Lima Bulan tunjangan sertifikasi seluruh guru Agama Islam di Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bima Tahun 2013
Lima Bulan tunjangan sertifikasi seluruh guru Agama Islam di Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bima Tahun 2013, hingga saat ini belum dibayar. Belum diketahui alasan dibalik belum dibayarkanya Milyaran rupiah dana yang menjadi hak para tenaga pendidik dibawah naungan Kemenag tersebut.
Salah seorang guru agama di salah SDN Kota Bima berinisial Sy, mengaku sudah sering kali berupaya menanyakan persoalan itu kepada pihak Kemenag. Namun, usaha untuk mengetahui kejelasan tak membuahkan hasil. Justeru, para guru yang terakomodir dalam program sertfikasi guru disarankan agar menanyakan persoalan itu pada Kemenag di Pusat. “Kami diminta bersabar, karena lima bulan tunjangan itu hingga saat ini belum dikirim Pusat,” katanya.
Sy mengaku tunjangan itu sangat dibutuhkan, karena selain sudah menjadi hak sebagai guru sertifikasi. Tapi juga terdesak oleh kebutuhan hidup, salah satunya untuk membayar biaya pendidikan anak-anaknya. Belum lagi, desakan kebutuhan hidup lainya. Jadi, Kemenag mesti memberikan kejelasan atas persoalan tersebut, apakah akan dibayarkan ataukah justeru sebaliknya bakal dihanguskan. “Kami butuh kejelasan soal itu, jangan hanya disuruh bersabar. Karena, hampir setahun kami bersabar menunggu realisasi pembayaran tunjangan tersebut. Apa bedanya guru agama dengan guru umum. Mereka (Guru Umum,red) telah terima utuh tunjangan sertefikasi mereka tahun 2013, sementara kami dari guru agama belum juga dibayarkan,”tuturnya kesal.
Belum dibayakanya lima bulan tunjangan profesi untuk seluruh guru dibawa naungan Kemenag dibenarkan Kepala Kemenag Kota Bima, Drs.H.Syahril M.si . Bahkan, persoalan itu sudah menjadi temuan BPK. Karenanya, BPK meminta kepada Kemenag Pusat untuk segera membayar sisa tunjangan Tahun 2013 lalu tersebut. “BPK sudah meminta kepada Pusat untuk melunasi sisa tunjangan tersebut. Entah bagaimana responnya, sampai sekarang belum ada informasi lebih lanjut,” akunya.
Ia menjelaskan, persoalan itu bukan hanya terjadi di Kota Bima, melainkan juga terjadi di beberapa Daerah lain. Bahkan, Kemenag diseluruh Indonesia. Jadi pihaknya berharap kepada seluruh guru sertifikasi yang belum dibayarkan haknya, agar senantiasa bersabar hingga upaya tim audit melalui surat resmi yang ditujukan kepada Pusat membuahkan hasil. “Saya berharap agar para guru bersabar, karena masalah itu bukan hanya terjadi di Kota Bima. Tetapi juga dirasakan oleh seluruh guru sertifikasi agama diseluruh Indonesia,” terangnya. (KS-09)
Salah seorang guru agama di salah SDN Kota Bima berinisial Sy, mengaku sudah sering kali berupaya menanyakan persoalan itu kepada pihak Kemenag. Namun, usaha untuk mengetahui kejelasan tak membuahkan hasil. Justeru, para guru yang terakomodir dalam program sertfikasi guru disarankan agar menanyakan persoalan itu pada Kemenag di Pusat. “Kami diminta bersabar, karena lima bulan tunjangan itu hingga saat ini belum dikirim Pusat,” katanya.
Sy mengaku tunjangan itu sangat dibutuhkan, karena selain sudah menjadi hak sebagai guru sertifikasi. Tapi juga terdesak oleh kebutuhan hidup, salah satunya untuk membayar biaya pendidikan anak-anaknya. Belum lagi, desakan kebutuhan hidup lainya. Jadi, Kemenag mesti memberikan kejelasan atas persoalan tersebut, apakah akan dibayarkan ataukah justeru sebaliknya bakal dihanguskan. “Kami butuh kejelasan soal itu, jangan hanya disuruh bersabar. Karena, hampir setahun kami bersabar menunggu realisasi pembayaran tunjangan tersebut. Apa bedanya guru agama dengan guru umum. Mereka (Guru Umum,red) telah terima utuh tunjangan sertefikasi mereka tahun 2013, sementara kami dari guru agama belum juga dibayarkan,”tuturnya kesal.
Belum dibayakanya lima bulan tunjangan profesi untuk seluruh guru dibawa naungan Kemenag dibenarkan Kepala Kemenag Kota Bima, Drs.H.Syahril M.si . Bahkan, persoalan itu sudah menjadi temuan BPK. Karenanya, BPK meminta kepada Kemenag Pusat untuk segera membayar sisa tunjangan Tahun 2013 lalu tersebut. “BPK sudah meminta kepada Pusat untuk melunasi sisa tunjangan tersebut. Entah bagaimana responnya, sampai sekarang belum ada informasi lebih lanjut,” akunya.
Ia menjelaskan, persoalan itu bukan hanya terjadi di Kota Bima, melainkan juga terjadi di beberapa Daerah lain. Bahkan, Kemenag diseluruh Indonesia. Jadi pihaknya berharap kepada seluruh guru sertifikasi yang belum dibayarkan haknya, agar senantiasa bersabar hingga upaya tim audit melalui surat resmi yang ditujukan kepada Pusat membuahkan hasil. “Saya berharap agar para guru bersabar, karena masalah itu bukan hanya terjadi di Kota Bima. Tetapi juga dirasakan oleh seluruh guru sertifikasi agama diseluruh Indonesia,” terangnya. (KS-09)
COMMENTS