$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

Tiga Desa Lain di Langgudu Juga Krisis Pangan

Krisis pangan ternyata tak hanya dialami empat dusun di Desa Karampi, tetapi juga dialami tiga desa tetangga lainnya, yakni Desa Wadu Ruka, Sarae Ruma dan Pusu Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima.

Krisis pangan ternyata tak hanya dialami empat dusun di Desa Karampi, tetapi juga dialami tiga desa tetangga lainnya, yakni Desa Wadu Ruka, Sarae Ruma dan Pusu Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Masing-masing desa itu memiliki dua dusun dan semuanya terletak di seberang laut teluk Waworada. Penyebab krisis pangan keempat desa hampir sama yakni karena gagal panen akibat kemarau panjang.

Tiga Desa Lain di Langgudu Juga Krisis Pangan
Sekitar 3 ribu warga yang mendiami masing-masing desa terpaksa mengganti makanan pokok beras dengan Umbian Gadung (Lede ; Bahasa Bima) karena krisis pangan tersebut. Kondisi itu sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir. Warga setempat harus bertahan hidup dengan mengkonsumsi umbian beracun itu karena tidak ada pilihan lain.

Liputan langsung Koran Stabilitas, untuk mendapatkan Umbian Gadung tidaklah mudah. Warga harus bersusah payah menempuh perjalanan puluhan kilometer di atas gunung untuk mencarinya. Menurut warga, Gadung bukanlah tanaman budidaya tetapi tumbuh liar di atas gunung. Tanaman jenis umbi itu juga tidak tumbuh disembarang tempat, melainkan tumbuh dilokasi gunung yang terjal.

Setiap hari warga empat desa harus menghabiskan waktu sekitar empat jam untuk mencari Gadung. Mereka juga harus rela mendaki gunung yang terjal jika ingin asap dapur tetap mengepul. Namun rasa lelah itu tak terpikirkan karena pencarian Gadung dilakukan secara berkelompok. “Semua Gadung yang diperoleh itu akan dikumpulkan lagi kemudian diolah bersama,” kata warga Dusun Nanga Ni’u, Desa Karampi, Subhan.

Setelah Gadung diperoleh jelas Subhan, warga belum bisa langsung mengkonsumsinya karena umbian itu mengandung racun. Terlebih dahulu, Gadung harus diolah melalui beberapa tahapan. Proses awal harus dikupas dulu dilanjutkan dengan mengiris kecil-kecil seperti keripik. Barulah kemudian direndam dengan air laut hingga empat jam lamanya untuk menghilangkan kandungan racunnya.

Menurut Kepala Desa Karampi, Drs. Rifdun H. Hasan, tak jarang warga mengalami keracunan karena langsung mengkonsumsi Gadung atau tidak melaui proses pengolahan yang baik. Kata dia, setelah direndam air laut Gadung harus dicuci lagi dengan air tawar supaya tidak asin. Proses selanjutnya harus dijemur lagi selama dua hingga tiga hari baru bisa dimasak dan dikonsumsi.

“Meski sudah terbiasa makan Gadung, warga tetap ada yang keracunan karena tidak mengolahnya dengan baik. Ya kita tidak punya pilihan karena memang tidak ada beras untuk dimakan,” ujarnya.

Rifdun mengaku, warga memakan Gadung sejak mulai masuk musim kemarau. Lahan yang kering menyebabkan hampir semua hasil pertanian gagal panen. Stok beras yang disimpan hanya cukup untuk beberapa minggu awal musim kemarau saja. Begitupun beras miskin (raskin) bantuan pemerintah jumlahnya tidak seberapa, hanya cukup untuk konsumsi satu minggu.

“Kita harus menempuh perjalanan 16 kilometer untuk mendapatkan Gadung di atas gunung. Ini kita lakukan setiap hari, karena jika tidak begitu mau makan apa kita,” imbuh Aminah, warga Dusun Soro Bali diiyakan warga lainnya.

Tidak itu saja, kata Kamsu Muhammad, Kepala Dusun Nanga Ni’u. Usai makan, warganya harus susah payah lagi mencari air bersih untuk keperluan minum. Pasalnya, air sungai dan mata air terdekat sudah mengering karena kemarau. Warga terpaksa mengambil air dari mata air yang lokasinya sangat jauh dari perkampungan. “Hingga kini, belum ada perhatian pemerintah untuk membantu warga kami. Minimal beras atau air bersih,” ujarnya.

Kamsu kuatir, beberapa minggu kedepan keberadaan Gadung yang tumbuh liar digunung habis karena setiap hari diambil warga. Saat ini saja, warganya sudah mulai kesulitan untuk mendapatkannya. Kalaupun ada, membutuhkan waktu lama untuk mencarinya dan jumlahnya sudah tidak banyak lagi. Karena itu, sangat berharap pemerintah segera turun untuk membantu warga.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Sarae Ruma, Adhar Usman. Diakuinya, warga Dusun Tanggani dan Sido yang berjumlah sekitar 2 ribu orang kini menjadikan Gadung bukan lagi makanan tambahan, tapi makanan pokok. Konsumsi Gadung intensitasnya sama dengan nasi sebanyak tiga kali sehari. Kondisi di desanya bahkan diperparah dengan ketersediaan air bersih yang minim.

“Kami memang terbiasa konsumsi Gadung, tapi kami tetap membutuhkan beras karena itu makanan pokok. Makan Gadung kan karena tidak ada pilihan saja,” tandasnya.

Camat Langgudu, Drs. Muhammad Rum, M.Si, yang ikut turun langsung bersama media ke Karampi mendapatkan keluhan yang sama dari warga. Ketersediaan beras sebagai makanan pokok warga empat desa diakui betul-betul sudah tidak ada. Sehingga warga terpaksa beralih memakan Gadung.

“Masalah ini akan kami laporkan kepada Pemerintah Kabupaten Bima. Syukur lah kalau informasinya mereka sudah mengetahui lebih dulu. Mudah-mudahan bisa segera membantu menyalurkan beras untuk masyarakat kami,” harapnya. (KS-13)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1627,Hukum Kriminal,2144,Kesehatan,387,Korupsi,753,Olahraga,236,Opini,134,Pemerintahan,1561,Pendidikan,832,Politik,1275,Sosial Ekonomi,2604,
ltr
item
Koran Stabilitas: Tiga Desa Lain di Langgudu Juga Krisis Pangan
Tiga Desa Lain di Langgudu Juga Krisis Pangan
Krisis pangan ternyata tak hanya dialami empat dusun di Desa Karampi, tetapi juga dialami tiga desa tetangga lainnya, yakni Desa Wadu Ruka, Sarae Ruma dan Pusu Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMQNLqvIToOn3MjUFok143R5aBfH07D8ymF2Og3DIlyAHMqrTzaBf4q6D8eggFJ-BTtk3ZObYHUdtvDlkcbyMb2OEHc-atIrzh7g4o_eVk10mO3YqQJRk_uxlTI4aWIh3k7GVMa8OehHEI/s1600/Makan+Lede.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMQNLqvIToOn3MjUFok143R5aBfH07D8ymF2Og3DIlyAHMqrTzaBf4q6D8eggFJ-BTtk3ZObYHUdtvDlkcbyMb2OEHc-atIrzh7g4o_eVk10mO3YqQJRk_uxlTI4aWIh3k7GVMa8OehHEI/s72-c/Makan+Lede.jpg
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2014/10/tiga-desa-lain-di-langgudu-juga-krisis.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2014/10/tiga-desa-lain-di-langgudu-juga-krisis.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy