Paca terjadinya perang kampung antara kelompok warga Kelurahan Dara dengan warga Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima beberapa hari lalu, berakhir dengan islah.
Paca terjadinya perang kampung antara kelompok warga Kelurahan Dara dengan warga Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima beberapa hari lalu, berakhir dengan islah. Islah kedua warga yang berseteru itu digelar di Kantor Camat Rasanae Barat, Kamis (18/12) pagi. Dihadiri Camat, Kapolsek, Danramil, Asisten III Setda Kota Bima, Lurah, toko agama, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda kedua kelurahan.
Camat Rasanae Barat, Lalu Sukarsana, S. Ip dalam sambutannya mengungkapkan, kisruh antar warga ini, memang sangat meresahkan warga lainnya. Peristiwa itu, merupakan hal yang tidak patut dilakukan. "Saya berharap, peristiwa semacam ini tidak terulang lagi dikemudian hari. Cukup kali ini saja hal itu terjadi," ujarnya.
Kapolsek Rasana'e Barat, Kompol H. Nurdin, SH mengatakan, pihaknya secara khusus hadir untuk membicarakan peristiwa kisruh antar Kelurahan yang terjadi beberapa hari kemarin. "Kami (Polsek, red) hingga saat ini, belum mendapatkan informasi adanya korban dari kedua belah pihak akibat peristiwa itu," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya berkesimpulan, mengusulkan agar kedua belah pihak ini, untuk melakukan islah."Diharapkan kepada kaum muda, untuk tidak lagi melakukan tindakan seperti itu. Agar daerah kita ini aman dan tentram,"harapnya. Ia juga menyarankan kepada seluruh masyarakat lebih-lebih kaum muda, kalaupun ada perkelahian, tolong jangan membawa nama Kelurahan sehingga warga lainnya tidak ikut serta melakukan perkelahian itu. "Yang mempunyai masalah, laporkan saja ke Polisi. Agar bisa diselesaikan secara hukum,"saramnya.
Kasus yang terjadi di Polsek Rasbar ini katanya, 60 persen hampir seperti ini. Diharapkan juga kepada para tokoh, kalau ada masalah tolong turun tangan untuk meredam persoalan."Jangan malah mendukung anak-anak muda untuk melakukan tindakan anarkis,"katanya.
Danramil Rasanae Barat, Kapten Nasarudin mengajak agar masyarakat terus berikhtiar untuk hidup bersama. Tidak melakukan perseteruan dalam kehidupan sehari-hari. "Untuk orangtua, diharapkan agar selalu memberikan pemahaman yang baik terhadap anak-anak. Masalah itu, hanya memcah antara satu dengan yang lainnya," ungkapnya.
Katanya, hidup rukun ditengah masyarakat, lebih afdol dibandingkan melakujan hal yang hanya merusak fasilitas yang ada. "Mari kita kembangkan potensi kita untuk membangun Kota Bima kedepannya," ajaknya.
Asisten III Setda Kota Bima, M. Farid, M. Si juga mengatakan, berharap agar masyarakat Kota Bima selalu akur untuk hidup berdampingan. "Butuh kesadaran masyarakat untuk saling menjaga kantibnas ditenga-tenga masyarakat," ujarnya menindaklanjuti perintah Walikota Bima.
Untuk membangun daerah yang aman dan sejahtera, masyarakat harus mulai dengan kesamaan visi-misi antara masyarakat dengan Pemerintah, agar semua rencana pembangunan yang ada bisa lebih berkembang."Mudah-mudahan perseteruan ini yang terakhir kali,"harapnya.
Liputan langsung wartawan Koran Stabilitas, acara islah yang digelar di Kantor Camat Rasbar itu, diakhiri dengan penandatanganan hasil kesepakatan antar kedua Kelurahan untuk tidak lagi melakukan hal yang sama. Usai menandatangi kesepakatan itu, kedua warga yang masing-masing diwakilkan itu berpelukan. (KS-05)
![]() |
Penandatangan Kesepakatan islah Dara dan Tanjung |
Kapolsek Rasana'e Barat, Kompol H. Nurdin, SH mengatakan, pihaknya secara khusus hadir untuk membicarakan peristiwa kisruh antar Kelurahan yang terjadi beberapa hari kemarin. "Kami (Polsek, red) hingga saat ini, belum mendapatkan informasi adanya korban dari kedua belah pihak akibat peristiwa itu," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya berkesimpulan, mengusulkan agar kedua belah pihak ini, untuk melakukan islah."Diharapkan kepada kaum muda, untuk tidak lagi melakukan tindakan seperti itu. Agar daerah kita ini aman dan tentram,"harapnya. Ia juga menyarankan kepada seluruh masyarakat lebih-lebih kaum muda, kalaupun ada perkelahian, tolong jangan membawa nama Kelurahan sehingga warga lainnya tidak ikut serta melakukan perkelahian itu. "Yang mempunyai masalah, laporkan saja ke Polisi. Agar bisa diselesaikan secara hukum,"saramnya.
Kasus yang terjadi di Polsek Rasbar ini katanya, 60 persen hampir seperti ini. Diharapkan juga kepada para tokoh, kalau ada masalah tolong turun tangan untuk meredam persoalan."Jangan malah mendukung anak-anak muda untuk melakukan tindakan anarkis,"katanya.
Danramil Rasanae Barat, Kapten Nasarudin mengajak agar masyarakat terus berikhtiar untuk hidup bersama. Tidak melakukan perseteruan dalam kehidupan sehari-hari. "Untuk orangtua, diharapkan agar selalu memberikan pemahaman yang baik terhadap anak-anak. Masalah itu, hanya memcah antara satu dengan yang lainnya," ungkapnya.
Katanya, hidup rukun ditengah masyarakat, lebih afdol dibandingkan melakujan hal yang hanya merusak fasilitas yang ada. "Mari kita kembangkan potensi kita untuk membangun Kota Bima kedepannya," ajaknya.
Asisten III Setda Kota Bima, M. Farid, M. Si juga mengatakan, berharap agar masyarakat Kota Bima selalu akur untuk hidup berdampingan. "Butuh kesadaran masyarakat untuk saling menjaga kantibnas ditenga-tenga masyarakat," ujarnya menindaklanjuti perintah Walikota Bima.
Untuk membangun daerah yang aman dan sejahtera, masyarakat harus mulai dengan kesamaan visi-misi antara masyarakat dengan Pemerintah, agar semua rencana pembangunan yang ada bisa lebih berkembang."Mudah-mudahan perseteruan ini yang terakhir kali,"harapnya.
Liputan langsung wartawan Koran Stabilitas, acara islah yang digelar di Kantor Camat Rasbar itu, diakhiri dengan penandatanganan hasil kesepakatan antar kedua Kelurahan untuk tidak lagi melakukan hal yang sama. Usai menandatangi kesepakatan itu, kedua warga yang masing-masing diwakilkan itu berpelukan. (KS-05)
COMMENTS