Upaya Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultural untuk meningkatkan kesejahteraan para petani terus dilakukan.
Upaya Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultural untuk meningkatkan kesejahteraan para petani terus dilakukan. Sebagai bentuk komitmen kesungguhan itu, Tahun 2014 ini dinas setempat memprogramkan percetakan sawah baru pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Bima. Tak tanggung-tanggung, target realisasi cetak sawah baru tahun ini mencapai 460 hektar.
Tentu saja, program cetak sawah baru ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat di Bima, khususnya para petani. Pasalnya, melalui program yang menyentuh langsung kepada masyarakat itu, dipastikan akan lahir para petani baru dengan dukungan fasilitas dari pemerintah.
Tak hanya membantu petani, program tersebut merupakan langkah maju Pemerintah Daerah untuk menjamin ketersediaan pangan di Kabupaten Bima. Hal itu sangat sejalan dengan visi Kabupaten Bima yang menargetkan surplus 10 juta ton beras pada Tahun 2015 mendatang.
Kepala Bidang Rehabilitasi Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman (RPLPT) Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultural Kabupaten Bima, Muhammad, SPt mengatakan, program cetak sawah baru yang saat ini sedang berjalan merupakan program nasional. Pada tahun ini, Kabupaten Bima merupakan satu-satunya daerah di Propinsi NTB yang mendapatkan bantuan untuk program tersebut.
Ia melanjutkan, bila pada Tahun 2013 lalu Kabupaten Bima hanya mendapat jatah cetak sawah baru seluas 300 hektar, maka tahun ini jatah itu meningkat menjadi 460 hektar. Enam kecamatan yang mendapatkan program itu yakni, Tambora, Madapangga, Soromandi, Monta, Parado dan Wera.
Beberapa kecamatan diakui sudah selesai mencetak sawah baru, seperti di Monta. Dari target 90 hektar yang diberikan, Monta mampu mencetak 95 hektar. Begitupun Madapangga, mampu mencetak 35 hektar dari target 30 hektar. Sedangkan Parado, Wera dan Soromandi dalam proses pengerjaan dan dipastikan akan segera selesai. “InsyaAllah, kita pastikan akhir tahun ini cetak sawah baru 460 hektar sudah rampung,” jelasnya kepada Koran Stabilitas, akhir pekan kemarin.
Kecamatan yang sempat terlambat kata dia, yakni Tambora karena persoalan lahan yang ingin digarap sudah masuk Hak Guna Usaha (HGU) sebuah perusahaan swasta. Setelah ada kesepakatan bersama warga yang tergabung dalam kelompok tani penggarap sawah baru itu, lahan dialihkan dari Desa Oi Bura ke Desa Labuan Kananga. “Target kita di Tambora yakni 80 hektar dan kita optimis itu akan tercapai,” imbuhnya.
Untuk mendukung pelaksanaan program itu sambungnya, telah ditempatkan delapan unit alat berat jenis Buldoser pada masing-masing kecamatan penerima program. Alat itu berguna untuk membantu meratakan tanah garapan untuk sawah baru. Setelah dua kecamatan selesai, delapan alat berat itu secara bergantian ditempatkan di kecamatan lain yang masih menggarap.
Disinggung soal anggaran untuk program cetak sawah baru untuk Tahun 2014 ini, Muhammad mengaku perhektar senilai Rp.8,9 Juta. Berarti bila dijumlahkan dengan total luas lahan garapan 460 hektar, anggaran yang didapat sebanyak Rp.4,5 Miliar dengan pengerjaan vegetasi ringan. “Jumlah kelompok yang mengajukan untuk program ini awalnya sebanyak 44 kelompok, tetapi setelah diseleksi hanya 14 kelompok yang mendapatkannya,” tandas dia.
Ditambahkannya, sisa kelompok yang belum mendapatkan itu akan diprioritaskan pada program cetak sawah baru tahun berikutnya. Tentunya kelompok yang memenuhi kriteria dan syarat yang ditentukan Pemerintah Pusat. Sebab, prinsipnya Pemerintah Daerah hanya mengusulkan saja, kewenangan soal anggaran dan jumlah kelompok merupakan kewenangan pusat.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanina, Tanaman Pangan dan Holtikultural Kabupaten Bima, Ir. Rendra Farid mengatakan, Tahun 2015 mendatang pihaknya menargetkan penambahan jumlah sawah baru yang dicetak yakni seluas 3000 hektar. Dirinya berharap, program itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat untuk meningkatkan produksi hasil pertanian, taraf hidup dan kesejahteraan.
