Puluhan lampu jalan disepanjang jalan Soedirman atau arah timur perempatan Kelurahan Sadia Kota Bima, terlihat sudah tidak berfungsi.
Puluhan lampu jalan disepanjang jalan Soedirman atau arah timur perempatan Kelurahan Sadia Kota Bima, terlihat sudah tidak berfungsi. Bukannya memperbaikinya, malah puluhan tiang lampu tersebut dipindahkan oleh Pemerintah melalui dinas terkait. Puluhan tiang tersebut, rencananya akan dipindahkan ke tempat lain.
Padahal, jika melewati jalur bekas kantor DPRD Kota Bima tersebut pada malam hari, gelap dan hanya ada sinar lampu kendaraan yang lalu lalang. ”Dari pada mubazir, lebih baik dimanfaatkan menjadi penerang jalan dilokasi lain,” ujar Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Bima Drs. M. Nur H. Madjid, MH beberapa hari lalu.
Soal penerangan di jalan Soedirman akibat pemindahan, diakuinya sudah ada lampu jalan yang dipasang PLN yang tetap menyala. Lampu jalan yang sudah lama tidak difungsikan itu, akan dipindahkan ke seputar kawasan pesisir pantai Jenamawa Kota Bima.”Tidak ada alasan dan maksud lain dari pemindahan tiang lampu jalan ini, murni ingin berbuat dan memberikan yang terbaik pada daerah Kota Bima saja,” jelasnya.
Ditanya anggaran dihabisakan untuk membongkar dan memindahkan tiang beton ukir hasil karya pemerintahan terdahulu itu, Nur menjawab semua yang berkaitan dengan pembiayaan. Sama sekali tidak menggunakan anggaran yang tertuang dalam Dipa Dinas yang baru dipimpinannya. Meski diisyaratkannya, Dipa pengadaan dan pembuatan lampu jalan usulan yang diperkirakan dikabulkan DPRD Kota Bima sekitar Rp 2 Miliar.
Namun pernyataan berbeda disampaikan Pimpinan DPRD Kota Bima, Feri Sofyan, SH. Politisi PAN ini mengaku, semua kegiatan pembangunan di Kota Bima pasti sudah direncanakan sebelumnya dan termaktub dalam anggaran daerah. Begitupun tegasnya, pengerjaan lampu jalan kawasan Jenamawa. “Siapa bilang kegiatan gratis, “ujarnya.
Bahkan kata Ferry, dalam APBD perubahan 2014, telah disetujui penganggaran pengadaan dan pengerjaan lampu jalan diwilayah Kota Bima pada DKPP, Rp. 1 Miliar lebih. Khusus lampu jalan Jenamawa sudah masuk APBD 2014 atau tidak termasuk dalam APBDP tahun yang sama yang baru disetujui.
Ferry menyayangkan pemindahan lampu jalan yang ada dijalan Soedirman perempatan Sadia yang dialihkan ke kawasan Jenamawa. Disamping tidak menghargai jerih payah pemerintahan sebelumnya yang telah menyediakan lampu jalan yang bagus, juga diakuinya DKPP tidak peka terhadap pemanfaatan fasilitas yang ada.”Seharusnya dimaksimalkan fasilitas yang ada, bukan dipindah-pindah, “kesalnya.
Menanggapi pernyataan dewan tersebut, Nur Madjid yang ditemani Kabid Penerangan Jalan Umum (PJU), Plasidus, S.Sos dan Kasi Perencanaan dan Penataan PJU, Taufiqurrahman, ST saat dikonfirmasi balik, justeru mengakui adanya anggaran pemindahan lampu jalan. Tetapi bukan lampu antik seperti yang ada di jalan Soedirman. Anggaran yang tersedia sekitar Rp 30 juta, itupun tidak terpakai habis. Alasannya, hanya ada beberapa lampu jalan saja yang dipindahkan.
Lampu jalan kawasan Jenamawa memang ada dalam APBD, tetapi bukan dalam bentuk lampu antik yang ada di jalan Soedirman. Anggaran pemindahan yang sudah terpakai seperti penggeseran lampu jalan yang sama lokasinya di Jenamawa. Pemindahan lampu antik dilakukan karena sudah tidak mampu lagi dipelihara sejak Tahun 2013. Sehingga pada Tahun 2014, diganti dengan lampu jalan PLN. "Pemindahan ini karena ada perintah Pak Walikota Bima. Tapi karena tidak ada anggaran, kita sisipkan dari anggaran pemeliharaan, sedikit sedikit," katanya.
