Mutasi dan Pelantikan beberapa pejabat lingkup Pemkab Dompu yang berlangsung di ruang kerja Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin, Jumat (17/10) kemarin
Mutasi dan Pelantikan beberapa pejabat lingkup Pemkab Dompu yang berlangsung di ruang kerja Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin, Jumat (17/10) kemarin, terkesan tertutup dan hanya bisa diliput oleh beberapa wartawan (media) saja. Wartawan yang hendak masuk untuk meliput dilarang oleh salah satu ajudan Bupati Dompu.
“Maaf pak wartawan, anda tidak boleh masuk, karena dalam acara ini jumlah wartawan yang boleh meliput dibatasi,” ujar salah satu Ajudan Bupati Dompu, ketika melarang wartawan Koran Stabilitas untuk masuk keruangan Bupati Dompu.
Menyikapi hal itu, Anggota Pesatuan Wartawan Indoneasia (PWI) NTB, Sarwon Al Khan, menyayangkan pelarangan meliput wartawan oleh salah satu ajudan Bupati. Dompu. ”Sikap salah satu ajudan Bupati Dompu itu, sama halnya menunjukan pertanyaan besar, kenapa hanya beberapa wartawan saya yang diijinkan masuk untuk meliput acara tersebut dan kalaupun Pemda Dompu tidak ingin acara tersebut diliput oleh wartwan, kenapa hanya beberapa wartawan saja yang dijinkan masuk,” ujarnya.
Padahal menurutnya, semua wartawan dimata publik sama dan tidak boleh dibedakan antara satu sama lain. Sebab pada dasarnya, mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan peliputan. ”Semua wartawan sama-sama mempunyai tugas untuk mencari berita dan menulis berita. Jadi tidak boleh ada sikap untuk membedakan mana wartawan yang dijinkan masuk dan mana wartawan yang tidak boleh dijinkan masuk untuk melakukan peliputan,” tuturnya. (KS-10)
“Maaf pak wartawan, anda tidak boleh masuk, karena dalam acara ini jumlah wartawan yang boleh meliput dibatasi,” ujar salah satu Ajudan Bupati Dompu, ketika melarang wartawan Koran Stabilitas untuk masuk keruangan Bupati Dompu.
Menyikapi hal itu, Anggota Pesatuan Wartawan Indoneasia (PWI) NTB, Sarwon Al Khan, menyayangkan pelarangan meliput wartawan oleh salah satu ajudan Bupati. Dompu. ”Sikap salah satu ajudan Bupati Dompu itu, sama halnya menunjukan pertanyaan besar, kenapa hanya beberapa wartawan saya yang diijinkan masuk untuk meliput acara tersebut dan kalaupun Pemda Dompu tidak ingin acara tersebut diliput oleh wartwan, kenapa hanya beberapa wartawan saja yang dijinkan masuk,” ujarnya.
Padahal menurutnya, semua wartawan dimata publik sama dan tidak boleh dibedakan antara satu sama lain. Sebab pada dasarnya, mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan peliputan. ”Semua wartawan sama-sama mempunyai tugas untuk mencari berita dan menulis berita. Jadi tidak boleh ada sikap untuk membedakan mana wartawan yang dijinkan masuk dan mana wartawan yang tidak boleh dijinkan masuk untuk melakukan peliputan,” tuturnya. (KS-10)
COMMENTS