Komisi dan Hak Keuskupan Denpasar bekerja sama dengan beberapa pihak-pihak terkait. Diantaranya, Dekenat NTB, Paroki San Maryos, Forum Umat Beragama (FKUB)
Komisi dan Hak Keuskupan Denpasar bekerja sama dengan beberapa pihak-pihak terkait. Diantaranya, Dekenat NTB, Paroki San Maryos, Forum Umat Beragama (FKUB) dan Kementrian Agama Dompu kemarin, menggelar kegiatan seminar dan pentas seni Religius orang muda lintas Agama yang berlangsung di gedung PKK Dompu
Kegiatan bertema Bersama Orang Muda Kita Pererat Ikatan Persaudaraan dan kerukunan berbasis Religiusitas itu dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTB, Kepala Kemenag Dompu, Drs. H. Syamsul H. Illyas, M.Si, Ketua FKUB Dompu, Drs. Dahlan Har dan sejumlah tokoh lintas agama lainya.
Ketua Panitia Pelaksana, Romo Evan Dewantoro, MA, dalam laporanya mengatakan, seminar ini diselenggarakan oleh pemuda dari berbagai agama. "Sebanyak 300 orang peserta kita undang, 80 dari Agama Islam, 50 orang Agama Hindu, 50 orang Agama Ptotestan dan sisanya orang muda beragama Katolik," jelasnya.
Bupati Dompu Drs. H. Bambang M.Yasin, dalam samabutannya memberikan penghargaan yang tulus atas inisiatif penyelenggaran kegiatan pertama yang pernah ada di Dompu itu. "Kegiatan semacam ini untuk merubah pola pikir agar tidak terjadi muncul perasaan perbedaan meski berbeda suku dan agama," tuturnya
Sementara itu, Uskup MGR. Dr.Silvester San dari Komisi Hak Keuskupan Denpasar mengatakan, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, karena memiliki kultur dan keanekaragaman yang berbeda-beda. "Sebagai generasi muda, harus mampu menciptakan kondisi bangsa yang kondusif dan harus bisa menjadi agen perubahan untuk saling menghargai diantara sesama pemeluk agama," tandasnya. (KS-10)
Kegiatan bertema Bersama Orang Muda Kita Pererat Ikatan Persaudaraan dan kerukunan berbasis Religiusitas itu dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTB, Kepala Kemenag Dompu, Drs. H. Syamsul H. Illyas, M.Si, Ketua FKUB Dompu, Drs. Dahlan Har dan sejumlah tokoh lintas agama lainya.
Ketua Panitia Pelaksana, Romo Evan Dewantoro, MA, dalam laporanya mengatakan, seminar ini diselenggarakan oleh pemuda dari berbagai agama. "Sebanyak 300 orang peserta kita undang, 80 dari Agama Islam, 50 orang Agama Hindu, 50 orang Agama Ptotestan dan sisanya orang muda beragama Katolik," jelasnya.
Bupati Dompu Drs. H. Bambang M.Yasin, dalam samabutannya memberikan penghargaan yang tulus atas inisiatif penyelenggaran kegiatan pertama yang pernah ada di Dompu itu. "Kegiatan semacam ini untuk merubah pola pikir agar tidak terjadi muncul perasaan perbedaan meski berbeda suku dan agama," tuturnya
Sementara itu, Uskup MGR. Dr.Silvester San dari Komisi Hak Keuskupan Denpasar mengatakan, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, karena memiliki kultur dan keanekaragaman yang berbeda-beda. "Sebagai generasi muda, harus mampu menciptakan kondisi bangsa yang kondusif dan harus bisa menjadi agen perubahan untuk saling menghargai diantara sesama pemeluk agama," tandasnya. (KS-10)
COMMENTS