Isu miring tentang ulah oknum Kabag Administrasi Pengendalian dan Pembangunan (APP) Setda Kabupaten Bima, Taufik,ST,MT yang diduga tengah mengerjakan sejumlah paket proyek
Isu miring tentang ulah oknum Kabag Administrasi Pengendalian dan Pembangunan (APP) Setda Kabupaten Bima, Taufik,ST,MT yang diduga tengah mengerjakan sejumlah paket proyek mulai terkuak dipemurkaan. Sejumlah kontraktor yang merasa dirugikan atas ulah Taufik tersebut, satu persatu mulai berteriak, dan mendesak Bupati agar segera mencopot Taufik dari jabatannya sebagai Kabag APP, juga Ketua LPSE Kabupaten Bima. Benarkah Taufik selain menjabat Kabag APP, Ketua LPSE juga menjadi kontraktor ?.
Nama Taufik,ST,MT mulai dikenal secara luas, ketika menduduki jabatan Kabag APP Setda Kabupaten Bima Tahun 2013 lalu. Sebelumnya, lebih kurang 10 Tahun, Taufik menjabat sebagai salah satu Kasi di Bagian APP. Karir Taufik mulai melejit ketika mantan Bupati Bima, Almarhum H. Ferry Zulkarnain,ST mengalami sakit, sehingga harus dirawat di RS Harapan Kita Jakarta.
Situasi kefakuman almarhum dimanfaatkan oleh Wakil Bupati Bima Drs.H.Syafrudin HM Nur M.Pd (Bupati Bima sekarang) untuk mutasi dan promosi sejumlah pejabat di Lingkup Pemkab, termasuk Taufik saat itu di promosi sebagai Plt Kabag APP menganggantikan H.Khaerudin yang saat ini menjadi Kadis Distamben Kabupaten Bima. Rupanya, amanah H.Syafrudin tidak sesuai harapan, justeru Taufik memanfaatkan kesempatan jabatan tersebut untuk mencari popularitas pribadi, terutama yang menyangkut finansial. Bagaimana tidak, Taufik yang sebelumnya naik mobil Inova dengan cara kredit, namun setelah menjadi Kabag APP, Taufik langsung menikmati empuknya kursi mobil mewah jenis Pajero Sport yang harganya berkisar setengah Milyar, belum lagi dengan aset-aset lain.
Terlepas Taufik membeli mobil berwarna putih tersebut dari harta pribadi, namun pembelian mobil tersebut disaat Taufik menjadi Kabag APP, bahkan saat ini tersiar isu baru lagi berupa pembelian satu unit mobil baru berupa jenis Toyota Rush.”Menurut saya, Taufik itu terlalu kentara memperlihatkan kekayaannya pada public. Baru menjadi Kabag APP, sudah beli Pajero baru. Padahal, untuk membeli mobil tersebut, pengusaha bonafit saja harus berpikir seribu kali, apalagi hanya seorang pejabat eselon III seperti Taufik,”tutur salah seorang pengusaha Kota Bima yang meminta Wartawan Stabilitas agar mengekspose ulah Taufik tersebut, agar tidak semakin berkembang.
Sumber ini mengaku mengenal dekat dengan Taufik, dan mengetahui persis cara Taufik dalam kaitan mafia proyek, disaat Taufik belum menjadi Kabag APP. Apalagi saat ini Taufik menjadi Ketua LPSE, diduga kuat Taufik adalah mesin pencetak uang di Lingkup Setda Kabupaten Bima.”Entah siapa saja yang menikmati uang hasil kerja Taufik itu, hanya Taufik yang tahu. Memang benar, tender di LPSE sekarang terjadi pemotongan belasan persen, bukan berarti tidak ada mafia tender proyek di LPSE. Justeru pemotongan belasan persen hingga 20 persen ke atas itu adalah modus untuk menghilangkan imeg negative Taufik dalam kaitan mafia proyek,”duga sumber ini seraya meminta Wartawan tidak menulis dulu indetintasnya.
Sumber ini bahkan menantang Taufik untuk mengumumkan secara rinci pada public tentang jumlah harta kekayaan sebelum menjadi Kabag, dan dimana harta yang dijual oleh Taufik sehingga mampu membeli mobil Pajero Sport tersebut. “Saya saja sebagai pengusaha yang menurut saya punya kemampuan untuk membeli mobil Pajero masih mikir-mikir. Apalagi sosok Taufik yang sepengetahuan saya tidak memiliki usaha lain, selain gaji PNS, dengan mudah membeli mobil semahal itu,”ungkapnya.
