Rencana para waria di Bima untuk menggelar pesta yang akan dilaksanakan malam minggu (20/09) mendatang di Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda Kota Bima
Rencana para waria di Bima untuk menggelar pesta yang akan dilaksanakan malam minggu (20/09) mendatang di Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda Kota Bima, memperoleh reaksi dan kecaman keras dari pengurus Brigader Masjid Bima. Pasalnya, pesta tersebut merupakan tindakan yang melanggar norma agama islam dan budaya Daerah Bima yang dikenal religius.
Brigader Masjid Bima, Burhanuddin, Sp kepada Koran Stabilitas Kamis (18/09) di Halaman Kantor Pemkot Bima mengatakan, rencana para waria untuk menggelar pesta merupakan tindakan yang bertentangan dengan ajaran islam. Apalagi kegiatan itu tergolong besar, karena informasinya bukan hanya para waria di Bima yang hadir pada pesta tersebut. Melainkan juga waria sepulau Sumbawa. “Pada pesta itu akan hadir waria se pulau Sumbawa. Jadi, pestanya tergolong meriah dan istimewa. Tapi apapun dalihnya, pesta itu tidak boleh berlangsung. Karena, tidak dibenarkan dalam ajaran islam dan budaya kita di Bima,” katanya.
Jika kegiatan semacam itu terjadi lanjutnya, bukan hal yang mustahil daerah Bima akan dilaknat oleh Allah SWT. Imbasnya, bukan hanya oknum yang ikut andil dalam pesta itu yang dilaknat, tetapi seluruh rakyat Bima tanpa terkecuali. Jadi sebelum mendapat teguran dari Allah SWT, akan lebih baik apabila pesta itu dicegah. Bukankah imbuhnya, azab sang maha pencipta akibat pesta semacam itu sudah pernah terjadi pada zaman Nabi Lud. Saat itu, tak hanya waria yang kena azab tapi semua umat Nabi Lud. “Saya takut daerah kita dilaknat seperti di zaman Nabi Lud. Sehingga saya memutuskan untuk mencegah pesta itu, karena bukan hanya mereka(waria) yang kena laknat, tapi juga rakyat yang tidak berdosa,” ujarnya.
Karenanya, ia menghimbau kepada masyarakat yang mengaku diri umat islam agar memerangi hal-hal semacam itu. Artinya, jangan hanya menunggu reaksi dari Ormas Islam, ulama dan Pemerintah. Sebab, masih banyak persoalan lain yang harus dituntaskan. Katanya, pesta seperti itu juga pernah diagendakan beberapa tahun sebelumnya, tapi berhasil digagalkan oleh pihak Kepolisian. Artinya, hal semacam itu jangan sampai terjadi di Tahun 2014 ini. “Saya mengajak umat islam untuk bersatu demi menegakan amar ma,ruf nahir mungkar. Apalagi tindakan itu berbau maksiat, jadi wajib diperangi, itu hukum allah. Intinya jangan biarkan maksiat merajalela, karena sekali lagi semua umat yang berdosa akan kena azab bukan hanya pelaku maksiat,” pintahnya.
Ia menegaskan, ada ijin atau tidak dari Pemerintah Kota Bima, pihaknya bersih keras menolak penyelenggaraan acara tersebut. Bahkan, untuk mencegah dan memerangi pesta itu pihaknya mengaku akan mengajak ormas islam lain. Seperti, JAT, FPI, HTI dan seluruh element islam. “Ada atau tidaknya ijin dari Pemerintah, kami tetap turun untuk memerangi pesta tersebut. Karena bagi kami, pesta semacam itu wajib untuk diperangi, catat itu,” tegasnya.
Pada pesta yang sudah direncanakan itu, dirinya tidak menyalahkan pihak manapun. Terutama karang taruna Kelurahan setempat yang informasinya ikut terlibat dalam kegiatan para waria tersebut. Demikian halnya Pemerintah Kelurahan. “Saya tidak menyalahkan karang taruna dan Pemerintah Kelurahan setempat (Mande), tapi oknumnya,” tandasnya. (KS-09)
Brigader Masjid Bima, Burhanuddin, Sp kepada Koran Stabilitas Kamis (18/09) di Halaman Kantor Pemkot Bima mengatakan, rencana para waria untuk menggelar pesta merupakan tindakan yang bertentangan dengan ajaran islam. Apalagi kegiatan itu tergolong besar, karena informasinya bukan hanya para waria di Bima yang hadir pada pesta tersebut. Melainkan juga waria sepulau Sumbawa. “Pada pesta itu akan hadir waria se pulau Sumbawa. Jadi, pestanya tergolong meriah dan istimewa. Tapi apapun dalihnya, pesta itu tidak boleh berlangsung. Karena, tidak dibenarkan dalam ajaran islam dan budaya kita di Bima,” katanya.
Jika kegiatan semacam itu terjadi lanjutnya, bukan hal yang mustahil daerah Bima akan dilaknat oleh Allah SWT. Imbasnya, bukan hanya oknum yang ikut andil dalam pesta itu yang dilaknat, tetapi seluruh rakyat Bima tanpa terkecuali. Jadi sebelum mendapat teguran dari Allah SWT, akan lebih baik apabila pesta itu dicegah. Bukankah imbuhnya, azab sang maha pencipta akibat pesta semacam itu sudah pernah terjadi pada zaman Nabi Lud. Saat itu, tak hanya waria yang kena azab tapi semua umat Nabi Lud. “Saya takut daerah kita dilaknat seperti di zaman Nabi Lud. Sehingga saya memutuskan untuk mencegah pesta itu, karena bukan hanya mereka(waria) yang kena laknat, tapi juga rakyat yang tidak berdosa,” ujarnya.
Karenanya, ia menghimbau kepada masyarakat yang mengaku diri umat islam agar memerangi hal-hal semacam itu. Artinya, jangan hanya menunggu reaksi dari Ormas Islam, ulama dan Pemerintah. Sebab, masih banyak persoalan lain yang harus dituntaskan. Katanya, pesta seperti itu juga pernah diagendakan beberapa tahun sebelumnya, tapi berhasil digagalkan oleh pihak Kepolisian. Artinya, hal semacam itu jangan sampai terjadi di Tahun 2014 ini. “Saya mengajak umat islam untuk bersatu demi menegakan amar ma,ruf nahir mungkar. Apalagi tindakan itu berbau maksiat, jadi wajib diperangi, itu hukum allah. Intinya jangan biarkan maksiat merajalela, karena sekali lagi semua umat yang berdosa akan kena azab bukan hanya pelaku maksiat,” pintahnya.
Ia menegaskan, ada ijin atau tidak dari Pemerintah Kota Bima, pihaknya bersih keras menolak penyelenggaraan acara tersebut. Bahkan, untuk mencegah dan memerangi pesta itu pihaknya mengaku akan mengajak ormas islam lain. Seperti, JAT, FPI, HTI dan seluruh element islam. “Ada atau tidaknya ijin dari Pemerintah, kami tetap turun untuk memerangi pesta tersebut. Karena bagi kami, pesta semacam itu wajib untuk diperangi, catat itu,” tegasnya.
Pada pesta yang sudah direncanakan itu, dirinya tidak menyalahkan pihak manapun. Terutama karang taruna Kelurahan setempat yang informasinya ikut terlibat dalam kegiatan para waria tersebut. Demikian halnya Pemerintah Kelurahan. “Saya tidak menyalahkan karang taruna dan Pemerintah Kelurahan setempat (Mande), tapi oknumnya,” tandasnya. (KS-09)
COMMENTS