Teka-teki tentang siapa yang diduga mencuri dua unit Laptop milik Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Bima
Teka-teki tentang siapa yang diduga mencuri dua unit Laptop milik Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Bima, hingga kini masih misterius. Jika sebelumnya, Imam Wahyudin (35) PNS Sekretariat Dewan Kota Bima diduga sebagai pelaku pencurian dua unit laptop milik Dinas tersebut, karena yang bersangkutan adalah orang pertama yangmenjual Laptop itu pada Asmah Saidin. Kini, Iman secara tegas membantah atas dugaan tersebut, karena statusnya hanya sebagai penjual yang disuruh oleh, Pian salah seorang pemuda RT.12 RW.03 Kelurahan Raba Ngodu Utara.
”Laptop itu, dibawa oleh teman saya bernama Pian pemuda Rt. 12 Rw. 03 Kelurahan Rabangodu Utara pada Kamis pecan lalu sekitar pukul 17.30 Wita. Saat itu, Pian menawarkan kepada saya satu unit laptop untuk dijual,”katanya ketika ditemui wartawan di kediamanya.
Diakuinya, saat penawaran yang dilakukan seorang pemuda itu, ia tidak memiliki uang untuk membayarnya. Karena merasa iba dengan Pian, iapun menawarkan salah satu solusi dengan cara menjual laptop itu. Namun, tawaran itu bukan lansgung ke Asmah melainkan juga pada beberapa orang sebelumnya. ”Saya sifatnya hanya membantu teman yang sedang kesusahan, tapi kalau seandainya saya tahu bahwa itu laptop hasil curian. Tidak mungkin saya mau bantu untuk menjualnya,”ujarnya.
Bahkan ia mengaku, jikalau bukan dirinya orang pertama yang menjual Laptop tersebut, melainkan tangan kelima. Pada kesempatan itu, ia juga menyayangkan sikap Asmah yang membawa persoalan itu hingga ke jalur hukum.”Tidak mungkin saya mengambil milik kantor, lalu saya menjualnya kembali ke orang yang juga tahu dimana saya bekerja. Itu sama saja saya bunuh diri, lagipula saya tidak mungkin melakukan hal seperti itu, saya punya gaji dan kehidupan yang nyaman,”ujarnya.
Usai laptop itu dibayar oleh Asma Saidin, malamnya sekitar pukul 21.30 Wita ia kaget ketika mendengar informasi bahwa dirinya telah dilaporkan ke Pihak Kepolisian Polres Bima Kota atas penjualan laptop dimaksud. Kaget dengan hal itu, Iapun langsung mendatangi Pian pada keesokan harinya untuk menanyakan asal usul laptop yang telah dijual itu.”Saat saya tanya Pian, Pian mengaku bahwa laptop itu milik Capung PNS di bagian Keuangan Pemkot Bima,”bebernya.
Ia berharap kepada pihak Kepolisian, agar segera mengungkap kasus yang menyeret nama baiknya itu.”Saya tidak takut dengan kasus ini, sebab saya merasa tidak bersalah. Saya hanya korban yang dimanfaatkan saja dalam kasus ini, jadi saya akan ikuti proses hukumnya,”cetusnya.(KS-05)
”Laptop itu, dibawa oleh teman saya bernama Pian pemuda Rt. 12 Rw. 03 Kelurahan Rabangodu Utara pada Kamis pecan lalu sekitar pukul 17.30 Wita. Saat itu, Pian menawarkan kepada saya satu unit laptop untuk dijual,”katanya ketika ditemui wartawan di kediamanya.
Diakuinya, saat penawaran yang dilakukan seorang pemuda itu, ia tidak memiliki uang untuk membayarnya. Karena merasa iba dengan Pian, iapun menawarkan salah satu solusi dengan cara menjual laptop itu. Namun, tawaran itu bukan lansgung ke Asmah melainkan juga pada beberapa orang sebelumnya. ”Saya sifatnya hanya membantu teman yang sedang kesusahan, tapi kalau seandainya saya tahu bahwa itu laptop hasil curian. Tidak mungkin saya mau bantu untuk menjualnya,”ujarnya.
Bahkan ia mengaku, jikalau bukan dirinya orang pertama yang menjual Laptop tersebut, melainkan tangan kelima. Pada kesempatan itu, ia juga menyayangkan sikap Asmah yang membawa persoalan itu hingga ke jalur hukum.”Tidak mungkin saya mengambil milik kantor, lalu saya menjualnya kembali ke orang yang juga tahu dimana saya bekerja. Itu sama saja saya bunuh diri, lagipula saya tidak mungkin melakukan hal seperti itu, saya punya gaji dan kehidupan yang nyaman,”ujarnya.
Usai laptop itu dibayar oleh Asma Saidin, malamnya sekitar pukul 21.30 Wita ia kaget ketika mendengar informasi bahwa dirinya telah dilaporkan ke Pihak Kepolisian Polres Bima Kota atas penjualan laptop dimaksud. Kaget dengan hal itu, Iapun langsung mendatangi Pian pada keesokan harinya untuk menanyakan asal usul laptop yang telah dijual itu.”Saat saya tanya Pian, Pian mengaku bahwa laptop itu milik Capung PNS di bagian Keuangan Pemkot Bima,”bebernya.
Ia berharap kepada pihak Kepolisian, agar segera mengungkap kasus yang menyeret nama baiknya itu.”Saya tidak takut dengan kasus ini, sebab saya merasa tidak bersalah. Saya hanya korban yang dimanfaatkan saja dalam kasus ini, jadi saya akan ikuti proses hukumnya,”cetusnya.(KS-05)
COMMENTS