Tak hanya sumber ini yang menyorot kepemilikan mobil mewah Taufik, tapi juga salah seorang kontraktor lain yang juga pengurus salah satu partai besar mempertanyakan keterlibatan Taufik dalam mengerjakan sejumlah paket proyek saat ini. Sumber ini mengaku, lebih kurang diatas 15 paket Taufik mengerjakan proyek di Tahun 2014 ini, baik proyek PL maupun proyek tender, dengan menggunakan bendera orang lain.”Sepengetahuan saya, Taufik saat ini mengerjakan belasan paket proyek. Saya mendapat informasi akurat tentang Taufik yang mengerjakan paket proyek, tidak hanya saat menjadi Kabag APP, tapi juga sebelumnya,üngkapnya serius.
Sumber ini mengaku telah melaporkan ke Bupati terkait isu miris Taufik tersebut, tapi hanya mengangguk saja. Itu pertanda Bupati membiarkan Taufik untuk mengerjakan proyek, atau diduga kuat Bupati mengetahui pasti ulah Taufik selama ini.”Kalau Bupati tidak ingin merusak namanya, maka segera copot Taufik dari Kabag APP, atau membiarkan Taufik merusak citra pejabat dan Pemkab Bima,”imbuhnya.
Tak hanya pihak kontraktor yang mempertanyakan penampilan Taufik paska menjadi Kabag APP, tapi juga sesama pejabat lainnya. Justeru dimata pejabat lain sekarang, Taufik dianggap sebagai pejabat yang banyak uang, dan mampu menyulap kehidupan dari kehidupan apa biasa, menjadi kehidupan yang serba megah.”Taufik dulu dengan sekarang jauh beda. Biarkan Taufik terus melayang diatas lagi, toh juga nanti akan jatuh. Kita sudah melihat keadaan yang nyata akhir-akhir ini, dulu mereka berkuasa, sekarang menjadi rakyat biasa,”pungkasnya.
Apa tanggapan Taufik soal isu kerja proyek tersebut ?. Taufik membantah mengerjakan banyak paket proyek, namun diakuinya hanya kerja satu paket proyek.”Tidak ada saya kerja banyak proyek, tapi kalau satu paket itu memang benar. Ya, mari kita bagi-bagi saja untungnya dari satu paket itu,”kata Taufik melalui SMS di Handpohone Wartawan Stabilitas, Sabtu siang kemarin.(KS-014)
Nama Taufik,ST,MT mulai dikenal secara luas, ketika menduduki jabatan Kabag APP Setda Kabupaten Bima Tahun 2013 lalu. Sebelumnya, lebih kurang 10 Tahun, Taufik menjabat sebagai salah satu Kasi di Bagian APP. Karir Taufik mulai melejit ketika mantan Bupati Bima, Almarhum H. Ferry Zulkarnain,ST mengalami sakit, sehingga harus dirawat di RS Harapan Kita Jakarta.
Situasi kefakuman almarhum dimanfaatkan oleh Wakil Bupati Bima Drs.H.Syafrudin HM Nur M.Pd (Bupati Bima sekarang) untuk mutasi dan promosi sejumlah pejabat di Lingkup Pemkab, termasuk Taufik saat itu di promosi sebagai Plt Kabag APP menganggantikan H.Khaerudin yang saat ini menjadi Kadis Distamben Kabupaten Bima. Rupanya, amanah H.Syafrudin tidak sesuai harapan, justeru Taufik memanfaatkan kesempatan jabatan tersebut untuk mencari popularitas pribadi, terutama yang menyangkut finansial. Bagaimana tidak, Taufik yang sebelumnya naik mobil Inova dengan cara kredit, namun setelah menjadi Kabag APP, Taufik langsung menikmati empuknya kursi mobil mewah jenis Pajero Sport yang harganya berkisar setengah Milyar, belum lagi dengan aset-aset lain.
