Peristiwa pembunuhan kembali menghebohkan warga Kota Bima. Diduga karena motif asmara, A (34) warga Kelurahan Santi Kota Bima, tega membunuh T, warga Lingkungan Ni’u Kelurahan Dara.
Peristiwa pembunuhan kembali menghebohkan warga Kota Bima. Diduga karena motif asmara, A (34) warga Kelurahan Santi Kota Bima, tega membunuh T, warga Lingkungan Ni’u Kelurahan Dara. Korban diduga merupakan selingkuhan istrinya F. Peristiwa itu terjadi, Sabtu (18/10) sekitar pukul 13.30 wita dinihari di rumah F Kelurahan Santi.
Kejadian itu baru diketahui warga, Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 wita. Korban ditemukan meninggal dalam keadaan terbaring di dalam salah satu kamar F dengan posisi berada didekat pintu. Diduga korban tewas karena pendarahan pada otak akibat hantaman benda tumpul.
Pihak Kepolisian Resort Bima Kota yang mendapatkan informasi dari warga langsung ke lokasi kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sementara, pelaku yang kabur usai kejadian diburu Satuan Reserse Kriminal. Menurut informasi dari warga di sekitar tempat kejadian, malam dinihari memang sempat mendegar keributan. Namun tak menyangka keributan itu berakhir dengan tewasnya A, tetangga mereka.
"Kami baru tahu pagi hari ini dan menemukan korban tergeletak di dalam kamar dengan luka lebam pada bagian muka dan kepala. Informasinya kejadian dipicu karena masalah asmara," ujar salah seorang warga, tetangga korban.
Diakuinya, hubungan antara pelaku A dan F sudah tidak lagi sebagai sebagai suami istri. Sebab sekitar sebulan lalu mereka cerai. Namun, mungkin karena masih memiliki perasaan cemburu saat melihat korban dengan mantan istrinya, sehingga pelaku naik pitam dan menghabisi korban. "Tapi kita tidak tahu persis bagaimana kronologis kejadiannya karena semua warga tertidur dan tidak ada yang keluar," imbuhnya.
Usai olah TKP, Kepolisian membawa jenazah korban ke RSUD Bima untuk divisum. Setelah itu, Sabtu siang korban dimakamkan di Lingkungan Ni'u Kelurahan Dara.
Tak berselang berapa lama, A berhasil diringkus Aparat Kepolisian Resort Bima Kota. A diringkus saat makan disebuah warung di Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima setelah beberapa jam kabur. "Saat ditangkap, pelaku sedang makan di warung. Dia tidak melakukan perlawanan karena dikepung Anggota Kepolisian," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bima Kota, AKP Wendi Oktariansyah,SIK kepada Koran Stabilitas.
Usai ditangkap jelas Wendi, pelaku digelandang ke Mapolres Bima Kota untuk menjalani proses hukum. Begitupun dengan F, mantan istri pelaku ikut diamankan untuk dimintai keterangan karena berada di lokasi saat kejadian. "Empat saksi juga kita mintai keterangan. Sementara terhadap jenazah korban telah kita lakukan visum," ungkapnya.
Wendi menuturkan, peristiwa pembunuhan itu terjadi pada hari Sabtu Tanggal 18 Oktober 2014 sekitar Pukul 01.30 Wita. Korban, Tajudin (40) warga Lingkungan Ni'u Kelurahan Dara Kota Bima itu ditemukan warga di rumah F RT 10 RW 05 Kelurahan Santi dalam kondisi tidak bernyawa.
Berdasarkan hasil penyelidikan, kronologis kejadian sambungnya, berawal ketika A (34) mendatangi rumah F dengan tujuan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Namun, pelaku menemukan mantan istrinya itu sedang berduaan dalam kamar dengan korban. Lantaran merasa cemburu, pelaku langsung melakukan penganiayaan berkali-kali terhadap korban hingga pingsan dan akhirnya meninggal dunia. "Akibat penganiayaan itu korban geger otak dan mengalami pendarahan. Jadi motif pembunuhan sementara ini diduga karena dendam dan asmara," imbuhnya. (KS-13)
Pihak Kepolisian Resort Bima Kota yang mendapatkan informasi dari warga langsung ke lokasi kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sementara, pelaku yang kabur usai kejadian diburu Satuan Reserse Kriminal. Menurut informasi dari warga di sekitar tempat kejadian, malam dinihari memang sempat mendegar keributan. Namun tak menyangka keributan itu berakhir dengan tewasnya A, tetangga mereka.
"Kami baru tahu pagi hari ini dan menemukan korban tergeletak di dalam kamar dengan luka lebam pada bagian muka dan kepala. Informasinya kejadian dipicu karena masalah asmara," ujar salah seorang warga, tetangga korban.
Diakuinya, hubungan antara pelaku A dan F sudah tidak lagi sebagai sebagai suami istri. Sebab sekitar sebulan lalu mereka cerai. Namun, mungkin karena masih memiliki perasaan cemburu saat melihat korban dengan mantan istrinya, sehingga pelaku naik pitam dan menghabisi korban. "Tapi kita tidak tahu persis bagaimana kronologis kejadiannya karena semua warga tertidur dan tidak ada yang keluar," imbuhnya.
Usai olah TKP, Kepolisian membawa jenazah korban ke RSUD Bima untuk divisum. Setelah itu, Sabtu siang korban dimakamkan di Lingkungan Ni'u Kelurahan Dara.
Tak berselang berapa lama, A berhasil diringkus Aparat Kepolisian Resort Bima Kota. A diringkus saat makan disebuah warung di Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima setelah beberapa jam kabur. "Saat ditangkap, pelaku sedang makan di warung. Dia tidak melakukan perlawanan karena dikepung Anggota Kepolisian," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bima Kota, AKP Wendi Oktariansyah,SIK kepada Koran Stabilitas.
Usai ditangkap jelas Wendi, pelaku digelandang ke Mapolres Bima Kota untuk menjalani proses hukum. Begitupun dengan F, mantan istri pelaku ikut diamankan untuk dimintai keterangan karena berada di lokasi saat kejadian. "Empat saksi juga kita mintai keterangan. Sementara terhadap jenazah korban telah kita lakukan visum," ungkapnya.
Wendi menuturkan, peristiwa pembunuhan itu terjadi pada hari Sabtu Tanggal 18 Oktober 2014 sekitar Pukul 01.30 Wita. Korban, Tajudin (40) warga Lingkungan Ni'u Kelurahan Dara Kota Bima itu ditemukan warga di rumah F RT 10 RW 05 Kelurahan Santi dalam kondisi tidak bernyawa.
Berdasarkan hasil penyelidikan, kronologis kejadian sambungnya, berawal ketika A (34) mendatangi rumah F dengan tujuan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Namun, pelaku menemukan mantan istrinya itu sedang berduaan dalam kamar dengan korban. Lantaran merasa cemburu, pelaku langsung melakukan penganiayaan berkali-kali terhadap korban hingga pingsan dan akhirnya meninggal dunia. "Akibat penganiayaan itu korban geger otak dan mengalami pendarahan. Jadi motif pembunuhan sementara ini diduga karena dendam dan asmara," imbuhnya. (KS-13)
COMMENTS