“Surplus beras 10 juta ton yang menjadi target kita juga kami yakni akan mampu tercapai dengan dukungan program cetak sawah baru ini. Dengan demikian, kebutuhan beras kita akan selalu tercukupi,” pungkasnya. (KS-13)
Tentu saja, program cetak sawah baru ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat di Bima, khususnya para petani. Pasalnya, melalui program yang menyentuh langsung kepada masyarakat itu, dipastikan akan lahir para petani baru dengan dukungan fasilitas dari pemerintah.
Tak hanya membantu petani, program tersebut merupakan langkah maju Pemerintah Daerah untuk menjamin ketersediaan pangan di Kabupaten Bima. Hal itu sangat sejalan dengan visi Kabupaten Bima yang menargetkan surplus 10 juta ton beras pada Tahun 2015 mendatang.
Kepala Bidang Rehabilitasi Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman (RPLPT) Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultural Kabupaten Bima, Muhammad, SPt mengatakan, program cetak sawah baru yang saat ini sedang berjalan merupakan program nasional. Pada tahun ini, Kabupaten Bima merupakan satu-satunya daerah di Propinsi NTB yang mendapatkan bantuan untuk program tersebut.
Ia melanjutkan, bila pada Tahun 2013 lalu Kabupaten Bima hanya mendapat jatah cetak sawah baru seluas 300 hektar, maka tahun ini jatah itu meningkat menjadi 460 hektar. Enam kecamatan yang mendapatkan program itu yakni, Tambora, Madapangga, Soromandi, Monta, Parado dan Wera.
Beberapa kecamatan diakui sudah selesai mencetak sawah baru, seperti di Monta. Dari target 90 hektar yang diberikan, Monta mampu mencetak 95 hektar. Begitupun Madapangga, mampu mencetak 35 hektar dari target 30 hektar. Sedangkan Parado, Wera dan Soromandi dalam proses pengerjaan dan dipastikan akan segera selesai. “InsyaAllah, kita pastikan akhir tahun ini cetak sawah baru 460 hektar sudah rampung,” jelasnya kepada Koran Stabilitas, akhir pekan kemarin.
Kecamatan yang sempat terlambat kata dia, yakni Tambora karena persoalan lahan yang ingin digarap sudah masuk Hak Guna Usaha (HGU) sebuah perusahaan swasta. Setelah ada kesepakatan bersama warga yang tergabung dalam kelompok tani penggarap sawah baru itu, lahan dialihkan dari Desa Oi Bura ke Desa Labuan Kananga. “Target kita di Tambora yakni 80 hektar dan kita optimis itu akan tercapai,” imbuhnya.
Untuk mendukung pelaksanaan program itu sambungnya, telah ditempatkan delapan unit alat berat jenis Buldoser pada masing-masing kecamatan penerima program. Alat itu berguna untuk membantu meratakan tanah garapan untuk sawah baru. Setelah dua kecamatan selesai, delapan alat berat itu secara bergantian ditempatkan di kecamatan lain yang masih menggarap.
Disinggung soal anggaran untuk program cetak sawah baru untuk Tahun 2014 ini, Muhammad mengaku perhektar senilai Rp.8,9 Juta. Berarti bila dijumlahkan dengan total luas lahan garapan 460 hektar, anggaran yang didapat sebanyak Rp.4,5 Miliar dengan pengerjaan vegetasi ringan. “Jumlah kelompok yang mengajukan untuk program ini awalnya sebanyak 44 kelompok, tetapi setelah diseleksi hanya 14 kelompok yang mendapatkannya,” tandas dia.
Ditambahkannya, sisa kelompok yang belum mendapatkan itu akan diprioritaskan pada program cetak sawah baru tahun berikutnya. Tentunya kelompok yang memenuhi kriteria dan syarat yang ditentukan Pemerintah Pusat. Sebab, prinsipnya Pemerintah Daerah hanya mengusulkan saja, kewenangan soal anggaran dan jumlah kelompok merupakan kewenangan pusat.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanina, Tanaman Pangan dan Holtikultural Kabupaten Bima, Ir. Rendra Farid mengatakan, Tahun 2015 mendatang pihaknya menargetkan penambahan jumlah sawah baru yang dicetak yakni seluas 3000 hektar. Dirinya berharap, program itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat untuk meningkatkan produksi hasil pertanian, taraf hidup dan kesejahteraan.
“Surplus beras 10 juta ton yang menjadi target kita juga kami yakni akan mampu tercapai dengan dukungan program cetak sawah baru ini. Dengan demikian, kebutuhan beras kita akan selalu tercukupi,” pungkasnya. (KS-13)
COMMENTS