Terlepas Taufik membeli mobil berwarna putih tersebut dari harta pribadi, namun pembelian mobil tersebut disaat Taufik menjadi Kabag APP, bahkan saat ini tersiar isu baru lagi berupa pembelian satu unit mobil baru berupa jenis Toyota Rush.”Menurut saya, Taufik itu terlalu kentara memperlihatkan kekayaannya pada public. Baru menjadi Kabag APP, sudah beli Pajero baru. Padahal, untuk membeli mobil tersebut, pengusaha bonafit saja harus berpikir seribu kali, apalagi hanya seorang pejabat eselon III seperti Taufik,”tutur salah seorang pengusaha Kota Bima yang meminta Wartawan Stabilitas agar mengekspose ulah Taufik tersebut, agar tidak semakin berkembang.
Sumber ini mengaku mengenal dekat dengan Taufik, dan mengetahui persis cara Taufik dalam kaitan mafia proyek, disaat Taufik belum menjadi Kabag APP. Apalagi saat ini Taufik menjadi Ketua LPSE, diduga kuat Taufik adalah mesin pencetak uang di Lingkup Setda Kabupaten Bima.”Entah siapa saja yang menikmati uang hasil kerja Taufik itu, hanya Taufik yang tahu. Memang benar, tender di LPSE sekarang terjadi pemotongan belasan persen, bukan berarti tidak ada mafia tender proyek di LPSE. Justeru pemotongan belasan persen hingga 20 persen ke atas itu adalah modus untuk menghilangkan imeg negative Taufik dalam kaitan mafia proyek,”duga sumber ini seraya meminta Wartawan tidak menulis dulu indetintasnya.
Sumber ini bahkan menantang Taufik untuk mengumumkan secara rinci pada public tentang jumlah harta kekayaan sebelum menjadi Kabag, dan dimana harta yang dijual oleh Taufik sehingga mampu membeli mobil Pajero Sport tersebut. “Saya saja sebagai pengusaha yang menurut saya punya kemampuan untuk membeli mobil Pajero masih mikir-mikir. Apalagi sosok Taufik yang sepengetahuan saya tidak memiliki usaha lain, selain gaji PNS, dengan mudah membeli mobil semahal itu,”ungkapnya.
Tak hanya sumber ini yang menyorot kepemilikan mobil mewah Taufik, tapi juga salah seorang kontraktor lain yang juga pengurus salah satu partai besar mempertanyakan keterlibatan Taufik dalam mengerjakan sejumlah paket proyek saat ini. Sumber ini mengaku, lebih kurang diatas 15 paket Taufik mengerjakan proyek di Tahun 2014 ini, baik proyek PL maupun proyek tender, dengan menggunakan bendera orang lain.”Sepengetahuan saya, Taufik saat ini mengerjakan belasan paket proyek. Saya mendapat informasi akurat tentang Taufik yang mengerjakan paket proyek, tidak hanya saat menjadi Kabag APP, tapi juga sebelumnya,üngkapnya serius.
Sumber ini mengaku telah melaporkan ke Bupati terkait isu miris Taufik tersebut, tapi hanya mengangguk saja. Itu pertanda Bupati membiarkan Taufik untuk mengerjakan proyek, atau diduga kuat Bupati mengetahui pasti ulah Taufik selama ini.”Kalau Bupati tidak ingin merusak namanya, maka segera copot Taufik dari Kabag APP, atau membiarkan Taufik merusak citra pejabat dan Pemkab Bima,”imbuhnya.
Tak hanya pihak kontraktor yang mempertanyakan penampilan Taufik paska menjadi Kabag APP, tapi juga sesama pejabat lainnya. Justeru dimata pejabat lain sekarang, Taufik dianggap sebagai pejabat yang banyak uang, dan mampu menyulap kehidupan dari kehidupan apa biasa, menjadi kehidupan yang serba megah.”Taufik dulu dengan sekarang jauh beda. Biarkan Taufik terus melayang diatas lagi, toh juga nanti akan jatuh. Kita sudah melihat keadaan yang nyata akhir-akhir ini, dulu mereka berkuasa, sekarang menjadi rakyat biasa,”pungkasnya.
Apa tanggapan Taufik soal isu kerja proyek tersebut ?. Taufik membantah mengerjakan banyak paket proyek, namun diakuinya hanya kerja satu paket proyek.”Tidak ada saya kerja banyak proyek, tapi kalau satu paket itu memang benar. Ya, mari kita bagi-bagi saja untungnya dari satu paket itu,”kata Taufik melalui SMS di Handpohone Wartawan Stabilitas, Sabtu siang kemarin.(KS-014)
COMMENTS