Dua siswa kelas tiga SMP Negeri 2 Dompu bernama Jaki, warga Desa Mangge Asi Dompu dan Iwan, warga Desa Katua Dompu, terlibat pekelahian hingga berujung saling adu jotos
Dua siswa kelas tiga SMP Negeri 2 Dompu bernama Jaki, warga Desa Mangge Asi Dompu dan Iwan, warga Desa Katua Dompu, terlibat pekelahian hingga berujung saling adu jotos, Senin (14/10) kemarin. Mirisnya, kejadian itu berlangsung di halaman sekolah setempat saat masih menggunakan seragam. Penyebabnya, diduga dipicu dendam lama antara keduanya.
Pantuan langsung Koran Stabilitas, aksi perkelahian kedua pelajar SMP itu terjadi saat hendak pulang sekolah. Aksi tidak mendidik itu, menjadi tontonan bagi para siswa ain yang ada di sekolah setempat. Untungnya, perkelahian itu mampu diredam oleh beberapa guru. Keduanya pun langsung diamankan.
Aksi perkelahian antara siswa di sekolah setempat, tidak hanya terjadi kali ini saja. Seminggu sebelumnya, dua siswa lain yakni Imam dan Muhamad Irfan juga terlibat perkelahian. Bahkan mengakibatkan satu diantaranya harus dilarikan di RSUD Dompu.
Kepala SMP Negeri 02 Dompu, H. Syamsuddin H. Abdullah M.Pd, yang dikonfirmasi mengaku, tidak mengetahui adanya perkelahian antara siswa yang ada di sekolah setempat. ”Saat terjadi perkelahian itu, saya tidak berada di sekolah, karena lagi menghadiri undangan rapat PPID,” ujarnya dihubungi melalui telepon seluler.
Diakuinya, informasi tentang perkelahian baru diketahui setelah disampaikan guru di sekolah setempat. ”Menurut informasi dari para guru, bahwa perkelahian itu terjadi pasca jam pulang sekolah dan pada saat itu guru-guru langsung mengambil tindakan,” tuturnya.
Disinggung seperti apa sikap dan tindakan pihak sekolah agar kejadian yang sama tidak terulang? Syamsuddin mengaku akan melakukan pembinaan dan menindak tegas sesuai aturan sekolah. Selain itu, akan memanggil para orang tua siswa tersebut secara resmi. ”Intinya kami dari pihak sekolah tidak akan tinggal diam dan kami akan berusaha akan mencari tahu apa penyebab hingga pekelahian itu terjadi. Supaya, perkelahian ini tidak akan terulang kembali,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Dompu, H. Ichtiar SH, menyayangkan insiden perkelahian antar siswa di sekolah tersebut. ”Kok bisa-bisanya perkelahian antara siswa tersebut bisa terjadi di lingkungan sekolah. Padahal, di sekolah tersebut ada banyak guru-guru,” herannya.
Ichtiar akan meminta kepada pihak sekolah segera mengambil tindakan tegas, guna mencegah agar kejadian perkelahian antar siswa tidak terulang kembali dan melibatkan pihak luar. Ia juga menghimbau kepada orang tua siswa agar mendidik dan membina anaknya. Sebab, tidak hanya pihak sekolah saja yang mempunyai tanggung jawab untuk membina para siswa, melainkan para orang tua memiliki peranan penting dalam hal itu. ”Intinya, segera melakukan pembinaan dan mendamaikan para siswa tersebut, agar kejadian ini tidak terjadi lagi dan merembet ke hal-hal lain,” tuturnya.
Bagi siswa yang terlibat sambungnya, tentu akan diberikan sanksi berupa pembinaan. ”Terkait hal ini, sementara akan diberikan pembinaan dulu. Tapi, kalau tidak mampu juga dibina dan terus saja melakukan hal-hal seperti ini mending dikeluarkan saja,” tandasnya. (KS-10)
Pantuan langsung Koran Stabilitas, aksi perkelahian kedua pelajar SMP itu terjadi saat hendak pulang sekolah. Aksi tidak mendidik itu, menjadi tontonan bagi para siswa ain yang ada di sekolah setempat. Untungnya, perkelahian itu mampu diredam oleh beberapa guru. Keduanya pun langsung diamankan.
Aksi perkelahian antara siswa di sekolah setempat, tidak hanya terjadi kali ini saja. Seminggu sebelumnya, dua siswa lain yakni Imam dan Muhamad Irfan juga terlibat perkelahian. Bahkan mengakibatkan satu diantaranya harus dilarikan di RSUD Dompu.
Kepala SMP Negeri 02 Dompu, H. Syamsuddin H. Abdullah M.Pd, yang dikonfirmasi mengaku, tidak mengetahui adanya perkelahian antara siswa yang ada di sekolah setempat. ”Saat terjadi perkelahian itu, saya tidak berada di sekolah, karena lagi menghadiri undangan rapat PPID,” ujarnya dihubungi melalui telepon seluler.
Diakuinya, informasi tentang perkelahian baru diketahui setelah disampaikan guru di sekolah setempat. ”Menurut informasi dari para guru, bahwa perkelahian itu terjadi pasca jam pulang sekolah dan pada saat itu guru-guru langsung mengambil tindakan,” tuturnya.
Disinggung seperti apa sikap dan tindakan pihak sekolah agar kejadian yang sama tidak terulang? Syamsuddin mengaku akan melakukan pembinaan dan menindak tegas sesuai aturan sekolah. Selain itu, akan memanggil para orang tua siswa tersebut secara resmi. ”Intinya kami dari pihak sekolah tidak akan tinggal diam dan kami akan berusaha akan mencari tahu apa penyebab hingga pekelahian itu terjadi. Supaya, perkelahian ini tidak akan terulang kembali,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Dompu, H. Ichtiar SH, menyayangkan insiden perkelahian antar siswa di sekolah tersebut. ”Kok bisa-bisanya perkelahian antara siswa tersebut bisa terjadi di lingkungan sekolah. Padahal, di sekolah tersebut ada banyak guru-guru,” herannya.
Ichtiar akan meminta kepada pihak sekolah segera mengambil tindakan tegas, guna mencegah agar kejadian perkelahian antar siswa tidak terulang kembali dan melibatkan pihak luar. Ia juga menghimbau kepada orang tua siswa agar mendidik dan membina anaknya. Sebab, tidak hanya pihak sekolah saja yang mempunyai tanggung jawab untuk membina para siswa, melainkan para orang tua memiliki peranan penting dalam hal itu. ”Intinya, segera melakukan pembinaan dan mendamaikan para siswa tersebut, agar kejadian ini tidak terjadi lagi dan merembet ke hal-hal lain,” tuturnya.
Bagi siswa yang terlibat sambungnya, tentu akan diberikan sanksi berupa pembinaan. ”Terkait hal ini, sementara akan diberikan pembinaan dulu. Tapi, kalau tidak mampu juga dibina dan terus saja melakukan hal-hal seperti ini mending dikeluarkan saja,” tandasnya. (KS-10)
COMMENTS