Moment Pembukaan STQ di Kabupaten Sumbawa dimanfaatkan Gubernur NTB, KH Zainul Mazdi, MA untuk mengingatkan kepada masyarakat akan bahaya narkoba.
Moment Pembukaan STQ di Kabupaten Sumbawa dimanfaatkan Gubernur NTB, KH Zainul Mazdi, MA untuk mengingatkan kepada masyarakat akan bahaya narkoba. Gubernur menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi generasi muda bangsa saat ini yang semakin terpuruk akibat narkoba.
Disampaikannya, generasi muda yang terjangkit narkoba hingga saat ini tercatat mencapai hamper lima juta orang. Jumlah itu dinilainya sangat fantastis karena setara dengan jumlah penduduka satu Negara, bahkan lebih. “Ini jumlah yang sangat fantastis, di Kuawait saja penduduknya hanya 2,5 juta saja," ujarnya.
Karenanya, kepada seluruh warga NTB diingatkannya untuk selalu berpegang teguh terhadap aqidah dan syariat islam. Sebab jumlah penderita yang banyak itu bukan saja menjadi keprihatinan pemerintah, tetapi menjadi bahan renungan bagia seluruh masyarakat. Hal itu agar dapat mengontrol anak-anaknya sehingga tidak terjerumus dalam pengaruh yang negatif.
Menurutnya, masalah narkoba bukan saja tanggung jawab pemerintah, tapi peran orang tua sangat penting untuk mencegah anak terjebak hal-hal yang negative. Seperti dengan mendorong anak terlibat dalam kegiatan yang positif dan terus mendukung kreatifitas serta bakat maupun kemampuan yang dimilik anak. Kegiatan STQ kata Tuan Guru Bajang, merupakan sarana untuk instrokpeksi diri, apakah anak-anak sudah dituntun untuk mengaji.
“Artinya, kegiatan semacam ini bukan hanya diramainkan dengan tontonan, tetapi sebagai ajang untuk mengoreksi, apakah anak-anak kita sudah bisa mengaji atau belum. Kalau belum ayo bawa ke guru ngajinya," ingat Gubernur. Berkaitan dengan pelaksanaan STQ Prop ke XXIII di Sumbawa, dinilainya merupakan wahana silaturrahmi untuk merekatkan persaudaraan dalam mewujudkan program NTB bersaing. “Even seperti ini, harus kita jadikan sebagai wahana pemersatu, walaupun dalam keinginan semua daerah untuk menang dan sukses dalam prestasi, tetapi persatuan dan silaturrahmi lebih kita kedepankan," ingatnya.
Gubernur juga menginformasikan, tahun 2016 mendatang NTB menjadi tuan rumah MTQ tingkat Nasional dengan siklus 40 tahun. “Setelah 40 lalu NTB jadi tuan rumah, baru di 2016 mendatang kita kebagian lagi sejak dilaksanakan pada tahun 1974 lalu,” tuturnya. Diharapkannya kegiatan itu bisa berjalan dengan sukses dan mencetak para Qori dan Qoriah terbaik NTB. "Untuk itu, kita di NTB, harus sudah siapkan diri dari sekarang. Karena NTB yang dikenal dengan religiusnya, masih teringgal dalam prestasi MTQ. Justru propinsi yang penduduk muslimnya minoritas lebih tinggi dari NTB,” tandasnya.
Menandai pembukaan STQ XXIII itu, digelar pawai ta'aruf yang dilaksanakan sekitar pukul 14.00 wita. Pawai ta'aruf dimulai dari Lapangan Pragas dan finis di Kantor Bupati Sumbawa. Seluruh kontingan kabupaten dan kota serta pelajar se-Kabuapaten Sumbawa ambil bagian dalam pawai ta'aruf itu. Peserta pertama yang mengawali pawai ta'ruf itu adalah Kota Mataram.
