Jika sebelumnya, Lembaga Penegak Hukum dihebohkan atas dugaan kaburnya pelaku Pencurian Motor (Curanmor) di salah satu Rumah Sakit (RS) di Mataram
Jika sebelumnya, Lembaga Penegak Hukum dihebohkan atas dugaan kaburnya pelaku Pencurian Motor (Curanmor) di salah satu Rumah Sakit (RS) di Mataram. Kini,Lembaga yang memproses hingga menjatuhkan vonis terhadap pelaku tindak pidana, kembali dihebohkan atas dugaan kaburnya salah seorang terdakwa kasus dugaan Tindak Pidana Pencurian. Konyolnya, terdakwa yakni Saddam (22) warga asal Desa Panda Kecamatan Palibelo itu diduga kabur saat menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Raba Bima pada tanggal 15 Juli 2014 lalu.
Informasi terkuat yang diperoleh Koran Stabilitas , Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Raba Bima yang menangani kasus dugaan tersebut berinisial Fd. Bahkan, kasus tersebut baru satu kali disidang. “Diduga terdakwa kabur pada saat di sel di PN Raba Bima, “kata sumber terpercaya Koran ini.
Terungkapnya kasus pencurian dengan barang bukti dua unit Hp dan uang sebesar Rp.200 ribu milik para korban ,setelah persoalan tersebut dilaporkan pada Aparat Penegak Hukum Polres Bima Kota. Dari keempat orang korban merupakan pasangan kekasih, satu pasangan berasal dari Kabupaten Dompu. Sementara, satu pasangan berasal dari Kota Bima.Tempat Kejadian Perkara (TKP)-pun sama-sama berlokasi di tepi pantai Wadu Mbolo Kota Bima. “Saat itu, mereka (korban) sedang asyik asyik berpacaran. Tiba-tiba datang pelaku yang meminta uang dan barang berharga milik para korban yang sedang dimabuk cinta tersebut. Untuk memuluskan niat jahatnya, pelaku diduga mengancam akan melaporkan persoalan itu pada Ketua RT setempat. Bahkan, akan melaporkan ke orang tua kedua pasangan kekasih tersebut, “cerita sumber.
Masih menurut sumber, upaya anggota Polisi yang dibantu korban untuk mengungkap sekaligus menangkap pelaku tersebut, gencar dilakukan. Salah satu usaha yakni dengan cara menjebak pelaku dengan metode penebusan barang berharga milik para korban. Hasilnya, pelaku berhasil dibekuk oleh Anggota Buser (Buser) Polres Bima Kota ketika sedang asyik main kartu di lingkungan Wadu Mbolo. “Salah satu korban meminta bantuan saudaranya yang berdomisilir di Desa Panda untuk menebus Hp pada pelaku. Mengingat ciri-ciri pelaku saat beraksi tidak dikenal, karena menggunakan topeng (penutup wajah). Singkatnya, setelah ditebus, ternyata pelaku dugaan pencurian adalah oknum warga Desa Panda tersebut (Saddam red), “beber sumber.
Jaksa, Fuad, SH yang dikonfirmasi Koran ini Via Ponsel Minggu (3/7), membenarkan dugaan kaburnya tahanan tersebut. Namun, hingga saat ini dirinya belum mendapat informasi, apakah sudah berhasil ditangkap atau belum. “Saat sidang berlangsung, pelaku kemudian dimasukan ke sel PN Raba Bima. Saat itulah, pelaku berhasil kabur dari sel. Tapi, untuk lebih jelasnya, silahkan tanyakan ke teman-teman saya yang ada di Bima. Karena, saat ini saya sedang berada di kampong halaman di Padang, “saranya.
Sementara, pihak Pengadilan Negeri (PN) Raba Bima, hingga berita ini ditulis tidak berhasil dikonfirmasi. Publik berharap agar dugaan kaburnya pelaku Tindak Pidana di jajaran Lembaga Hukum, baik di Polisi, Jaksa maupun saat proses persidangan berlangsung tidak terulang lagi dimuedian hari. Sebab, dugaan kaburnya tahanan saat berada ditangan Lembaga Hukum merupakan persoalan yang merusak citra Lembaga Hukum. Selain itu, public juga berharap agar pekaku yang diduga berhasil melarikan diri, agar segera ditangkap dan diberi hukuman berat sesuai perbuatanya. (KS-09)
Terungkapnya kasus pencurian dengan barang bukti dua unit Hp dan uang sebesar Rp.200 ribu milik para korban ,setelah persoalan tersebut dilaporkan pada Aparat Penegak Hukum Polres Bima Kota. Dari keempat orang korban merupakan pasangan kekasih, satu pasangan berasal dari Kabupaten Dompu. Sementara, satu pasangan berasal dari Kota Bima.Tempat Kejadian Perkara (TKP)-pun sama-sama berlokasi di tepi pantai Wadu Mbolo Kota Bima. “Saat itu, mereka (korban) sedang asyik asyik berpacaran. Tiba-tiba datang pelaku yang meminta uang dan barang berharga milik para korban yang sedang dimabuk cinta tersebut. Untuk memuluskan niat jahatnya, pelaku diduga mengancam akan melaporkan persoalan itu pada Ketua RT setempat. Bahkan, akan melaporkan ke orang tua kedua pasangan kekasih tersebut, “cerita sumber.
Masih menurut sumber, upaya anggota Polisi yang dibantu korban untuk mengungkap sekaligus menangkap pelaku tersebut, gencar dilakukan. Salah satu usaha yakni dengan cara menjebak pelaku dengan metode penebusan barang berharga milik para korban. Hasilnya, pelaku berhasil dibekuk oleh Anggota Buser (Buser) Polres Bima Kota ketika sedang asyik main kartu di lingkungan Wadu Mbolo. “Salah satu korban meminta bantuan saudaranya yang berdomisilir di Desa Panda untuk menebus Hp pada pelaku. Mengingat ciri-ciri pelaku saat beraksi tidak dikenal, karena menggunakan topeng (penutup wajah). Singkatnya, setelah ditebus, ternyata pelaku dugaan pencurian adalah oknum warga Desa Panda tersebut (Saddam red), “beber sumber.
Jaksa, Fuad, SH yang dikonfirmasi Koran ini Via Ponsel Minggu (3/7), membenarkan dugaan kaburnya tahanan tersebut. Namun, hingga saat ini dirinya belum mendapat informasi, apakah sudah berhasil ditangkap atau belum. “Saat sidang berlangsung, pelaku kemudian dimasukan ke sel PN Raba Bima. Saat itulah, pelaku berhasil kabur dari sel. Tapi, untuk lebih jelasnya, silahkan tanyakan ke teman-teman saya yang ada di Bima. Karena, saat ini saya sedang berada di kampong halaman di Padang, “saranya.
Sementara, pihak Pengadilan Negeri (PN) Raba Bima, hingga berita ini ditulis tidak berhasil dikonfirmasi. Publik berharap agar dugaan kaburnya pelaku Tindak Pidana di jajaran Lembaga Hukum, baik di Polisi, Jaksa maupun saat proses persidangan berlangsung tidak terulang lagi dimuedian hari. Sebab, dugaan kaburnya tahanan saat berada ditangan Lembaga Hukum merupakan persoalan yang merusak citra Lembaga Hukum. Selain itu, public juga berharap agar pekaku yang diduga berhasil melarikan diri, agar segera ditangkap dan diberi hukuman berat sesuai perbuatanya. (KS-09)
COMMENTS