Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Bima gencar melakukan sosialisasi manfaat dan penggunaan alat kontrasepsi KB.
Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Bima gencar melakukan sosialisasi manfaat dan penggunaan alat kontrasepsi KB. Termasuk pelayanan KB, penyuluhan kelompok dan penanggulangan penyakit HIV AIDS.
Kabid Pengendali Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (PKB-KB), Sri Kartika Sari, A.Md Kep kepada Koran Stabilitas Selasa (11/11) mengatakan, Bakti Sosial (Baksos) yang menjadi agenda rutin Provinsi NTB dan Daerah itu dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi. Tujuannya, untuk menurunkan Total Fertility Rate (TFR) dan meningkatkan CPR (peserta KB aktif). Sehingga, menekan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bima. “Alhamdulillah, Tahun 2014 ini peserta KB aktif meningkat dibanding Tahun sebelumnya. Sehingga, pertumbuhan pendudukpun menurun,” katanya.
Upaya lain yang dilakukan pihaknya yakni rutin sosialisasi untuk menekan sekaligus mencegah pernikahan usia dini. Sebab, masalah itu meruapakan salah satu pemicu meningkatnya pertumbuhan penduduk. Disamping itu, kurangnya tenaga penyuluh KB yang ada ditingkat Kecamatan dan Desa, minimnya kesadaran dan pemahaman tentang manfaat alat kontrasepsi, terutama ditingkat pedesaan. “Beragam upaya kami lakukan, demi menekan laju pertumbuhan penduduk. Antara lain, pencegahan pernikahan usia dini, termasuk memberikan pemahaman tentang alat kontrasepsi ditingkat pedesaan,” ujarnya.
Penekanan laju pertumbuhan penduduk diyakininya bakal terlaksana sesuai harapan. Sebab, yang bisa dilakukan saat ini hanya bersifat menekan, bukan mengurangi. Sehingga, upaya demi upaya terus dilakukan guna menekan peningkatan jumlah penduduk. “Sekali lagi, kami akan terus berusaha untuk mencegah meningkatnya jumlah penduduk. Tapi itu bukan hanya tanggungjawab Pemerintah, melainkan juga semua element masyarakat, minimal menyadari betapa penting menggunakan alat kontrasepsi KB, ” terangnya. (KS-09)
Kabid Pengendali Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (PKB-KB), Sri Kartika Sari, A.Md Kep kepada Koran Stabilitas Selasa (11/11) mengatakan, Bakti Sosial (Baksos) yang menjadi agenda rutin Provinsi NTB dan Daerah itu dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi. Tujuannya, untuk menurunkan Total Fertility Rate (TFR) dan meningkatkan CPR (peserta KB aktif). Sehingga, menekan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bima. “Alhamdulillah, Tahun 2014 ini peserta KB aktif meningkat dibanding Tahun sebelumnya. Sehingga, pertumbuhan pendudukpun menurun,” katanya.
Upaya lain yang dilakukan pihaknya yakni rutin sosialisasi untuk menekan sekaligus mencegah pernikahan usia dini. Sebab, masalah itu meruapakan salah satu pemicu meningkatnya pertumbuhan penduduk. Disamping itu, kurangnya tenaga penyuluh KB yang ada ditingkat Kecamatan dan Desa, minimnya kesadaran dan pemahaman tentang manfaat alat kontrasepsi, terutama ditingkat pedesaan. “Beragam upaya kami lakukan, demi menekan laju pertumbuhan penduduk. Antara lain, pencegahan pernikahan usia dini, termasuk memberikan pemahaman tentang alat kontrasepsi ditingkat pedesaan,” ujarnya.
Penekanan laju pertumbuhan penduduk diyakininya bakal terlaksana sesuai harapan. Sebab, yang bisa dilakukan saat ini hanya bersifat menekan, bukan mengurangi. Sehingga, upaya demi upaya terus dilakukan guna menekan peningkatan jumlah penduduk. “Sekali lagi, kami akan terus berusaha untuk mencegah meningkatnya jumlah penduduk. Tapi itu bukan hanya tanggungjawab Pemerintah, melainkan juga semua element masyarakat, minimal menyadari betapa penting menggunakan alat kontrasepsi KB, ” terangnya. (KS-09)
COMMENTS