Kabag APP Setda Kabupaten Bima, Taufik ST,MT membantah dirinya memanfaatkan jabatan untuk mengerjakan belasan paket proyek sebagaimana diberitakan koran ini edisi sebelumya.
Kabag APP Setda Kabupaten Bima, Taufik ST,MT membantah dirinya memanfaatkan jabatan untuk mengerjakan belasan paket proyek sebagaimana diberitakan koran ini edisi sebelumya. Melalui telepon selulernya, kemarin, Ia mengaku tidak nyaman dengan pemberitaan yang menyudutkan pribadi maupun keluarganya.
“Kalau saya memanfaatkan jabatan untuk mengerjakan proyek, saya tidak selamat dunia akhirat, semua proyek yang ada di APP maupun pada Dinas lainnya sudah di bagi kepada semua kontraktor sesuai aturan yang ada,’’ elaknya.
Sebanyak 40 paket Proyek yang ada di bagian APP kata dia, tidak satupun dikerjakan oleh dirinya maupun keluarganya. Kalau ada pengakuan pihak kontraktor seperti diberitakan itu, dirinya meminta untuk melakukan pembuktian di lapangan, paket mana saja dia kerjakan. “Jangan hanya bersuara lantang tanpa bukti, bila perlu saya tawarkan pada rekanan untuk dibawa ke ranah hukum,” tantangnya.
Menyinggung soal mobil mewah yang dimilikinya sekarang, Taufik mengaku mobil Pajero tersebut, didapat atas hasil usahanya yang lain. Itupun dibayar cicilan kepada salah satu pengusaha yang ada di Kabupaten Bima. “Tidak benar kalau mobil itu didapat atas keuntungan proyek, hanya kebetulan mobil itu ada pada saat saya menjabat Kabag APP,” bantahnya.
Seperti diberitakan sebelumya, isu miring tentang ulah oknum Kabag Administrasi Pengendalian dan Pembangunan (APP) Setda Kabupaten Bima, Taufik, ST, MT yang diduga tengah mengerjakan sejumlah paket proyek mulai terkuak dipemurkaan. Sejumlah kontraktor yang merasa dirugikan atas ulah Taufik tersebut, satu persatu mulai berteriak, dan mendesak Bupati agar segera mencopot Taufik dari jabatannya sebagai Kabag APP, juga Ketua LPSE Kabupaten Bima.
Sumber mengaku mengenal dekat dengan Taufik, dan mengetahui persis cara Taufik dalam kaitan mafia proyek, disaat Taufik belum menjadi Kabag APP. Apalagi saat ini Taufik menjadi Ketua LPSE, diduga kuat Taufik adalah mesin pencetak uang di Lingkup Setda Kabupaten Bima.”Entah siapa saja yang menikmati uang hasil kerja Taufik itu, hanya Taufik yang tahu. Memang benar, tender di LPSE sekarang terjadi pemotongan belasan persen, bukan berarti tidak ada mafia tender proyek di LPSE. Justeru pemotongan belasan persen hingga 20 persen ke atas itu adalah modus untuk menghilangkan imeg negative Taufik dalam kaitan mafia proyek,”duga sumber ini seraya meminta Wartawan tidak menulis dulu indetintasnya.
Sumber ini bahkan menantang Taufik untuk mengumumkan secara rinci pada public tentang jumlah harta kekayaan sebelum menjadi Kabag, dan dimana harta yang dijual oleh Taufik sehingga mampu membeli mobil Pajero Sport tersebut.
“Saya saja sebagai pengusaha yang menurut saya punya kemampuan untuk membeli mobil Pajero masih mikir-mikir. Apalagi sosok Taufik yang sepengetahuan saya tidak memiliki usaha lain, selain gaji PNS, dengan mudah membeli mobil semahal itu,” ungkapnya. (KS.14)
Kabag APP Setda Kabupaten Bima, Taufik ST,MT |
Sebanyak 40 paket Proyek yang ada di bagian APP kata dia, tidak satupun dikerjakan oleh dirinya maupun keluarganya. Kalau ada pengakuan pihak kontraktor seperti diberitakan itu, dirinya meminta untuk melakukan pembuktian di lapangan, paket mana saja dia kerjakan. “Jangan hanya bersuara lantang tanpa bukti, bila perlu saya tawarkan pada rekanan untuk dibawa ke ranah hukum,” tantangnya.
Menyinggung soal mobil mewah yang dimilikinya sekarang, Taufik mengaku mobil Pajero tersebut, didapat atas hasil usahanya yang lain. Itupun dibayar cicilan kepada salah satu pengusaha yang ada di Kabupaten Bima. “Tidak benar kalau mobil itu didapat atas keuntungan proyek, hanya kebetulan mobil itu ada pada saat saya menjabat Kabag APP,” bantahnya.
Seperti diberitakan sebelumya, isu miring tentang ulah oknum Kabag Administrasi Pengendalian dan Pembangunan (APP) Setda Kabupaten Bima, Taufik, ST, MT yang diduga tengah mengerjakan sejumlah paket proyek mulai terkuak dipemurkaan. Sejumlah kontraktor yang merasa dirugikan atas ulah Taufik tersebut, satu persatu mulai berteriak, dan mendesak Bupati agar segera mencopot Taufik dari jabatannya sebagai Kabag APP, juga Ketua LPSE Kabupaten Bima.
Sumber mengaku mengenal dekat dengan Taufik, dan mengetahui persis cara Taufik dalam kaitan mafia proyek, disaat Taufik belum menjadi Kabag APP. Apalagi saat ini Taufik menjadi Ketua LPSE, diduga kuat Taufik adalah mesin pencetak uang di Lingkup Setda Kabupaten Bima.”Entah siapa saja yang menikmati uang hasil kerja Taufik itu, hanya Taufik yang tahu. Memang benar, tender di LPSE sekarang terjadi pemotongan belasan persen, bukan berarti tidak ada mafia tender proyek di LPSE. Justeru pemotongan belasan persen hingga 20 persen ke atas itu adalah modus untuk menghilangkan imeg negative Taufik dalam kaitan mafia proyek,”duga sumber ini seraya meminta Wartawan tidak menulis dulu indetintasnya.
Sumber ini bahkan menantang Taufik untuk mengumumkan secara rinci pada public tentang jumlah harta kekayaan sebelum menjadi Kabag, dan dimana harta yang dijual oleh Taufik sehingga mampu membeli mobil Pajero Sport tersebut.
“Saya saja sebagai pengusaha yang menurut saya punya kemampuan untuk membeli mobil Pajero masih mikir-mikir. Apalagi sosok Taufik yang sepengetahuan saya tidak memiliki usaha lain, selain gaji PNS, dengan mudah membeli mobil semahal itu,” ungkapnya. (KS.14)
COMMENTS