Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN), Ady Mahyudi, SE dan Ketua Partai Golkar Kabupaten Bima, Hj. Indah Damayanti Putri makin memperlihatkan keakraban kepada masyarakat Bima.
Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN), Ady Mahyudi, SE dan Ketua Partai Golkar Kabupaten Bima, Hj. Indah Damayanti Putri makin memperlihatkan keakraban kepada masyarakat Bima. Keakraban itu seakan memberikan isyarat bahwa kedua figur yang digadang bakal mencalonkan diri menjadi Bupati Bima pada Pilkada 2015 mendatang tersebut akan berpasangan seperti kabar yang kini mencuat.
Isyarat itu ditunjukan kedua pimpinan parpol besar tersebut dalam acara syukuran atas terpilihnya Hj. Indah Damayanti Putri sebagai anggota DPRD Kabupaten Periode 2014-2019, Rabu (1/10) kemarin. Acara itu sekaligus dirangkaikan dengan peringatan hari lahir suaminya yang juga Mantan Bupati Bima, Almarhum Ferri Zulkarnain, ST.
Kehadiran Ady Mahyudi dalam acara itu seakan merubah iklim politik di Kabupaten Bima. Apalagi, belum lama ini Ady dan figur incumbent, Drs. H. Syafruddin HM. Nor, M.Pd, mengikrarkan untuk berpasangan pada Pilkada 2015 mendatang. Perhatian tamu undangan pun kian tertuju pada keduanya. Seakan syukuran itu menjadi bahasa politik bagi Ady dan Dinda untuk melenggang dalam perebutan EA 1 dan EA 2 di Kabupaten Bima.
Asumsi itu diperkuat bahwa keduanya sama-sama merupakan pimpinan partai dari Koalisi Merah Putih (KMP). Terlebih di pusat, KMP telah menyatakan untuk membuat koalisi permanen hingga tingkat daerah. Meski begitu, Bupati Bima, Drs. H. Syafruddin HM. Nor, M.Pd, pejabat dan tokoh-tokoh politik lainnya juga terlihat hadir dalam acara tersebut. Bagaimana tanggapan keduanya kabar itu?
Hj, Indah Damayanti Putri yang dimintai tanggapan tidak mengelar kabar yang beredar itu. Apalagi katanya, saat ini PAN dan Golkar merupakan anggota Koalisi Merah Putih. “Semuanya tergantung dari partai dan kesesungguhan pribadi kita masing-masing. Apakah kita diberi amanat atau tidak, yang jelas kita akan tetap berjuang dan berusaha dengan masyarakat Kabupaten bima,” katanya.
Dinda juga mengaku tidak takut dengan adanya perubahan cara pemiliah kepada daerah. Baik pemilihan secara langsung atau tidak langsung dinilainya sama saja karena soal hasil tergantung Tuhan. “Itu kan tergantung kehendak Allah,” ujarnya. Pada kesempatan yang sama, Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukungnya hingga menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bima.
Sementara itu, Ady Mahyudi, SE pada kesempatan yang sama mengaku belum bisa memastikan akan berpasangan. Semuanya tergantung dari perintah pimpinan partai di pusat. Ia pun tak bisa mengelak, bila ada instruksi partai harus berpasangan dengan sesama anggota Koalisi Merah Putih. “Sudah jelas saya dari partai PAN dan Umi Dinda dari Partai Golkar dari Koalisi Merah Putih. Namun akan bersatu apabila ada rekomendasi dari masing-masing partai,” tandasnya. (KS-11)
Isyarat itu ditunjukan kedua pimpinan parpol besar tersebut dalam acara syukuran atas terpilihnya Hj. Indah Damayanti Putri sebagai anggota DPRD Kabupaten Periode 2014-2019, Rabu (1/10) kemarin. Acara itu sekaligus dirangkaikan dengan peringatan hari lahir suaminya yang juga Mantan Bupati Bima, Almarhum Ferri Zulkarnain, ST.
Kehadiran Ady Mahyudi dalam acara itu seakan merubah iklim politik di Kabupaten Bima. Apalagi, belum lama ini Ady dan figur incumbent, Drs. H. Syafruddin HM. Nor, M.Pd, mengikrarkan untuk berpasangan pada Pilkada 2015 mendatang. Perhatian tamu undangan pun kian tertuju pada keduanya. Seakan syukuran itu menjadi bahasa politik bagi Ady dan Dinda untuk melenggang dalam perebutan EA 1 dan EA 2 di Kabupaten Bima.
Asumsi itu diperkuat bahwa keduanya sama-sama merupakan pimpinan partai dari Koalisi Merah Putih (KMP). Terlebih di pusat, KMP telah menyatakan untuk membuat koalisi permanen hingga tingkat daerah. Meski begitu, Bupati Bima, Drs. H. Syafruddin HM. Nor, M.Pd, pejabat dan tokoh-tokoh politik lainnya juga terlihat hadir dalam acara tersebut. Bagaimana tanggapan keduanya kabar itu?
Hj, Indah Damayanti Putri yang dimintai tanggapan tidak mengelar kabar yang beredar itu. Apalagi katanya, saat ini PAN dan Golkar merupakan anggota Koalisi Merah Putih. “Semuanya tergantung dari partai dan kesesungguhan pribadi kita masing-masing. Apakah kita diberi amanat atau tidak, yang jelas kita akan tetap berjuang dan berusaha dengan masyarakat Kabupaten bima,” katanya.
Dinda juga mengaku tidak takut dengan adanya perubahan cara pemiliah kepada daerah. Baik pemilihan secara langsung atau tidak langsung dinilainya sama saja karena soal hasil tergantung Tuhan. “Itu kan tergantung kehendak Allah,” ujarnya. Pada kesempatan yang sama, Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukungnya hingga menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bima.
Sementara itu, Ady Mahyudi, SE pada kesempatan yang sama mengaku belum bisa memastikan akan berpasangan. Semuanya tergantung dari perintah pimpinan partai di pusat. Ia pun tak bisa mengelak, bila ada instruksi partai harus berpasangan dengan sesama anggota Koalisi Merah Putih. “Sudah jelas saya dari partai PAN dan Umi Dinda dari Partai Golkar dari Koalisi Merah Putih. Namun akan bersatu apabila ada rekomendasi dari masing-masing partai,” tandasnya. (KS-11)
COMMENTS