$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

HTI Bima Tak Sepakat Soal ISIS

Gerakan kelompok Negara Islam Irak dan Syiria (ISIS) kini ramai menjadi bahan perbincangan. Pasalnya, Indonesia menjadi Negara yang paling disorot

Gerakan kelompok Negara Islam Irak dan Syiria (ISIS) kini ramai menjadi bahan perbincangan. Pasalnya, Indonesia menjadi Negara yang paling disorot karena banyak kelompok Islam menyatakan mendukung dan berbaiat untuk ISIS, tak terkecuali wilayah Bima menjadi bahan pemberitaan nasiona. Namun, tak semua punya pandangan sama tentang konsep Negara Islam yang ditawarkan ISIS. Seperti halnya dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bima.

Ketua HTI Bima, Muhammad Ayyubi mengaku, belakangan ini khilafah memang mulai mencuat lagi. Namun menurutnya, Khilafah telah ditampilkan dengan gambaran yang buruk. Pasca ISIS mengumumkan tegaknya khilafah. Seluruh media gencar memberitakan ISIS dan khilafahnya dengan gambaran buruk. Misalnya, media The Jakarta Post memuat karikatur yang menggambarkan bahwa khilafah adalah sebuah teror gaya baru dan intoleran.

Dirinya tidak yakin dengan khilafah yang ditegakkan oleh ISIS, karena khilafah yang diklaim telah berdiri itu jauh dari gambaran Khilafah yang syar’i seperti diperintahkan Rasulullah. Khilafah yang berdiri haruslah melaksanakan Syariat Islam sejak hari pertama dan keamanan negara berada ditangan kaum muslimin. “Ini semua meniscayakan wilayah yang otonom dan tidak berada dalam kekuasaan negara lain. Dan justru hal ini yang tidak adal dalam khilafah versi ISIS tersebut,” jelas Ayyubi melalui rilis yang diterima Koran Stabilitas.

Menurut hemat dia, gerakan ISIS tidak lebih dari upaya untuk memberi gambaran buruk tentang khilafah. Khilafah yang agung itu digambarkan sebagai pembantai dan tidak toleran sekalipun kepada sesama muslim. Justru apa yang dilakukan ISIS seolah membenarkan apa yang dituduhkan Barat kepada Islam selama ini. Dengan proyek War On Terorism bahwa Islam itu memang teroris. Sandiwara yang terlalu mudah untuk dibaca dalam ranah konspirasi terhadap Islam. “Anehnya lagi jika memang ISIS telah mendirikan Khilafah kenapa dia tidak membantu Palestina yang dibombardir Israel?,” herannya.

Pihaknya mencurigai adanya aksi kontra intelejen dunia melalui ISIS untuk menjauhkan Umat Islam dari Khilafah. Ditengah maraknya tuntutan umat Islam dunia untuk tegaknya Khilafah sebagaimana laporan PEW Research Amerika Juga analisa NIC akan berdirinya kembali khilafah pada 2020. Snowden (agen CIA yang membelot) juga melaporkan bahwa ISIS adalah organisasi bentukan Inggris dan AS.

Ia melanjutkan, sungguh barat tidak akan bisa membendung tegaknya khilafah itu, yang bisa mereka lakukan adalah memperlama tegaknya. Dan cara yang dipakai adalah dengan upaya penyesatan-penyesatan seperti yang sedang terjadi hari ini. Seperti digambarkan dalam Al-Qur’an Surah Al Imran ayat 118. Sungguh ujarnya, menegakkan Khilafah tidak bisa dengan menggunakan metode kekerasan bersenjata. Metode ini selain tidak dicontohkan oleh Rasulullah juga rawan infiltrasi pihak luar untuk melakukan “pembunuhan kakrakter” gerakan.

Cara kekerasan membutuhkan senjata, instruktur, dan modal yang besar. Dan justru senjata-senjata itu hari ini dikuasai oleh pihak barat. Jalu-jalur perdagangan senjata juga ada ditangan mereka. Dan inilah yang menjadi pintu masuk bagi mereka untuk memebelokkan arah perjuangan dan pembusukan gerakan. Berbeda jika metode yang dipakai adalah metode pemikiran sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah. Beliau konsisten dengan metode merubah pemikiran walau direspon dengan kekerasan oleh kafir Quraisy waktu itu.

