Seperti, ysng dilakukan Management Koran Stabilitas Bima yang memilih mengurbankan dua ekor kambing di Kantor Redaksi yang berlokasi di Belakang RM Arema Santi.
Minggu (04/9) kemarin, umat muslim Dunia melaksanakan hari raya Idul Adhar (Qurban). Bantuan ternak qurban datang dari berbagai kalangan, ada yang menyumbang di Mesjid, Mushollah dan tempat lain sebagai pusat perayaan Idul qurban. Bahkan, ada yang lebih memilih untuk berqurban di tempat kerja masing-masing. Seperti, ysng dilakukan Management Koran Stabilitas Bima yang memilih mengurbankan dua ekor kambing di Kantor Redaksi yang berlokasi di Belakang RM Arema Santi.
Berqurban bukan kali ini saja dilakukan Perusahaan Media yang sudah berusia lima Tahun lebih tersebut, tapi hampir pada setiap moment perayaan Idul Adhar. Selain itu, ada juga kegiatan sosial lain seperti pembangunan beberapa MCK, Gapura, sumbangan dana untuk Panti Asuhan dan pemberian sumbangan dana kepada pasien yang mengalami kesulitan biaya pengobatan Rumah Sakit (RS). Namun, semua kegiatan itu termasuk qurban bukan soal tempat, jumlah dan siapa yang melakukan hal semacam itu, tapi lebih pada persoalan niat ikhlas dan tulus untuk menyumbangkan sebagian harta benda untuk dikurbankan seperti dilakukan Nabi Ibrahim AS. “Manfaatnya tidak dilihat dari itu, tapi niat. Percuma berqurban tapi tidak ikhlas, apalagi sampai karena ingin dipuji. Praktisnya, apapun, dimana dan berapapun yang diqurbankan akan bernilai ibadah ketika berangkat dari hati ikhlas dan tulus,” kata Pimpred Koran Stabilitas, Rafidin, HB, S.Sos.
Menurutnya, menyumbangkan ternak untuk qurban dimoment ini merupakan kesempatan bagi umat manusia (bagi yang mampu) guna mensyukuri nikmat Allah SWT. Jadi dengan berqurban sekali dalam setahun katanya, yang diberi penghasilan dan rezeki lebih tdk akan mengurangi pendapatan apalagi sampai membuat kehidupan manusia melarat. Justeru, akan dibalas dengan rahmat dan rezki tanpa diduga kedatanganya. “Menyumbangkan sebagian harta benda untuk qurban dimoment ini adalah salah satu pilihan tepat. Apalagi, hanya dilakukan sekali setahun. Maksudnya, dalam setahun kita hanya diberi satu moment untuk melaksanakan kegiatan qurban. Jadi, mari kita manfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya,” ujarnya.
Namun imbuhnya, semua itu harus berangkat dari hati. Mengingat, hal itu salah satu bagian dari ibadah umat islam. Meski menyangkut hati merupakan urusan pribadi manusia dengan Allah, tapi tanpa disadari akan diperlihatkan pada kehidupan di Dunia. Intinya, semua yang dikerjakan meski berangkat dari hati yang bersih, tulus dan ikhlas. “Apapun yang kita lakukan, berikut hasil tergantung niat. Kalau tidak ikhlas, ya hasilnya mengecewakan, begitupun sebaliknya, niat baik akan menuai hasil yang baik pula. Jadi, jangan kerjakan sesuatu apalagi qurban atas dasar keterpaksaan. Karena kita harus sadari selalu ada sang maha pencipta disetiap yang kita perbuat,”terang Putra Kelahiran Donggo yang juga dipercayakan menjadi Ketua PWI Bima tersebut.
Di akhir komentarnya, Rafidin mengaku tahun ini hanya mampu melaksanakan qurban dua ekor kambing. Satu ekor di potong untuk warga Lewijambu di tempat tinggalnya, satu ekornya di potong di Kantor Redaksi di Kelurahan Santi.”Dagingnya dibagi-bagi kepada warga sekitar tempat pemotongan,”tandasnya.(KS-09)
Berqurban bukan kali ini saja dilakukan Perusahaan Media yang sudah berusia lima Tahun lebih tersebut, tapi hampir pada setiap moment perayaan Idul Adhar. Selain itu, ada juga kegiatan sosial lain seperti pembangunan beberapa MCK, Gapura, sumbangan dana untuk Panti Asuhan dan pemberian sumbangan dana kepada pasien yang mengalami kesulitan biaya pengobatan Rumah Sakit (RS). Namun, semua kegiatan itu termasuk qurban bukan soal tempat, jumlah dan siapa yang melakukan hal semacam itu, tapi lebih pada persoalan niat ikhlas dan tulus untuk menyumbangkan sebagian harta benda untuk dikurbankan seperti dilakukan Nabi Ibrahim AS. “Manfaatnya tidak dilihat dari itu, tapi niat. Percuma berqurban tapi tidak ikhlas, apalagi sampai karena ingin dipuji. Praktisnya, apapun, dimana dan berapapun yang diqurbankan akan bernilai ibadah ketika berangkat dari hati ikhlas dan tulus,” kata Pimpred Koran Stabilitas, Rafidin, HB, S.Sos.
Menurutnya, menyumbangkan ternak untuk qurban dimoment ini merupakan kesempatan bagi umat manusia (bagi yang mampu) guna mensyukuri nikmat Allah SWT. Jadi dengan berqurban sekali dalam setahun katanya, yang diberi penghasilan dan rezeki lebih tdk akan mengurangi pendapatan apalagi sampai membuat kehidupan manusia melarat. Justeru, akan dibalas dengan rahmat dan rezki tanpa diduga kedatanganya. “Menyumbangkan sebagian harta benda untuk qurban dimoment ini adalah salah satu pilihan tepat. Apalagi, hanya dilakukan sekali setahun. Maksudnya, dalam setahun kita hanya diberi satu moment untuk melaksanakan kegiatan qurban. Jadi, mari kita manfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya,” ujarnya.
Namun imbuhnya, semua itu harus berangkat dari hati. Mengingat, hal itu salah satu bagian dari ibadah umat islam. Meski menyangkut hati merupakan urusan pribadi manusia dengan Allah, tapi tanpa disadari akan diperlihatkan pada kehidupan di Dunia. Intinya, semua yang dikerjakan meski berangkat dari hati yang bersih, tulus dan ikhlas. “Apapun yang kita lakukan, berikut hasil tergantung niat. Kalau tidak ikhlas, ya hasilnya mengecewakan, begitupun sebaliknya, niat baik akan menuai hasil yang baik pula. Jadi, jangan kerjakan sesuatu apalagi qurban atas dasar keterpaksaan. Karena kita harus sadari selalu ada sang maha pencipta disetiap yang kita perbuat,”terang Putra Kelahiran Donggo yang juga dipercayakan menjadi Ketua PWI Bima tersebut.
Di akhir komentarnya, Rafidin mengaku tahun ini hanya mampu melaksanakan qurban dua ekor kambing. Satu ekor di potong untuk warga Lewijambu di tempat tinggalnya, satu ekornya di potong di Kantor Redaksi di Kelurahan Santi.”Dagingnya dibagi-bagi kepada warga sekitar tempat pemotongan,”tandasnya.(KS-09)
COMMENTS