Di belakang marcing band dari Pemkab Sumbawa, selanjutnya di susul oleh Kota Bima dengan segara Putih coklat. Selanjutnya Kabupaten Lombok Barat disusul Kabupaten Bima dengan seragam batik birunya. Sementara itu, Tuan Rumah Kabupaten Sumbawa tampil dengan pakaian adat Sumbawa. (KS-07)
Disampaikannya, generasi muda yang terjangkit narkoba hingga saat ini tercatat mencapai hamper lima juta orang. Jumlah itu dinilainya sangat fantastis karena setara dengan jumlah penduduka satu Negara, bahkan lebih. “Ini jumlah yang sangat fantastis, di Kuawait saja penduduknya hanya 2,5 juta saja," ujarnya.
Karenanya, kepada seluruh warga NTB diingatkannya untuk selalu berpegang teguh terhadap aqidah dan syariat islam. Sebab jumlah penderita yang banyak itu bukan saja menjadi keprihatinan pemerintah, tetapi menjadi bahan renungan bagia seluruh masyarakat. Hal itu agar dapat mengontrol anak-anaknya sehingga tidak terjerumus dalam pengaruh yang negatif.
Menurutnya, masalah narkoba bukan saja tanggung jawab pemerintah, tapi peran orang tua sangat penting untuk mencegah anak terjebak hal-hal yang negative. Seperti dengan mendorong anak terlibat dalam kegiatan yang positif dan terus mendukung kreatifitas serta bakat maupun kemampuan yang dimilik anak. Kegiatan STQ kata Tuan Guru Bajang, merupakan sarana untuk instrokpeksi diri, apakah anak-anak sudah dituntun untuk mengaji.
“Artinya, kegiatan semacam ini bukan hanya diramainkan dengan tontonan, tetapi sebagai ajang untuk mengoreksi, apakah anak-anak kita sudah bisa mengaji atau belum. Kalau belum ayo bawa ke guru ngajinya," ingat Gubernur. Berkaitan dengan pelaksanaan STQ Prop ke XXIII di Sumbawa, dinilainya merupakan wahana silaturrahmi untuk merekatkan persaudaraan dalam mewujudkan program NTB bersaing. “Even seperti ini, harus kita jadikan sebagai wahana pemersatu, walaupun dalam keinginan semua daerah untuk menang dan sukses dalam prestasi, tetapi persatuan dan silaturrahmi lebih kita kedepankan," ingatnya.
Gubernur juga menginformasikan, tahun 2016 mendatang NTB menjadi tuan rumah MTQ tingkat Nasional dengan siklus 40 tahun. “Setelah 40 lalu NTB jadi tuan rumah, baru di 2016 mendatang kita kebagian lagi sejak dilaksanakan pada tahun 1974 lalu,” tuturnya. Diharapkannya kegiatan itu bisa berjalan dengan sukses dan mencetak para Qori dan Qoriah terbaik NTB. "Untuk itu, kita di NTB, harus sudah siapkan diri dari sekarang. Karena NTB yang dikenal dengan religiusnya, masih teringgal dalam prestasi MTQ. Justru propinsi yang penduduk muslimnya minoritas lebih tinggi dari NTB,” tandasnya.
Menandai pembukaan STQ XXIII itu, digelar pawai ta'aruf yang dilaksanakan sekitar pukul 14.00 wita. Pawai ta'aruf dimulai dari Lapangan Pragas dan finis di Kantor Bupati Sumbawa. Seluruh kontingan kabupaten dan kota serta pelajar se-Kabuapaten Sumbawa ambil bagian dalam pawai ta'aruf itu. Peserta pertama yang mengawali pawai ta'ruf itu adalah Kota Mataram.
Di belakang marcing band dari Pemkab Sumbawa, selanjutnya di susul oleh Kota Bima dengan segara Putih coklat. Selanjutnya Kabupaten Lombok Barat disusul Kabupaten Bima dengan seragam batik birunya. Sementara itu, Tuan Rumah Kabupaten Sumbawa tampil dengan pakaian adat Sumbawa. (KS-07)
COMMENTS