Dalam beberapa tahun terakhir ini, pemerintah pusat khususnya Pemkab Bima melalui Dinas Dikpora Kabupaten Bima tidak henti-hentinya membangun sekaligus memperbaki sejumlah sarana dan prasarana pendidikan
Dalam beberapa tahun terakhir ini, pemerintah pusat khususnya Pemkab Bima melalui Dinas Dikpora Kabupaten Bima tidak henti-hentinya membangun sekaligus memperbaki sejumlah sarana dan prasarana pendidikan, terutama gedung sekolah yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Bima.
Namun sayangnya, upaya dan niat baik dari pihak pemerintah tersebut nampaknya belum memenuhi rasa keadilan. Karena sebagian gedung sekolah saat ini masih luput dari perhatian, bahkan belum disentuh sama sekali oleh pihak pemerintah, terutama oleh Dinas Dikpora Kabupaten Bima. Salah satu bukti, saat ini kondisi SMPN 3 Sape masih sangat memprihatinkan, karena sebanyak lima ruangan belajar untuk siswanya rusak parah, terutama seluruh bagian atapnya yang saat ini kondisinya sudah runtuh satu persatu.
Tidak hanya itu, sebuah gedung perpustakaan milik sekolah menengah yang terletak dibagian utara Kecamatan Sape tersebut, saat ini juga kondisi fisiknya mengalami kerusakan yang cukup parah. “Akibat rusaknya kelima ruangan belajar plus satu gedung perputakaan tersebut, kami sampai saat ini terus mengalami kekurangan lima Ruang Kelas Baru (RKB). Dari sebanyak 18 rombong belajar yang tersedia, kini tinggal tersisa 13 rombong saja, karena lima ruangan sudah rusak parah,” ujar Kepala SMPN 3 Sape, Imam Mujaddin, S. Pd, saat ditemui Koran ini di sekolah setempat.
Menurutnya, meski terjadi kekurangan ruang belajar, namun proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah yang dipimpinnya tetap berjalan dengan baik dan lancar sebagaimana biasanya. Artinya selama ini, seluruh anak didiknya tetap setia untuk mengikuti proses KBM, kendatipun bagian atap kelima ruangan belajar dimaksud saat ini sudah keropos bahkan rusak parah lantaran dimakan usia.
Selain itu lanjut Imam, hingga saat ini SMPN 3 Sape juga masih mengalami kekurangan meja kursi (Meubler), akibat kekurangan tersebut, pihaknya terpaksa melakukan pengadaan sendiri sebanyak 20 set meja dan kursi. Hal ini dilakukan semata mata demi kelancaran proses KBM yang berlangsung di sekolah dipimpinnya. Akibat terjadinya berbagai kekurangan, terutama ruangan belajar tersebut, pihaknya sangat mengharapkan kepada pihak Pemkab Bima, terutama Dinas Dikpora Kabupaten Bima, agar bisa memberikan bantuan berupa kucuran dana untuk pembangunan tambahan lima RKB dan satu ruangan perpustakaan yang kondisinya sudah rusak parah tersebut.
Supaya proses KBM para anak didiknya setiap hari dapat terpenuhi semuanya mulai dari pagi hingga siang hari, dan tidak ada lagi KBM sore hari seperti yang terjadi saat ini. “Kalau lima RKB ini bisa dibangun oleh pemerintah, maka siswa kami akan mulai sekolah pagi semua, tidak ada lagi Ship sore seperti saat ini,” tandas Kepala Sekolah asal Desa Raba Kecamatan Wawo tersebut. (Anwar)
Namun sayangnya, upaya dan niat baik dari pihak pemerintah tersebut nampaknya belum memenuhi rasa keadilan. Karena sebagian gedung sekolah saat ini masih luput dari perhatian, bahkan belum disentuh sama sekali oleh pihak pemerintah, terutama oleh Dinas Dikpora Kabupaten Bima. Salah satu bukti, saat ini kondisi SMPN 3 Sape masih sangat memprihatinkan, karena sebanyak lima ruangan belajar untuk siswanya rusak parah, terutama seluruh bagian atapnya yang saat ini kondisinya sudah runtuh satu persatu.
Tidak hanya itu, sebuah gedung perpustakaan milik sekolah menengah yang terletak dibagian utara Kecamatan Sape tersebut, saat ini juga kondisi fisiknya mengalami kerusakan yang cukup parah. “Akibat rusaknya kelima ruangan belajar plus satu gedung perputakaan tersebut, kami sampai saat ini terus mengalami kekurangan lima Ruang Kelas Baru (RKB). Dari sebanyak 18 rombong belajar yang tersedia, kini tinggal tersisa 13 rombong saja, karena lima ruangan sudah rusak parah,” ujar Kepala SMPN 3 Sape, Imam Mujaddin, S. Pd, saat ditemui Koran ini di sekolah setempat.
Menurutnya, meski terjadi kekurangan ruang belajar, namun proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah yang dipimpinnya tetap berjalan dengan baik dan lancar sebagaimana biasanya. Artinya selama ini, seluruh anak didiknya tetap setia untuk mengikuti proses KBM, kendatipun bagian atap kelima ruangan belajar dimaksud saat ini sudah keropos bahkan rusak parah lantaran dimakan usia.
Selain itu lanjut Imam, hingga saat ini SMPN 3 Sape juga masih mengalami kekurangan meja kursi (Meubler), akibat kekurangan tersebut, pihaknya terpaksa melakukan pengadaan sendiri sebanyak 20 set meja dan kursi. Hal ini dilakukan semata mata demi kelancaran proses KBM yang berlangsung di sekolah dipimpinnya. Akibat terjadinya berbagai kekurangan, terutama ruangan belajar tersebut, pihaknya sangat mengharapkan kepada pihak Pemkab Bima, terutama Dinas Dikpora Kabupaten Bima, agar bisa memberikan bantuan berupa kucuran dana untuk pembangunan tambahan lima RKB dan satu ruangan perpustakaan yang kondisinya sudah rusak parah tersebut.
Supaya proses KBM para anak didiknya setiap hari dapat terpenuhi semuanya mulai dari pagi hingga siang hari, dan tidak ada lagi KBM sore hari seperti yang terjadi saat ini. “Kalau lima RKB ini bisa dibangun oleh pemerintah, maka siswa kami akan mulai sekolah pagi semua, tidak ada lagi Ship sore seperti saat ini,” tandas Kepala Sekolah asal Desa Raba Kecamatan Wawo tersebut. (Anwar)
COMMENTS