Bimbingan Teknis Penguatan Kapasitas Pendamping Sosial Fakir Miskin dan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) di Aula SMKN 3 Kota Bima, Senin (23/02) digelar.
Bimbingan Teknis Penguatan Kapasitas Pendamping Sosial Fakir Miskin dan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) di Aula SMKN 3 Kota Bima, Senin (23/02) digelar. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten I Setda Kota Bima, Drs. M, Farid, M. Si.
ilustrasi bimtek
Dalam sambutannya, Asisten I menjelaskan, keberadaan Dinas Sosial merupakan kewenangan yang sifatnya absolut dalam suatu pemerintahan karena pelayanan sosial harus diberikan kepada masyarakat untuk mencapai kesejahteraan hidup. Untuk keberhasilan program sosial, harus ada relasi sosial antara pendamping dengan masyarakat dalam rangka memecahkan masalah, mendayagunakan sumber daya dan potensi serta meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dan publik lainnya.
Dikatakannya, pendamping sosial harus menyamakan persepsi dalam melakukan pendataan jumlah masyarakat miskin, lanjut usia, rumah tidak layak huni, pemberdayaan KUBE dan program sosial lainnya untuk menyukseskan visi Kota Bima yakni Mewujudkan Kota Bima yang Sejahtera, Maju dan Mandiri pada tahun 2028. “Pendamping sosial harus berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat. Mudah-mudahan Bimtek ini mampu meningkatkan kapasitas para pendamping sosial dan mendapatkan ilmu baru untuk dibagikan kepada masyrakat,” harapnya seperti dikutip dari Plt Kabag Humas dan Protokol, Ihya Ghazali, S.Sos.
Sementara itu, Kepala Bidang UKS Disnakertrans Kota Bima, Syafruddin, S. Pd melaporkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan informasi, pengetahuan, dan strategi kepada para pendamping program sehingga dapat lebih optimal dalam melaksanakan pendampingan terhadap penerima manfaat. Diharapkan output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan pendamping dalam hal teknis penggalian potensi dan sumber baik yang berasal dari dalam diri pendamping itu sendiri, penerima manfaat maupun dari lingkungan sekitar, meningkatnya kemampuan pendamping dalam hal teknis pelaporan tentang perkembangan yang menjadi dampingan serta terwujudnya persamaan persepsi terhadap indikator keberhasilan program.
Bimtek ini diikuti seluruh pendamping program sebanyak 42 orang yang terdiri dari pendamping sosial KUBE 26 orang, pendamping sosial KTK/PM 2 orang, pendamping sosial lanjut usia 4 orang, pendamping sosial ASPEK PDB 4 orang, dan pendamping PKH 8 orang. (KS-13)
ilustrasi bimtek
Dalam sambutannya, Asisten I menjelaskan, keberadaan Dinas Sosial merupakan kewenangan yang sifatnya absolut dalam suatu pemerintahan karena pelayanan sosial harus diberikan kepada masyarakat untuk mencapai kesejahteraan hidup. Untuk keberhasilan program sosial, harus ada relasi sosial antara pendamping dengan masyarakat dalam rangka memecahkan masalah, mendayagunakan sumber daya dan potensi serta meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dan publik lainnya.
Dikatakannya, pendamping sosial harus menyamakan persepsi dalam melakukan pendataan jumlah masyarakat miskin, lanjut usia, rumah tidak layak huni, pemberdayaan KUBE dan program sosial lainnya untuk menyukseskan visi Kota Bima yakni Mewujudkan Kota Bima yang Sejahtera, Maju dan Mandiri pada tahun 2028. “Pendamping sosial harus berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat. Mudah-mudahan Bimtek ini mampu meningkatkan kapasitas para pendamping sosial dan mendapatkan ilmu baru untuk dibagikan kepada masyrakat,” harapnya seperti dikutip dari Plt Kabag Humas dan Protokol, Ihya Ghazali, S.Sos.
Sementara itu, Kepala Bidang UKS Disnakertrans Kota Bima, Syafruddin, S. Pd melaporkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan informasi, pengetahuan, dan strategi kepada para pendamping program sehingga dapat lebih optimal dalam melaksanakan pendampingan terhadap penerima manfaat. Diharapkan output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan pendamping dalam hal teknis penggalian potensi dan sumber baik yang berasal dari dalam diri pendamping itu sendiri, penerima manfaat maupun dari lingkungan sekitar, meningkatnya kemampuan pendamping dalam hal teknis pelaporan tentang perkembangan yang menjadi dampingan serta terwujudnya persamaan persepsi terhadap indikator keberhasilan program.
Bimtek ini diikuti seluruh pendamping program sebanyak 42 orang yang terdiri dari pendamping sosial KUBE 26 orang, pendamping sosial KTK/PM 2 orang, pendamping sosial lanjut usia 4 orang, pendamping sosial ASPEK PDB 4 orang, dan pendamping PKH 8 orang. (KS-13)
COMMENTS