Tenggelamnya Kapal MV (Motor Vercase) Amarah yang memuat sebanyak 20 orang WNA dan lima Anak Buah Kapal (ABK), murni karena cuaca buruk.
Tenggelamnya Kapal MV (Motor Vercase) Amarah yang memuat sebanyak 20 orang WNA dan lima Anak Buah Kapal (ABK), murni karena cuaca buruk.Pernyataan itu disampaikan, Kepala Sahbandar dan Otoritas Pelabuhan Bima H. Anwar Mu’min Raja, S. Sos saat ditemui wartawan di ruang kerjanya Selasa (19/8) siang kemarin.
Awalnya, Kapal tersebut mendapatkan Surat Persetujaun Berlayar (SPB) di Pelabuhan Lombok NTB, Kapal itu mulai angkat jangkar pada hari Kamis (14/8) sekitar pukul 14.30 Wita dan berencana menuju Labuan Bajo NTT. ”Sebelum ke Labuan Bajo, Kapal itu sempat singgah di Pulau Moyo dan Satonda satu hari lamanya,”jelasnya.
Setelah satu hari singgah, Kapal dan para Turis itu melanjutkan pelayarannya ke Labuan Bajo. Namun ketika sampai diantara perairan Pulau Sangeang Api dan Pulau Gilibanta pada hari Sabtu (16/8) sekitar pukul 02.30 Wita dinihari, cuaca buruk seperti angin dan ombak besar mulai menghantam dinding Kapal hingga mesin Kapal mati. ”Sesaat sebelum Kapal tenggelam, 20 orang WNA dan lima orang ABK telah memakai Live Jaket dan pelampung,”ujarnya.
Pada tanggal 17 Agustus pasca Kapal itu tenggelam lanjutnya, dari 20 orang WNA 18 orang berhasil diefakuasi di Pantai Wera oleh Nelayan. Sedangkan lima orang yang merupakan ABK plus Gaitnya, dievakuasi oleh Kapal MV Marnut I ke Pelabuhan Bima. ”Sebagian WNA saat ini telah dipulangkan, sedangkan sebagiannya lagi rencananya akan dipulangkan hari ini (Selasa, red),”jelasnya.
Hingga saat ini katanya, WNA yang masih dalam proses pencarian ada dua orang. Dua orang ini, masing-masing Viktore (30) WNA Spanyaol dan George (30) yang juga WNA Spanyol.”Kami saat ini masih melakukan pencarian terhadap dua orang WNA itu hingga dapat. Kami berharap, kedua WNA itu masih hidup dan bisa dutemukan,”harapnya.
Dari data yang dimiliki Sahbandar, WNA yang telah berhasil diselamatkan yakni. Lima orang WNA Belanda, empat orang Jerman, dua orang Italia, dua orang Inggris, dua orang Neu Zela, satu orang Prancis dan dua orang Spanyol.”WNA Spanyol ada empat orang, tapi dua diantaranya masih dalam proses pencarian,”ungkapnya.(KS-05)
Awalnya, Kapal tersebut mendapatkan Surat Persetujaun Berlayar (SPB) di Pelabuhan Lombok NTB, Kapal itu mulai angkat jangkar pada hari Kamis (14/8) sekitar pukul 14.30 Wita dan berencana menuju Labuan Bajo NTT. ”Sebelum ke Labuan Bajo, Kapal itu sempat singgah di Pulau Moyo dan Satonda satu hari lamanya,”jelasnya.
Setelah satu hari singgah, Kapal dan para Turis itu melanjutkan pelayarannya ke Labuan Bajo. Namun ketika sampai diantara perairan Pulau Sangeang Api dan Pulau Gilibanta pada hari Sabtu (16/8) sekitar pukul 02.30 Wita dinihari, cuaca buruk seperti angin dan ombak besar mulai menghantam dinding Kapal hingga mesin Kapal mati. ”Sesaat sebelum Kapal tenggelam, 20 orang WNA dan lima orang ABK telah memakai Live Jaket dan pelampung,”ujarnya.
Pada tanggal 17 Agustus pasca Kapal itu tenggelam lanjutnya, dari 20 orang WNA 18 orang berhasil diefakuasi di Pantai Wera oleh Nelayan. Sedangkan lima orang yang merupakan ABK plus Gaitnya, dievakuasi oleh Kapal MV Marnut I ke Pelabuhan Bima. ”Sebagian WNA saat ini telah dipulangkan, sedangkan sebagiannya lagi rencananya akan dipulangkan hari ini (Selasa, red),”jelasnya.
Hingga saat ini katanya, WNA yang masih dalam proses pencarian ada dua orang. Dua orang ini, masing-masing Viktore (30) WNA Spanyaol dan George (30) yang juga WNA Spanyol.”Kami saat ini masih melakukan pencarian terhadap dua orang WNA itu hingga dapat. Kami berharap, kedua WNA itu masih hidup dan bisa dutemukan,”harapnya.
Dari data yang dimiliki Sahbandar, WNA yang telah berhasil diselamatkan yakni. Lima orang WNA Belanda, empat orang Jerman, dua orang Italia, dua orang Inggris, dua orang Neu Zela, satu orang Prancis dan dua orang Spanyol.”WNA Spanyol ada empat orang, tapi dua diantaranya masih dalam proses pencarian,”ungkapnya.(KS-05)
COMMENTS