namun, menurut informasi yang diperolehnya oknum Pol PP melakukan penganiayaan terhadap korban lantaran dicurigai maling. “Korban dipukuli oknum tanpa pembuktian yang jelas, apakah benar korban mencuri atau tidak, itu harus disertai bukti. Jangan lansung main hakim sendiri,” katanya.
Dikatakannya, korban Hadirman pada saat itu pulang dari pukat ikan dilaut. Sewaktu pulang korban berniat mencari besi bekas di pinggir pantai untuk ditimbang. Lokasi pencarian korban memang berdekatan dengan Café Anda pantai Lawata. Namun entah apa korban diteriakin maling dan dipukulin oleh Oknum Pol PP. “Padahal korban tidak memasuki didalam Café Anda. Juga belum ada besi yang ditemukan korban,” ujarnya.
Warga dikagetkan dengan informasi soal korban Hadirman yang pulang dari laut, dipukuli oknum Pol PP sampai keluar bola matanya. Mendengar informasi itu kata dia warga Wadumbolo panik dan mendatangi Pol PP yang sedang piket di Lawata. “Tadi warga mencari di tempat oknum tersebut berjaga. Namun pelaku sudah ngumpet,” ungkapnya.
Kapolsek Rasanae Barat Kompol H. Nurdin yang ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) mengaku, belum tahu parsis motifnya. Namun berdasarkan hasil laporan sementara dari keterangan Hadirman warga Wadumbolo. Dia diduga maling oleh oknum yang lagi diamankan ini. Hingga dia di kejar dan dipukuli oknum itu. “Saya belum tahu nama yang melakukan penganiayaan, sementara kasus ini berawal dari dugaan pencurian,” ungkapnya.
Diakuinya, warga berdatangan untuk mencari pelaku penganiayaan terhadap oknum tersebut. Namun, oknum itu bersembunyi di dalam lemari. “Sementara kami amankan dulu ya,”katanya.
Sementara Kasat Pol PP Kabupaten Bima Edy Dermawan S, Sos yang ditemui di Kantor Polsek Rasanae Barat mengaku, belum tahu kejadiannya. Dia memberikan sepenuhnya kepada aparat Kepolisian. "Kalau sala jangan dibilang benar, biarkan aparat Kepolisian berkerja dulu,"tandasnya.
Ia menambahkan, kalaupun anggotanya itu bersalah maka akan ada hukuman kedisiplinan. Namun dikatakannya, Pol PP juga masyarakat. "Kita jugakan masyarakat tentu kita berharap yang baik untuk kita semua," pintahnya.(KS-09)
COMMENTS