Apes yang dialami oknum guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nunggi Kecamatan Wera Hanafi, S. Pd ini.
Apes yang dialami oknum guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nunggi Kecamatan Wera Hanafi, S. Pd ini. Diduga menipu, ia terpaksa harus diseret oleh warga dan korban ke Polres Bima Kota untuk diproses hukum sesuai dengan perbuatannya.
Menurut Haris, salah satu korban penipuan saat ditemui wartawan di Polres Selasa (16/9) malam mengaku, sebelum pelaku diseret ke Polres. Pelaku nyaris dihakimi warga di kandang sapi di Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota. Beruntung, saat itu aparat Kepolisian cepat datang ke TKP dan mengamankan pelaku.”Peristiwa tersebut, terjadi sekitar pukul 22.30 Wita,”ujarnya.
Modus penipuan yang dilakukan lanjutnya, pelaku membeli sapi dari warga di Desa Risa Kecamatan Belo, dengan cara membayar uang muka saja. Awalnya bisnis itu lancar, tapi setelah beberapa minggu berjalan, pelaku mulai menunggak pembayaran.”Pasca mandek membayar harga sapi yang masih nunggak, pelakupun tidak ada kabarnya lagi. ini yang membuat kami geram, dan harus mencari Guru Wera penipu itu,”jelasnya.
Secara keseluruhan, tunggakan pembayaran sapi kalau dikalkulasikan secara keseluruhan, jumlahnya hampir mencapai Rp. 800 Juta. Sebab, bukan dirinya saja yang menjadi korban penipuan oknum guru tersebut, melainkan ada beberapa warga lain seperti dirinya senilai Haris Rp, 49,2 Juta Umar Rp. 18,3 Juta, Hj. Aminah Rp. 12 Juta, Ardiansyah Rp. 32,5 juta, Syamsu Rp. 180,1 Juta, Jainudin Rp. 200 Juta dan masih ada lagi beberapa warga Desa Risa.”Kami mencarinya sudah seminggu ini, dan kami baru ketemu saat dia sedang duduk santai di kandang,”tuturnya.
Ia yang mewakili korban lainnya mengaku, tidak mau menyeret pelaku ke Polres Bima Kota. Namun, pihaknya ingin memberikan efek jera pada pelaku. Ia menginginkan, persoalan ini dibicarakan kekeluargaan agar semua utangnya dibayar.”Kasus ini telah ditangani Polisi, jadi kita tunggu proses hukumnya saja,”katanya.
Kapolres Bima Kota melalui Kasubag Humas AKP. Abdullah membenarkan adanya pelaku yang diduga melakukan tindakan pidana penipuan telah diamankan di Polres Bima kota. Diamankannya pelaku untuk menghindari adanya amukan warga yang menjadi korban penipuan itu.”Pihak korban tidak melaporkan kasus ini,”ujarnya.
Kasus ini katanya, telah diserahkan sepenuhnya kepada pelaku dan para korban untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Namun yang perlu diketahui, jangan salahkan Kepolisian kalau kasus ini mendapatkan masalah dikemudian hari. Sebab, kepolisian sebelumnya pernah berupaya menjelaskan agar para korban melaporkan hal ini agar bisa diproses.”Karena mereka memutuskan untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan, kami tidak memproses secara lanjutan kasusnya,”katanya.(KS-05)
Menurut Haris, salah satu korban penipuan saat ditemui wartawan di Polres Selasa (16/9) malam mengaku, sebelum pelaku diseret ke Polres. Pelaku nyaris dihakimi warga di kandang sapi di Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota. Beruntung, saat itu aparat Kepolisian cepat datang ke TKP dan mengamankan pelaku.”Peristiwa tersebut, terjadi sekitar pukul 22.30 Wita,”ujarnya.
Modus penipuan yang dilakukan lanjutnya, pelaku membeli sapi dari warga di Desa Risa Kecamatan Belo, dengan cara membayar uang muka saja. Awalnya bisnis itu lancar, tapi setelah beberapa minggu berjalan, pelaku mulai menunggak pembayaran.”Pasca mandek membayar harga sapi yang masih nunggak, pelakupun tidak ada kabarnya lagi. ini yang membuat kami geram, dan harus mencari Guru Wera penipu itu,”jelasnya.
Secara keseluruhan, tunggakan pembayaran sapi kalau dikalkulasikan secara keseluruhan, jumlahnya hampir mencapai Rp. 800 Juta. Sebab, bukan dirinya saja yang menjadi korban penipuan oknum guru tersebut, melainkan ada beberapa warga lain seperti dirinya senilai Haris Rp, 49,2 Juta Umar Rp. 18,3 Juta, Hj. Aminah Rp. 12 Juta, Ardiansyah Rp. 32,5 juta, Syamsu Rp. 180,1 Juta, Jainudin Rp. 200 Juta dan masih ada lagi beberapa warga Desa Risa.”Kami mencarinya sudah seminggu ini, dan kami baru ketemu saat dia sedang duduk santai di kandang,”tuturnya.
Ia yang mewakili korban lainnya mengaku, tidak mau menyeret pelaku ke Polres Bima Kota. Namun, pihaknya ingin memberikan efek jera pada pelaku. Ia menginginkan, persoalan ini dibicarakan kekeluargaan agar semua utangnya dibayar.”Kasus ini telah ditangani Polisi, jadi kita tunggu proses hukumnya saja,”katanya.
Kapolres Bima Kota melalui Kasubag Humas AKP. Abdullah membenarkan adanya pelaku yang diduga melakukan tindakan pidana penipuan telah diamankan di Polres Bima kota. Diamankannya pelaku untuk menghindari adanya amukan warga yang menjadi korban penipuan itu.”Pihak korban tidak melaporkan kasus ini,”ujarnya.
Kasus ini katanya, telah diserahkan sepenuhnya kepada pelaku dan para korban untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Namun yang perlu diketahui, jangan salahkan Kepolisian kalau kasus ini mendapatkan masalah dikemudian hari. Sebab, kepolisian sebelumnya pernah berupaya menjelaskan agar para korban melaporkan hal ini agar bisa diproses.”Karena mereka memutuskan untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan, kami tidak memproses secara lanjutan kasusnya,”katanya.(KS-05)
COMMENTS