Sebanyak 28 mahasiswi Akademik Kebidanan (Akbid) Surya Mandiri Bima (SMB) melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Lingkungan Wenggo Kelurahan Penanae Kecamatan Raba.
Sebanyak 28 mahasiswi Akademik Kebidanan (Akbid) Surya Mandiri Bima (SMB) melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Lingkungan Wenggo Kelurahan Penanae Kecamatan Raba. Mereka akan berada selama tiga minggu mulai 26 Januari hingga 14 Februari mendatang. Kehadirian para calon bidan ini disambut oleh Lurah Penanae, Iskandar, S.Sos di kantor lurah setempat Senin (26/1) pagi.
Plt Direktur Akbid SMB, Saraswati Haylian Chiani, STT, M.Kes mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian penerapan kebidanan komunitas persiapan sebelum mahasiswi menjadi bidan. Dan yang terpenting adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Mahasiswi ini setelah mendapat gelar ahli madya kebidanan, nantinya bukan saja menjadi tenaga kesehatan dirumah sakit dan puskesmas. Tapi lebih banyak menjadi bidan desa atau kelurahan sehingga PKL ini merupakan rangkaian untuk melengkapi mata kuliah mereka selama menuntut ilmu di Akbid SMB,” ujar dosen cantik ini.
Dikatakannya, PKL Angkatan V Tahun 2015 ini ditempatkan didua Rukun Tetangga (RT) di Lingkungan Wenggo sehingga jarak posko dengan wilayah prakteknya tidak terlalu jauh. Selama PKL, mahasiswi ini dituntut melakukan pengkajian data, mencari data, mengidentifikasi kesehatan masyarakat kelurahan Penanae lebih khusus warga di Dusun Wenggo. “Sudah jelas data yang mereka himpun terkait kesehatan, antara lain wanita pasang usia subur, ibu hamil, balita dan lain-lain,” terangnya.
Selain pemetaaan wilayah, mahasiswi PKL ini dituntut dapat semaksimal mungkin dapat mengakses data, seperti cara pemetaan kondisi, skoring, menganalisis masalah dan mencari mencari solusi pemecahan masalah tersebut. Karena itu tugas terpenting bidan, jadi calon bidan ini kita terjungkan di masyarakat untuk mencari solusi dan sekaligus memecahkannya, sebab nantinya setelah diwisuda mereka akan kembali kemasyarakat.
Sementara itu Lurah Penanae Iskandar, S. Sos pada wartawan ditempat yang sama mengatakan, angka kematian ibu hamil dan balita di tiga lingkungan yang ada di kleurahan Penane ini menurun dibandingkan ditahun-tahun sebelumnya, namun dengan kehadiran mahaiswi kebidanan yang melakukan PKL di Wenggo untuk mencek dan mendata warga usia prokduktif (wanita pasang usia subur). “Seperti dalam sambutannya Pembina Yayasan SMB H. Jubair, SKM, M.Kes mahasiswi ini datang dengan sempurna dan pulangnya juga sempurna pula. Sehingga kehadiran mahasiswi kebidanan disini dapat menjaga amanat almameternya,” ujarnya singkat. (KS-04)
Plt Direktur Akbid SMB, Saraswati Haylian Chiani, STT, M.Kes mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian penerapan kebidanan komunitas persiapan sebelum mahasiswi menjadi bidan. Dan yang terpenting adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Mahasiswi ini setelah mendapat gelar ahli madya kebidanan, nantinya bukan saja menjadi tenaga kesehatan dirumah sakit dan puskesmas. Tapi lebih banyak menjadi bidan desa atau kelurahan sehingga PKL ini merupakan rangkaian untuk melengkapi mata kuliah mereka selama menuntut ilmu di Akbid SMB,” ujar dosen cantik ini.
Dikatakannya, PKL Angkatan V Tahun 2015 ini ditempatkan didua Rukun Tetangga (RT) di Lingkungan Wenggo sehingga jarak posko dengan wilayah prakteknya tidak terlalu jauh. Selama PKL, mahasiswi ini dituntut melakukan pengkajian data, mencari data, mengidentifikasi kesehatan masyarakat kelurahan Penanae lebih khusus warga di Dusun Wenggo. “Sudah jelas data yang mereka himpun terkait kesehatan, antara lain wanita pasang usia subur, ibu hamil, balita dan lain-lain,” terangnya.
Selain pemetaaan wilayah, mahasiswi PKL ini dituntut dapat semaksimal mungkin dapat mengakses data, seperti cara pemetaan kondisi, skoring, menganalisis masalah dan mencari mencari solusi pemecahan masalah tersebut. Karena itu tugas terpenting bidan, jadi calon bidan ini kita terjungkan di masyarakat untuk mencari solusi dan sekaligus memecahkannya, sebab nantinya setelah diwisuda mereka akan kembali kemasyarakat.
Sementara itu Lurah Penanae Iskandar, S. Sos pada wartawan ditempat yang sama mengatakan, angka kematian ibu hamil dan balita di tiga lingkungan yang ada di kleurahan Penane ini menurun dibandingkan ditahun-tahun sebelumnya, namun dengan kehadiran mahaiswi kebidanan yang melakukan PKL di Wenggo untuk mencek dan mendata warga usia prokduktif (wanita pasang usia subur). “Seperti dalam sambutannya Pembina Yayasan SMB H. Jubair, SKM, M.Kes mahasiswi ini datang dengan sempurna dan pulangnya juga sempurna pula. Sehingga kehadiran mahasiswi kebidanan disini dapat menjaga amanat almameternya,” ujarnya singkat. (KS-04)
COMMENTS