Teka – teki siapa yang bakal maju pada prosesi Pilkada Tahun 2015 dalam keluarga besar almarhum H.Ferry Zulkarnain,ST (Pandopo), dijawab secara jelas dan tegas oleh Hj.Ferra Amelia,SE,MM
Teka – teki siapa yang bakal maju pada prosesi Pilkada Tahun 2015 dalam keluarga besar almarhum H.Ferry Zulkarnain,ST (Pandopo), dijawab secara jelas dan tegas oleh Hj.Ferra Amelia,SE,MM yang juga Ketua DPD Golkar Kota Bima. Selasa (5/8) sore, Ferra mengaku terdapat dua figure terbaik golkar yang akan menjadi peserta Pilkada nantinya, yakni antara Hj. Indah Damayanti Putri atau Ferdiansyah Fajar Islam,SE alias Dae Ade.
Pernyataan itu disampaikan Dae Ferra sapaan akrab Hj. Ferra kepada wartawan Stabilitas sore itu menanggapi isu yang berkembang akhir-akhir ini di tengah publik. Katanya, kendati Golkar belum mengambil langkah apapun dalam kaitan proses pilkada Tahun 2015, namun dipastikan Golkar akan tetap menampilkan dua figure terbaiknya di ajang tersebut. Dua figure yang memiliki elektabilitas itu adalah Hj. Indah Damayanti selaku Ketua Golkar Kabupaten Bima, dan Ade selaku unsure pimpinan di Golkar juga.”Nah, kalau bukan dinda yang diusulkan golkar nantinya, mungkin Ade yang maju,”terangnya.
Ditanya soal elektabilitas antara Dinda dan Ade, Ferra tidak ingin berandai-andai atau berspikulasi soal siapa kedua figure tersebut yang memiliki elektabilitas tinggi. Namun katanya, dalam perhitungan politik tidak seperti menghitung angka matematika. Maksudnya, kendati ada isu Ade tidak memiliki elektabilitas signifikan, namun hal itu tidak bisa dijadikan alasan. Dimisalkannya, Ade kalah pada pemilihan legislative kemarin di Dapil Wera dan Ambalawi.”Tidak bisa dikatakan Ade tidak memiliki elektabilitas, karena dalam hitungan politik, jangankan seseorang yang sudah dikenal oleh rakyat lebih dulu, yang tidak dikenal sedikitpun bisa mendapat dukungan dari masyarakat, ketika mencalonkan diri sebagai Calon Bupati atau Wakil Bupati,”jelasnya.
Bagaimana dengan isu gabungnya massa Fersy Rakyat (Keluarga besar Pandopo) dengan massa Zaman (Drs.H.Zainul Arifin) ?. Ferra mengaku belum tahun soal itu, namun katanya, di lapangan terdapat isu itu. Yang jelas kata Ferra, bila massa Zaman masih bersatu, maka tidak tutup kemungkinan massa Fersy Rakyat akan bergabung dengan Zaman. Yang jelas, Ferra menampik isu kesepakatan dukungan antara Zaman dengan Fersy saat ini, karena belum ada komunikasi kearah sana selama ini.”Pada prinsipnya, Golkar harus menangkan pilkada Tahun 2015 nanti,”tegasnya.
Pada kesempatan itu, Ferra juga mengaku saat ini PAN melakukan pendekatan dengan Golkar, namun Golkar belum menanggapi, karena sampai hari ini golkar belum bersikap sedikitpun soal pilkada Tahun 2015, sebelum pelantikan dewan berlangsung.”Nanti akan dibahas secara intens oleh Golkar, setelah pelantikan dewan,”pungkasnya.
Tak hanya itu, Ferra juga mengatakan, bila keluarga almarhum maju dan berhasil menangkan pillkada tersebut, maka sudah barang tentu janji-janji almarhum Dae Ferry yang belum dilaksanakan, akan terlaksana. Bukan berarti Bupati H.Syafrudin sekarang tidak mampu melaksanakan hal itu.”Intinya, keluarga almarhum maju untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Bima,”cetusnya.
Di tempat terpisah, Ketua DPD Golkar Kabupaten Bima, Hj. Indah Damayanti Putri alias Dae Dinda, saat ditemui di kediamannya di Pandopo, Rabu malam menegaskan, Golkar belum bersikap apa-apa soal pilkada 2015, apalagi melakukan komunikasi dengan perorangan termasuk dengan Drs.H.Zainul Arifin alias Abuya. Masalahnya, golkar memiliki mekanisme, tentunya diawali dengan survey di lapangan yang rencananya diadakan pada bulan September mendatang. “Terus terang saja, kami di golkar belum mengambil sikap sedikitpun soal pilkada, termasuk komunikasi dengan Abuya, baik perorangan apalagi dengan partai,”terangnya.
Diakui Dinda, yang melakukan pendekatan dengan golkar saat ini ada banyak pihak. Antara lain, PAN, Kolonel Hidayat, H.Abdullah alias H.Ola juga beberapa pihak yang hendak maju di Pilkada Tahun 2015. Namun yang pasti kata Dae Dinda, dari sekian banyak pihak itu, sampai hari ini golkar belum memberikan sikap apapun. “Golkar targetnya harus menang. Tentu kami tidak ingin maju dengan figure yang kurang dukungan dari masyarakat. Ya, kami di golkar harus hati-hati menentukan sikap dengan siapa golkar maju nantinya,”gambarnya.
Dinda juga mengakui bahwa beberapa kali turun di berbagai wilayah Kecamatan, termasuk disaat turun di sebuah Dusun yang tidak ada signal Handphone, ada banyak warga yang bertanya, soal isu dirinya (Dinda,red) yang maju bersama Abuya.”Sering kali saya ditanya oleh masyarakat soal isu saya bersama Abuya satu paket. Tapi saya selalu menjawab, terima kasih atas dukungan masyarakat terhadap saya. Itu yang saya jawab ketika ada pertanyaan demikian,”pungkasnya.
