Stigma NTB yang sudah dianggap sebagai daerah tindakan konflik sosial maupun tindakan radikal, menjadi perhatian khusus Pemerintah Propinsi maupun Polda NTB.
Stigma NTB yang sudah dianggap sebagai daerah tindakan konflik sosial maupun tindakan radikal, menjadi perhatian khusus Pemerintah Propinsi maupun Polda NTB. Terkait hal itu, jajaran Polda NTB, Korem/162 WB serta ulama melakukan lawatan silaturahmi ke sejumlah tempat yang dinilai dalam rangka deradikalisasi.
Para pejabat tersebut, masing-masing Irwasda Kombes Pol. Drs. Anang Sidanu, SH M. Si, Direktur Binmas Kombes Pol. Suwanto, SH MH, Kasi Propam AKBP. Beni Basyir Warmansyah, S.Ik SH, Kasi Teritorial Korem 162/WB Letkol. Kasdiono, Imam Besar Masjid At Taqwa Mataram TGH Muhtar dan Ketua MUI Prof. Syaiful Muslim.
Lawatan silaturahmi ini, diawali dengan mengunjungi keluarga IPTU Abdul Salam, Kapolsek Ambalawi yang ditembak hingga tewas beberapa waktu lalu. Selanjutnya, rombongan menuju Ponpes Al Uruah Al Watsia di Desa Rite Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Siang harinya, rombongan yang dikawal Anggota Densus Polri dan Brimob bersenjata lengkap serta aparat Kodim 1808/Bima ini menggelar silaturahmi di Masjid di Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima. Di tempat tersebut, rombongan diterima Walikota Bima HM Qurais H Abidin.
Direktur Binmas, Kombes Pol. Suwanto, SH MH saat ditemui wartawan menyebutkan, lawatan silaturahmi ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi yang dipimpin oleh Gubernur NTB di Polda NTB. Di mana, sebagai bagian usaha Pemprop NTB dalam angka deradikalisasi atau menekan tindakan radikal yang terjadi di NTB. Sebab, Propinsi NTB sendiri sudah terkenal di Indonesia maupun di dunia sebagai wilayah yang kerap terjadi tindakan radikal, anarkis, serta konflik sosial yakni bentrok antar kampung.”NTB ini sudah menjadi terkenal dengan tindakan anarkis, konflik sosial maupun tindakan radikal,”ujarnya.
Tindakan-tindakan seperti itu lanjutnya, jika tak diselesaikan. Maka, akan menjadi hambatan dalam pembangunan. Karena energi yang seharusnya dihabiskan untuk pembangunan akan terkuras. Oleh karena itu, Kapolda NTB sendiri mengistruksikan kepadanya untuk melakukan prakondisioning dari sisi intelijen guna mencari formulasi penyelesaian. ”Selanjutnya nanti, akan dibentuk tim yang akan menindaklanjuti secara komperhensif,”jelasnya.
Gubernur sendiri katanya, telah menyiapkan program untuk peningkatan ekonomi dan akan mengeluarkan dana untuk program-program dimaksud. Sehingga, kondusifitas di NTB dari waktu ke waktu akan membaik dan aman.”Ini harapan besar yang harus kita capai, agar masyarakat NTB tidak lagi terpengaruh pada persoalan konflik yang berkepanjangan,”katanya.
Apakah deradikalisasi sendiri dimaksudkan untuk menekan tindakan terorisme di Bima? Pejabat melati tiga ini mengatakan, deradikalisasi bukan bagi teroris. Namun, juga untuk bentrok antar kampung seperti terakhir yang terjadi di Kabupaten Dompu beberapa waktu lalu.”Itu semua yang akan kita selesaikan,”ungkapnya.
Ia berharap kepada seluruh warga NTB, khususnya di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu agar selalalu sama-sama menjaga keamanan untuk diri sendiri maupun orang-orang yang ada disekitarnya.”Jadilah masyarakat yang sadar hukum, agar bangsa dan negara ini bebas dari konflik,”harapnya.(KS-05)
Para pejabat tersebut, masing-masing Irwasda Kombes Pol. Drs. Anang Sidanu, SH M. Si, Direktur Binmas Kombes Pol. Suwanto, SH MH, Kasi Propam AKBP. Beni Basyir Warmansyah, S.Ik SH, Kasi Teritorial Korem 162/WB Letkol. Kasdiono, Imam Besar Masjid At Taqwa Mataram TGH Muhtar dan Ketua MUI Prof. Syaiful Muslim.
Lawatan silaturahmi ini, diawali dengan mengunjungi keluarga IPTU Abdul Salam, Kapolsek Ambalawi yang ditembak hingga tewas beberapa waktu lalu. Selanjutnya, rombongan menuju Ponpes Al Uruah Al Watsia di Desa Rite Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Siang harinya, rombongan yang dikawal Anggota Densus Polri dan Brimob bersenjata lengkap serta aparat Kodim 1808/Bima ini menggelar silaturahmi di Masjid di Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima. Di tempat tersebut, rombongan diterima Walikota Bima HM Qurais H Abidin.
Direktur Binmas, Kombes Pol. Suwanto, SH MH saat ditemui wartawan menyebutkan, lawatan silaturahmi ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi yang dipimpin oleh Gubernur NTB di Polda NTB. Di mana, sebagai bagian usaha Pemprop NTB dalam angka deradikalisasi atau menekan tindakan radikal yang terjadi di NTB. Sebab, Propinsi NTB sendiri sudah terkenal di Indonesia maupun di dunia sebagai wilayah yang kerap terjadi tindakan radikal, anarkis, serta konflik sosial yakni bentrok antar kampung.”NTB ini sudah menjadi terkenal dengan tindakan anarkis, konflik sosial maupun tindakan radikal,”ujarnya.
Tindakan-tindakan seperti itu lanjutnya, jika tak diselesaikan. Maka, akan menjadi hambatan dalam pembangunan. Karena energi yang seharusnya dihabiskan untuk pembangunan akan terkuras. Oleh karena itu, Kapolda NTB sendiri mengistruksikan kepadanya untuk melakukan prakondisioning dari sisi intelijen guna mencari formulasi penyelesaian. ”Selanjutnya nanti, akan dibentuk tim yang akan menindaklanjuti secara komperhensif,”jelasnya.
Gubernur sendiri katanya, telah menyiapkan program untuk peningkatan ekonomi dan akan mengeluarkan dana untuk program-program dimaksud. Sehingga, kondusifitas di NTB dari waktu ke waktu akan membaik dan aman.”Ini harapan besar yang harus kita capai, agar masyarakat NTB tidak lagi terpengaruh pada persoalan konflik yang berkepanjangan,”katanya.
Apakah deradikalisasi sendiri dimaksudkan untuk menekan tindakan terorisme di Bima? Pejabat melati tiga ini mengatakan, deradikalisasi bukan bagi teroris. Namun, juga untuk bentrok antar kampung seperti terakhir yang terjadi di Kabupaten Dompu beberapa waktu lalu.”Itu semua yang akan kita selesaikan,”ungkapnya.
Ia berharap kepada seluruh warga NTB, khususnya di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu agar selalalu sama-sama menjaga keamanan untuk diri sendiri maupun orang-orang yang ada disekitarnya.”Jadilah masyarakat yang sadar hukum, agar bangsa dan negara ini bebas dari konflik,”harapnya.(KS-05)
COMMENTS