Tak diduga oleh publik, bahwa jumlah pegawai di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kabupaten Bima saat ini mencapai angka 600 orang.
Tak diduga oleh publik, bahwa jumlah pegawai di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kabupaten Bima saat ini mencapai angka 600 orang. Yaitu, terdiri dari Direktur dan para pejabatnya, dokter, perawat, satpam dan lainnya. Meski jumlah pegawainya tergolong fantastis, namun keuangan di BLUD masih mampu melayaninya, karena setelah berubah dari RSUD menjadi BLUD, pendapatan mengalami peningkatan hingga Rp.4 Milyar lebih perbulannya.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Tata Usaha (KTU) BLUD Kabupaten Bima, Makruf Apoteker saat ditemui Wartawan Koran Stabilitas, Selasa (8/7) pagi kemarin. Katanya, jumlah pegawai tersebut mengalami peningkatan, ketika BLUD mulai terbentuk di akhir Tahun 2013 kemarin, dimana sekitar 50 lebih orang terjadi penambahan pegawai honor di BLUD.”Ada sekitar 50 lebih orang yang baru masuk di akhir tahun 2013 kemarin,”ujarnya.
Disinggung soal pendapatan BLUD setiap bulan, dibandingkan dengan jumlah pegawai yang mencapai 600 orang tersebut, mantan kepala Apotik RSUD Bima ini mengaku tidak mengalami masalah. Karena dalam aturan sendiri, pendapatan per bulan di BLUD, sekitar 41 persen keatas bisa digunakan untuk jasa layanan. Artinya, dari total pendapatan, BLUD memiliki hak untuk menggunakan pendapatan tersebut sebesar 41 persen lebih.”Nah, dari pendapatan itulah untuk membayar gaji honor, bagi seluruh pegawai BLUD, termasuk jasa layanan dokter spesialis dan dokter umum sebanyak 32 orang sekarang yang mengabdi di BLUD,”jelasnya.
Ditanya, berapa angka minimal honor bagi pegawai honor di BLUD saat ini, Makruf mengaku minimal Rp.500Ribu dengan dua kali penerimaan, yakni di pertengahan bulan dan akhir bulan. Sementara yang paling banyak menerima honor atau jasa layanan adalah dokter spesialis, terutama dokter bedah dengan angka bisa mencapai Rp.70Jutaan per bulannya. Namun katanya, semuanya itu sangat bergantung pada banyaknya pendapatan perbulan.”Ya, semuanya tergantung banyaknya pendapatan secara utuh di berbagai satuan kerja di BLUD ini,”ujarnya.
Bagaimana dengan pelayanan di setiap satua kerja BLUD saat ini, dibandingkan dengan sebelumnya masih RSUD ?. Makruf mengklaim, pelayanan sebelumnya dengan sekarang sangat jauh berbeda, dan masyarakat bisa melihat sendiri, terutama soal penarikan uang di setiap ruangan.”Kalau sebelumnya di setiap ruangan ada penarikan uang administrasi, tapi setelah terbentuk BLUD, dipusatkan jadi satu tempat untuk penarikan uang administrasi dan lainnya,”katanya.
Selanjutnya, mengenai pelayanan di BLUD saat ini pun jauh berbeda dari sebelumnya. Semua pegawai telah diinstrukstikan agar melayani masyarakat dengan penuh tanggungjawab dan tidak mengabaikan keluhan pasien atau keluarga pasien.”Kami siap memberikan pelayanant terbaik bagi seluruh pasien dan keluarga pasien,”janjinya.(KS-001)
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Tata Usaha (KTU) BLUD Kabupaten Bima, Makruf Apoteker saat ditemui Wartawan Koran Stabilitas, Selasa (8/7) pagi kemarin. Katanya, jumlah pegawai tersebut mengalami peningkatan, ketika BLUD mulai terbentuk di akhir Tahun 2013 kemarin, dimana sekitar 50 lebih orang terjadi penambahan pegawai honor di BLUD.”Ada sekitar 50 lebih orang yang baru masuk di akhir tahun 2013 kemarin,”ujarnya.
Disinggung soal pendapatan BLUD setiap bulan, dibandingkan dengan jumlah pegawai yang mencapai 600 orang tersebut, mantan kepala Apotik RSUD Bima ini mengaku tidak mengalami masalah. Karena dalam aturan sendiri, pendapatan per bulan di BLUD, sekitar 41 persen keatas bisa digunakan untuk jasa layanan. Artinya, dari total pendapatan, BLUD memiliki hak untuk menggunakan pendapatan tersebut sebesar 41 persen lebih.”Nah, dari pendapatan itulah untuk membayar gaji honor, bagi seluruh pegawai BLUD, termasuk jasa layanan dokter spesialis dan dokter umum sebanyak 32 orang sekarang yang mengabdi di BLUD,”jelasnya.
Ditanya, berapa angka minimal honor bagi pegawai honor di BLUD saat ini, Makruf mengaku minimal Rp.500Ribu dengan dua kali penerimaan, yakni di pertengahan bulan dan akhir bulan. Sementara yang paling banyak menerima honor atau jasa layanan adalah dokter spesialis, terutama dokter bedah dengan angka bisa mencapai Rp.70Jutaan per bulannya. Namun katanya, semuanya itu sangat bergantung pada banyaknya pendapatan perbulan.”Ya, semuanya tergantung banyaknya pendapatan secara utuh di berbagai satuan kerja di BLUD ini,”ujarnya.
Bagaimana dengan pelayanan di setiap satua kerja BLUD saat ini, dibandingkan dengan sebelumnya masih RSUD ?. Makruf mengklaim, pelayanan sebelumnya dengan sekarang sangat jauh berbeda, dan masyarakat bisa melihat sendiri, terutama soal penarikan uang di setiap ruangan.”Kalau sebelumnya di setiap ruangan ada penarikan uang administrasi, tapi setelah terbentuk BLUD, dipusatkan jadi satu tempat untuk penarikan uang administrasi dan lainnya,”katanya.
Selanjutnya, mengenai pelayanan di BLUD saat ini pun jauh berbeda dari sebelumnya. Semua pegawai telah diinstrukstikan agar melayani masyarakat dengan penuh tanggungjawab dan tidak mengabaikan keluhan pasien atau keluarga pasien.”Kami siap memberikan pelayanant terbaik bagi seluruh pasien dan keluarga pasien,”janjinya.(KS-001)
COMMENTS