Duta Partai Demokrat ini juga mendapat sorotan dan kritik dari mahasiswa dan masyarat, khususnya di Desa Sai. Terutama konstituen yang memilihnya sebagai wakil rakyat beberapa waktu lalu.
Belum lama menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bima, Samsul M Nor telah menghadapi persoalan diinternal partainya. Duta Partai Demokrat ini juga mendapat sorotan dan kritik dari mahasiswa dan masyarat, khususnya di Desa Sai. Terutama konstituen yang memilihnya sebagai wakil rakyat beberapa waktu lalu.
Ketua Ikatan Mahasiswa Sai (IMS), Ahmad mengatakan, pengorbanan para mahasiswa dan semua tim saat Pemilihan Legislatif Tahun 2014 lalu, merupakan suatu hal yang bodoh dilakukan. Sebab, pengorbanan itu tidak berbanding lurus dengan apa yang diharapkan. "Samsul itu, adalah penipu ulung. Itu terbukti, karena janji-janji politik busuknya terhadap masyarakat, hingga sekarang ini tidak direalisasikan," kata Ahmad saat ditemui di Desa Sai, Selasa (27/1).
Kemenangan Samsul saat itu lanjutnya, merupakan kesepakatan politik yang dilakukan oleh semua warga Desa Sai khususnya, dan masyarakat dapil I pada umumnya. Hampir lima bulan dilantik sebagai anggota DPRD Kabupaten Bama, secuilpun dituding tidak ada yang dilakukan Samsul kepada masyarakat. "Kami sangat malu kepada masyarakat, atas janji-janji Samsul sendiri. Mana janjimu itu, jangan jadikan masyarakat sebagai kelinci percobaan,"sorot masasiswa yang biasa disapa Ogil ini.
Selain mempunyai kontrak politik secara langsung dengan masyarakat, Anggota Komisi II itu juga punya kontrak politik secara langsung dengan Mahasiswa. Janji Samsul saat itu, bila ia menang dan duduk jadi anggota DPRD Kabupaten Bima, setiap tahunnya Sekretariat IMS akan ditanggungnya. "Tapi itu semua, sekarang tinggal janji bohong semata," ungkapnya.
Ia mengancam, jika Samsul tidak segera memenuhi janji politik busuknya itu, maka pihaknya akan melakukan hal-hal yang dianggap benar. Termasuk, membongkar semua apa yang telah ia lakukan untuk memenangkan Pileg 2014 lalu. "Kami tidak main-main dengan ancaman itu. Saat memperjuangkan Samsul, kami rela makan nasi basi dan duduk seperti orang gila di depan Kantor KPU Kabupaten Bima, semata-mata untuk Samsul. Ingat itu," ancamnya.
Hal yang sama, juga disampaikan oleh Najamuddin warga Desa Sai. Katanya, Proposal yang dibuat atas suruhan Samsul agar bisa mendapatkan bantuan pengadaan pompa air ukuran 5,5 Pk dari Pemerintah Kabupaten Bima, melalui Dinas Pertanian itu. Justeru telah diambil kembali, karena tidak sesuai dengan apa yang dikatakan Samsul. "Samsul berjanji, akan mengurus proposal itu hingga selesai. Tapi nyatanya, setelah kami membuat proposal atas suruhannya, justeru tidak dihiraukan," ungkapnya kesal.
Ia menuding, apa yang telah dijanjikan oleh Samsul sebelum menjadi anggota Dewan, apalagi sudah menjabat sebagau anggota Dewan merupakan pembohongan publik semata."Semua yang dilakukan Samsul adalah pembohongan publik. Kami berjanji, tidak akan lagi mendukung Samsul sampai kapanpun. Kami sangat kecewa dengan sikapnya yang tidak menepati janinya sendiri pada masyarakat,"ujarnya.
Samsul M. Nor yang dikonfirmasi mengatakan, inikan masalah politik. Ia baru empat bulan dilantik sebagai anggota Dewan. Jadi memang, belum bisa diwujudkan perjuangan apa yang dijanjikan untuk masyarakat. "Yang jelas, saya tetap komitmen untuk memperjuangkan rakyat saya," tegasnya. (KS-05)
 |
| DPRD Kabupaten Bima |
Kemenangan Samsul saat itu lanjutnya, merupakan kesepakatan politik yang dilakukan oleh semua warga Desa Sai khususnya, dan masyarakat dapil I pada umumnya. Hampir lima bulan dilantik sebagai anggota DPRD Kabupaten Bama, secuilpun dituding tidak ada yang dilakukan Samsul kepada masyarakat. "Kami sangat malu kepada masyarakat, atas janji-janji Samsul sendiri. Mana janjimu itu, jangan jadikan masyarakat sebagai kelinci percobaan,"sorot masasiswa yang biasa disapa Ogil ini.
Selain mempunyai kontrak politik secara langsung dengan masyarakat, Anggota Komisi II itu juga punya kontrak politik secara langsung dengan Mahasiswa. Janji Samsul saat itu, bila ia menang dan duduk jadi anggota DPRD Kabupaten Bima, setiap tahunnya Sekretariat IMS akan ditanggungnya. "Tapi itu semua, sekarang tinggal janji bohong semata," ungkapnya.
Ia mengancam, jika Samsul tidak segera memenuhi janji politik busuknya itu, maka pihaknya akan melakukan hal-hal yang dianggap benar. Termasuk, membongkar semua apa yang telah ia lakukan untuk memenangkan Pileg 2014 lalu. "Kami tidak main-main dengan ancaman itu. Saat memperjuangkan Samsul, kami rela makan nasi basi dan duduk seperti orang gila di depan Kantor KPU Kabupaten Bima, semata-mata untuk Samsul. Ingat itu," ancamnya.
Hal yang sama, juga disampaikan oleh Najamuddin warga Desa Sai. Katanya, Proposal yang dibuat atas suruhan Samsul agar bisa mendapatkan bantuan pengadaan pompa air ukuran 5,5 Pk dari Pemerintah Kabupaten Bima, melalui Dinas Pertanian itu. Justeru telah diambil kembali, karena tidak sesuai dengan apa yang dikatakan Samsul. "Samsul berjanji, akan mengurus proposal itu hingga selesai. Tapi nyatanya, setelah kami membuat proposal atas suruhannya, justeru tidak dihiraukan," ungkapnya kesal.
Ia menuding, apa yang telah dijanjikan oleh Samsul sebelum menjadi anggota Dewan, apalagi sudah menjabat sebagau anggota Dewan merupakan pembohongan publik semata."Semua yang dilakukan Samsul adalah pembohongan publik. Kami berjanji, tidak akan lagi mendukung Samsul sampai kapanpun. Kami sangat kecewa dengan sikapnya yang tidak menepati janinya sendiri pada masyarakat,"ujarnya.
Samsul M. Nor yang dikonfirmasi mengatakan, inikan masalah politik. Ia baru empat bulan dilantik sebagai anggota Dewan. Jadi memang, belum bisa diwujudkan perjuangan apa yang dijanjikan untuk masyarakat. "Yang jelas, saya tetap komitmen untuk memperjuangkan rakyat saya," tegasnya. (KS-05)
COMMENTS