Menurutnya, lampu antik tersebut akan dipindahkan ke jalan lintas Jenamawa. Sementara sebagian lampu jalan di Jenamawa juga beberapa lampu digeser. "Kita geser sekitar lima unit lampu , sisanya tujuh lampu dipindah ke Jatiwangi," sebutnya. (KS-13)
Padahal, jika melewati jalur bekas kantor DPRD Kota Bima tersebut pada malam hari, gelap dan hanya ada sinar lampu kendaraan yang lalu lalang. ”Dari pada mubazir, lebih baik dimanfaatkan menjadi penerang jalan dilokasi lain,” ujar Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Bima Drs. M. Nur H. Madjid, MH beberapa hari lalu.
Soal penerangan di jalan Soedirman akibat pemindahan, diakuinya sudah ada lampu jalan yang dipasang PLN yang tetap menyala. Lampu jalan yang sudah lama tidak difungsikan itu, akan dipindahkan ke seputar kawasan pesisir pantai Jenamawa Kota Bima.”Tidak ada alasan dan maksud lain dari pemindahan tiang lampu jalan ini, murni ingin berbuat dan memberikan yang terbaik pada daerah Kota Bima saja,” jelasnya.
Ditanya anggaran dihabisakan untuk membongkar dan memindahkan tiang beton ukir hasil karya pemerintahan terdahulu itu, Nur menjawab semua yang berkaitan dengan pembiayaan. Sama sekali tidak menggunakan anggaran yang tertuang dalam Dipa Dinas yang baru dipimpinannya. Meski diisyaratkannya, Dipa pengadaan dan pembuatan lampu jalan usulan yang diperkirakan dikabulkan DPRD Kota Bima sekitar Rp 2 Miliar.
Namun pernyataan berbeda disampaikan Pimpinan DPRD Kota Bima, Feri Sofyan, SH. Politisi PAN ini mengaku, semua kegiatan pembangunan di Kota Bima pasti sudah direncanakan sebelumnya dan termaktub dalam anggaran daerah. Begitupun tegasnya, pengerjaan lampu jalan kawasan Jenamawa. “Siapa bilang kegiatan gratis, “ujarnya.
Bahkan kata Ferry, dalam APBD perubahan 2014, telah disetujui penganggaran pengadaan dan pengerjaan lampu jalan diwilayah Kota Bima pada DKPP, Rp. 1 Miliar lebih. Khusus lampu jalan Jenamawa sudah masuk APBD 2014 atau tidak termasuk dalam APBDP tahun yang sama yang baru disetujui.
Ferry menyayangkan pemindahan lampu jalan yang ada dijalan Soedirman perempatan Sadia yang dialihkan ke kawasan Jenamawa. Disamping tidak menghargai jerih payah pemerintahan sebelumnya yang telah menyediakan lampu jalan yang bagus, juga diakuinya DKPP tidak peka terhadap pemanfaatan fasilitas yang ada.”Seharusnya dimaksimalkan fasilitas yang ada, bukan dipindah-pindah, “kesalnya.
Menanggapi pernyataan dewan tersebut, Nur Madjid yang ditemani Kabid Penerangan Jalan Umum (PJU), Plasidus, S.Sos dan Kasi Perencanaan dan Penataan PJU, Taufiqurrahman, ST saat dikonfirmasi balik, justeru mengakui adanya anggaran pemindahan lampu jalan. Tetapi bukan lampu antik seperti yang ada di jalan Soedirman. Anggaran yang tersedia sekitar Rp 30 juta, itupun tidak terpakai habis. Alasannya, hanya ada beberapa lampu jalan saja yang dipindahkan.
Lampu jalan kawasan Jenamawa memang ada dalam APBD, tetapi bukan dalam bentuk lampu antik yang ada di jalan Soedirman. Anggaran pemindahan yang sudah terpakai seperti penggeseran lampu jalan yang sama lokasinya di Jenamawa. Pemindahan lampu antik dilakukan karena sudah tidak mampu lagi dipelihara sejak Tahun 2013. Sehingga pada Tahun 2014, diganti dengan lampu jalan PLN. "Pemindahan ini karena ada perintah Pak Walikota Bima. Tapi karena tidak ada anggaran, kita sisipkan dari anggaran pemeliharaan, sedikit sedikit," katanya.
Menurutnya, lampu antik tersebut akan dipindahkan ke jalan lintas Jenamawa. Sementara sebagian lampu jalan di Jenamawa juga beberapa lampu digeser. "Kita geser sekitar lima unit lampu , sisanya tujuh lampu dipindah ke Jatiwangi," sebutnya. (KS-13)
COMMENTS