Karena secara faktual berubahnya seseorang dus negara karena berubahnya pemikirannya. Beliau merubah pemikiran jahiliyah tanpa tuhan waktu itu menjadi pemikiran yang bersumber dari syariat islam saja, dengan cara melakukan perang pemikiran dan membongkar starategi dan makar quraisy kepada Islam.

Dan apa yang dilakukan oleh barat hari ini sejatinya adalah perang pemikiran. Dan perang fisik adalah kondisi terakhir yang dilakukan jika tidak bisa ditaklukkan dengan pemikiran. Maka metode yang sama harusnya kita lakukan hari ini, yakni dengan melakukan perang pemikiran, membongkar kebusukan demokrasi dan kapitalisme hari ini dan menjelaskan agungnya islam dan khilafah. Menjelaskan kepada umat islam tentang bahanya sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Dan ini dilakukan dengan Pemikiran versus pemikiran, Tanpa kekerasan.

Jika metode ini dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten tidak ada satu pun yang bisa melakukan infiltrasi karena seseorang akan bisa diidentifikasi melaluki pemikirannya. Jika tidak membawa syariat islam dan khilafah termasuk juga metode perjuangan tanpa kekerasan maka bisa dipastikan dia adalah penyusup.

Pengopinian Islam dan Khilafah secara masif terus dilakukan hingga terbentu opini dan kesadaran umum akan urgensitas syariat sialm dan khilafah ditengan umat ini, maka mereka akan menuntut pemeberlakuan syariat islam dan mengangkat khilafah. Dan satu yang tidak bholeh dilupakan bahwa cara ini dilakukan dilevel top and down. “Artinya dakwah pemikiran dilevel akar rumput dan penguasa dan militer sebagai ahlul quwwah. Metode ini juga dilakukan Rasulullah dengan melakukan thalabun nusrah (meminta pertolongan ) kepada pemimpin kabilah-kabilah di jazirah arab waktu itu,” urainya.

Lebih jauh, Ayyubi berpandangan bahwa Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh umat islam seluruh dunia yang menerapkan seluruh syariat islam dan menyeberluaskan ke seluruh dunia dengan dakwah dan jihad. Seluruh ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah sepakat akan wajibnya khilafah ini. Bahkan Al Ghazali dalam kitabnya Iqtishad fil I’tiqad meneyebutkan bahwa agama ini adalah asasnya dan Khalifah adalah penjaganya segala sesuatu yang tidak memiliki asas maka dia akan roboh, dan sesuatu yang tidak ada penjaganya maka dia akan hilang.

Begitu pun, Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa khilafah adalah Taajul Furudh (Puncak kewajiban). Karena dengannya seluruh kewajiban akan bisa diterapkan, tanpanya sebagian besar kewajiban seperti syariat dalam Muamalah dan Uqubat tidak bisa diterapkan.

Walhasil khilafah merupakan bagian dari syariat Islam yang mulia. Keberadaanya sebagaimana kewajiban-kewajiban Allah swt lainnya seperti shalat dan zakat. Akan tetapi setelah hancurnya khilafah pada tahun 1924 ditangan Yahudi Dunamah Mustafa Kemal. Barat selalu mencoba mengaburkan kewajiban khilafah ini dan mencitraburukkan khilafah ini dengan memberi gambaran yang tidak benar tentang Khilafah. Baik secara langsung atau melalui mulut-mulut agen dan komprador mereka. (KS-13)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1628,Hukum Kriminal,2144,Kesehatan,387,Korupsi,753,Olahraga,236,Opini,134,Pemerintahan,1561,Pendidikan,832,Politik,1276,Sosial Ekonomi,2604,
ltr
item
Koran Stabilitas: HTI Bima Tak Sepakat Soal ISIS
HTI Bima Tak Sepakat Soal ISIS
Gerakan kelompok Negara Islam Irak dan Syiria (ISIS) kini ramai menjadi bahan perbincangan. Pasalnya, Indonesia menjadi Negara yang paling disorot
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2014/08/hti-bima-tak-sepakat-soal-isis.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2014/08/hti-bima-tak-sepakat-soal-isis.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy