Pemkot Bima melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) melakukan upaya nyata dengan proaktif turun mengajak masyarakat untuk berpartisipasi.
Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bima untuk menghijaukan gunung dan hutan terus dilakukan. Tidak hanya sekedar mengkampanyekan gerakan menanam, Pemkot Bima melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) melakukan upaya nyata dengan proaktif turun mengajak masyarakat untuk berpartisipasi. Berbagai elemen dirangkul dan dilibatkan dalam penanaman bibit pohon yang dimulai sejak musim hujan tersebut.
Melalui gerakan nyata itu, tak salah jika Dishutbun menargetkan 80 persen dari ratusan ribu bibit pohon yang ditanam, tumbuh menghijaukan wilayah pegunungan Kota Bima. Selain proaktif menanam sendiri, bibit pohon telah ditanam berbagai elemen masyarakat dan tersebar pada sejumlah lokasi.
Tak ketinggalan, Tim Penggerak PKK Kota Bima dibawah kendali Hj Yani Marlina ikut menjadi inisiator kaum perempuan Kota Bima untuk menggalakan gerakan menanam. Upaya itu patut diapresiasi sebagai bentuk kepedulian Pemkot Bima terhadap kelangsungan hidup generasi kita ratusan tahun kedepan. Sebab fungsi pepohonan dapat menjaga mata air, ancaman tanah longsor dan polusi udara.
Kepala Dishutbun Kota Bima, Ir Abdurrahman Iba mengaku, saat ini masih terus melakukan penanaman pohon dan direncanakan hingga akhir musim hujan. Dirinya memastikan, semua bibit pohon yang ditanam tidak akan dibiarkan begitu saja. Namun akan tetap dilakukan pengecekan, pengontrolan dan pemeliharaan hingga tumbuh besar.
“Sebanyak 10 Kelompok Tani juga masih kami libatkan dalam penanaman bibit pohon. Ratusan bibit yang kami sebar kepada mereka sesuai lokasi masing-masing, saat ini tersisa tinggal 10 persen,” jelas Abdurrahman kepada Koran Stabilitas, di ruang kerjanya kemarin.
Kelompok Tani itu kata dia, juga dilibatkan secara aktif untuk memelihara bibit yang ditanam. Bila ada yang mati atau tidak tumbuh bisa segera menggantinya dengan menanam bibit baru. Sementara khusus beberapa wilayah puncak, kepada masyarakat yang telah ikut menanam diminta untuk berpartisipasi mengecek kembali tanaman itu.
Rencananya sambung dia, Dishutbun akan bekerjasama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) pada akhir Bulan Maret dan April mendatang untuk turun mengecek 10 lokasi utama penanaman bibit. Kepada Kelompok Tani yang berhasil menghidupkan banyak bibit akan diusulkan mendapatkan insentif dari BPDAS. Hal itu sebagai bentuk perhatian dan penghargaan pemerintah atas partisipasi masyarakat.
Selain itu lanjutnya, mengantisipasi kendala memasuki musim kemarau pihaknya akan terus melakukan kepada masyarakat agar bisa menjaga bibit yang ditanam. Sebab pada musim kemarau dipastikan akan banyak kendala yang dihadapi dan kerap kali menjadi momok menakutkan. Seperti kekuatiran petani meninggalkan ladang karena tidak lagi menanam, lahan tegalan yang miring, suhu udara yang menyengat hingga ancaman hewan ternak. (KS-13)
Melalui gerakan nyata itu, tak salah jika Dishutbun menargetkan 80 persen dari ratusan ribu bibit pohon yang ditanam, tumbuh menghijaukan wilayah pegunungan Kota Bima. Selain proaktif menanam sendiri, bibit pohon telah ditanam berbagai elemen masyarakat dan tersebar pada sejumlah lokasi.
Tak ketinggalan, Tim Penggerak PKK Kota Bima dibawah kendali Hj Yani Marlina ikut menjadi inisiator kaum perempuan Kota Bima untuk menggalakan gerakan menanam. Upaya itu patut diapresiasi sebagai bentuk kepedulian Pemkot Bima terhadap kelangsungan hidup generasi kita ratusan tahun kedepan. Sebab fungsi pepohonan dapat menjaga mata air, ancaman tanah longsor dan polusi udara.
Kepala Dishutbun Kota Bima, Ir Abdurrahman Iba mengaku, saat ini masih terus melakukan penanaman pohon dan direncanakan hingga akhir musim hujan. Dirinya memastikan, semua bibit pohon yang ditanam tidak akan dibiarkan begitu saja. Namun akan tetap dilakukan pengecekan, pengontrolan dan pemeliharaan hingga tumbuh besar.
“Sebanyak 10 Kelompok Tani juga masih kami libatkan dalam penanaman bibit pohon. Ratusan bibit yang kami sebar kepada mereka sesuai lokasi masing-masing, saat ini tersisa tinggal 10 persen,” jelas Abdurrahman kepada Koran Stabilitas, di ruang kerjanya kemarin.
Kelompok Tani itu kata dia, juga dilibatkan secara aktif untuk memelihara bibit yang ditanam. Bila ada yang mati atau tidak tumbuh bisa segera menggantinya dengan menanam bibit baru. Sementara khusus beberapa wilayah puncak, kepada masyarakat yang telah ikut menanam diminta untuk berpartisipasi mengecek kembali tanaman itu.
Rencananya sambung dia, Dishutbun akan bekerjasama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) pada akhir Bulan Maret dan April mendatang untuk turun mengecek 10 lokasi utama penanaman bibit. Kepada Kelompok Tani yang berhasil menghidupkan banyak bibit akan diusulkan mendapatkan insentif dari BPDAS. Hal itu sebagai bentuk perhatian dan penghargaan pemerintah atas partisipasi masyarakat.
Selain itu lanjutnya, mengantisipasi kendala memasuki musim kemarau pihaknya akan terus melakukan kepada masyarakat agar bisa menjaga bibit yang ditanam. Sebab pada musim kemarau dipastikan akan banyak kendala yang dihadapi dan kerap kali menjadi momok menakutkan. Seperti kekuatiran petani meninggalkan ladang karena tidak lagi menanam, lahan tegalan yang miring, suhu udara yang menyengat hingga ancaman hewan ternak. (KS-13)
COMMENTS