Sekolah dasar Negeri (SDN) Boke mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Bima dapat memberikan bantuan anggaran perbaikan tiga ruangan kegiatan belajar (RKB)
Sekolah dasar Negeri (SDN) Boke mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Bima dapat memberikan bantuan anggaran perbaikan tiga ruangan kegiatan belajar (RKB) dan satu ruangan guru. Pasalnya, keempat ruangan itu saat ini dalam kondisi rusak parah karena dimakan usia. Bahkan, kondisi atap ruangan sebagian sudah ambruk. Begitupun dindinya sudah rusak parah.
Kepala SDN Boke, M. Nur, S.PdI mengakui, sejak dibangun Tahun 2006 lalu, sekolah setempat belum pernah mendapatkan bantuan rehab dari Pemerintah Kabupaten Bima. Karenanya, banyak ruangan yang terletak di bagian barat Kecamatan Sape ini rusak parah dan tak layak lagi sebagai tempat belajar siswa. Selain itu, atap bangunan yang lapuk dikuatirkan sewaktu-waktu ambruk dan menimpa siswa.
“Seperti di ruang guru atapnya sudah nyaris ambruk dimakan usia. Para guru lebih memilih duduk di luar ruangan ketika jam istrahat karena kuatir seketika ambruk menimpa mereka,” tandasnya.
Pihak sekolah lanjutnya, bukan tidak ingin memperbaiki tetapi tidak memiliki ketersediaan anggaran karena tidak ada lagi dana komite yang diandalkan. Sementara pembiayaan di pos anggaran lainnya telah diatur peruntukkannya sehingga tidak bisa diganggu gugat lagi.
Untuk itu, diharapkannya pada Pemerintah kabupaTen Bima melalui Dinas Dikpora dapat memberikan bantuan anggaran rehab total. Mengingat kondisi ril ruangan sudah tidak layak huni lagi. “Mudah-mudahan Bapak Bupati Bima bisa lebih memperhatikan sekolah kami,” harapnya. (Anwar)
Kepala SDN Boke, M. Nur, S.PdI mengakui, sejak dibangun Tahun 2006 lalu, sekolah setempat belum pernah mendapatkan bantuan rehab dari Pemerintah Kabupaten Bima. Karenanya, banyak ruangan yang terletak di bagian barat Kecamatan Sape ini rusak parah dan tak layak lagi sebagai tempat belajar siswa. Selain itu, atap bangunan yang lapuk dikuatirkan sewaktu-waktu ambruk dan menimpa siswa.
“Seperti di ruang guru atapnya sudah nyaris ambruk dimakan usia. Para guru lebih memilih duduk di luar ruangan ketika jam istrahat karena kuatir seketika ambruk menimpa mereka,” tandasnya.
Pihak sekolah lanjutnya, bukan tidak ingin memperbaiki tetapi tidak memiliki ketersediaan anggaran karena tidak ada lagi dana komite yang diandalkan. Sementara pembiayaan di pos anggaran lainnya telah diatur peruntukkannya sehingga tidak bisa diganggu gugat lagi.
Untuk itu, diharapkannya pada Pemerintah kabupaTen Bima melalui Dinas Dikpora dapat memberikan bantuan anggaran rehab total. Mengingat kondisi ril ruangan sudah tidak layak huni lagi. “Mudah-mudahan Bapak Bupati Bima bisa lebih memperhatikan sekolah kami,” harapnya. (Anwar)
COMMENTS