Diharapkannya, agar masyarakat bersatu memberikan dukungan terhadap figure golkar nantinya. Siapapun yang maju utusan Golkar harus didukung secara penuh oleh masyarakat Kabupaten Bima secara mayoritas, agar Golkar menangkan pilkada mendatang.”Masyarakat-kan tahu sendiri, bahwa yang bisa mengusung sendiri calon nantinya hanya PAN dan G0lkar. Nah, kami di golkar harus berjuang sekuat tenaga, agar golkar menang di pilkada nanti,”tandasnya. (KS-001)
Ditanya soal elektabilitas antara Dinda dan Ade, Ferra tidak ingin berandai-andai atau berspikulasi soal siapa kedua figure tersebut yang memiliki elektabilitas tinggi. Namun katanya, dalam perhitungan politik tidak seperti menghitung angka matematika. Maksudnya, kendati ada isu Ade tidak memiliki elektabilitas signifikan, namun hal itu tidak bisa dijadikan alasan. Dimisalkannya, Ade kalah pada pemilihan legislative kemarin di Dapil Wera dan Ambalawi.”Tidak bisa dikatakan Ade tidak memiliki elektabilitas, karena dalam hitungan politik, jangankan seseorang yang sudah dikenal oleh rakyat lebih dulu, yang tidak dikenal sedikitpun bisa mendapat dukungan dari masyarakat, ketika mencalonkan diri sebagai Calon Bupati atau Wakil Bupati,”jelasnya.
Bagaimana dengan isu gabungnya massa Fersy Rakyat (Keluarga besar Pandopo) dengan massa Zaman (Drs.H.Zainul Arifin) ?. Ferra mengaku belum tahun soal itu, namun katanya, di lapangan terdapat isu itu. Yang jelas kata Ferra, bila massa Zaman masih bersatu, maka tidak tutup kemungkinan massa Fersy Rakyat akan bergabung dengan Zaman. Yang jelas, Ferra menampik isu kesepakatan dukungan antara Zaman dengan Fersy saat ini, karena belum ada komunikasi kearah sana selama ini.”Pada prinsipnya, Golkar harus menangkan pilkada Tahun 2015 nanti,”tegasnya.
Pada kesempatan itu, Ferra juga mengaku saat ini PAN melakukan pendekatan dengan Golkar, namun Golkar belum menanggapi, karena sampai hari ini golkar belum bersikap sedikitpun soal pilkada Tahun 2015, sebelum pelantikan dewan berlangsung.”Nanti akan dibahas secara intens oleh Golkar, setelah pelantikan dewan,”pungkasnya.
Tak hanya itu, Ferra juga mengatakan, bila keluarga almarhum maju dan berhasil menangkan pillkada tersebut, maka sudah barang tentu janji-janji almarhum Dae Ferry yang belum dilaksanakan, akan terlaksana. Bukan berarti Bupati H.Syafrudin sekarang tidak mampu melaksanakan hal itu.”Intinya, keluarga almarhum maju untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Bima,”cetusnya.
Di tempat terpisah, Ketua DPD Golkar Kabupaten Bima, Hj. Indah Damayanti Putri alias Dae Dinda, saat ditemui di kediamannya di Pandopo, Rabu malam menegaskan, Golkar belum bersikap apa-apa soal pilkada 2015, apalagi melakukan komunikasi dengan perorangan termasuk dengan Drs.H.Zainul Arifin alias Abuya. Masalahnya, golkar memiliki mekanisme, tentunya diawali dengan survey di lapangan yang rencananya diadakan pada bulan September mendatang. “Terus terang saja, kami di golkar belum mengambil sikap sedikitpun soal pilkada, termasuk komunikasi dengan Abuya, baik perorangan apalagi dengan partai,”terangnya.
Diakui Dinda, yang melakukan pendekatan dengan golkar saat ini ada banyak pihak. Antara lain, PAN, Kolonel Hidayat, H.Abdullah alias H.Ola juga beberapa pihak yang hendak maju di Pilkada Tahun 2015. Namun yang pasti kata Dae Dinda, dari sekian banyak pihak itu, sampai hari ini golkar belum memberikan sikap apapun. “Golkar targetnya harus menang. Tentu kami tidak ingin maju dengan figure yang kurang dukungan dari masyarakat. Ya, kami di golkar harus hati-hati menentukan sikap dengan siapa golkar maju nantinya,”gambarnya.
Dinda juga mengakui bahwa beberapa kali turun di berbagai wilayah Kecamatan, termasuk disaat turun di sebuah Dusun yang tidak ada signal Handphone, ada banyak warga yang bertanya, soal isu dirinya (Dinda,red) yang maju bersama Abuya.”Sering kali saya ditanya oleh masyarakat soal isu saya bersama Abuya satu paket. Tapi saya selalu menjawab, terima kasih atas dukungan masyarakat terhadap saya. Itu yang saya jawab ketika ada pertanyaan demikian,”pungkasnya.
Diharapkannya, agar masyarakat bersatu memberikan dukungan terhadap figure golkar nantinya. Siapapun yang maju utusan Golkar harus didukung secara penuh oleh masyarakat Kabupaten Bima secara mayoritas, agar Golkar menangkan pilkada mendatang.”Masyarakat-kan tahu sendiri, bahwa yang bisa mengusung sendiri calon nantinya hanya PAN dan G0lkar. Nah, kami di golkar harus berjuang sekuat tenaga, agar golkar menang di pilkada nanti,”tandasnya. (KS-001)
COMMENTS