Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Bima saat ini sedang mengintensifkan persiapan pelaksanaan ujian praktek kejuruan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Bima saat ini sedang mengintensifkan persiapan pelaksanaan ujian praktek kejuruan. Ada lima program keahlian yang rencananya akan diujikan, yakni Tehnik Otomotif, Nautika Kapal Penangkap Ikan, Tehnik Komputer dan Jaringan, Agrobisnis Perikanan dan Tehnologi Pengolahan Hasil Perikanan.
Kepala SMKN Bima, Drs, Muhamad Saleh Msi mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk memantapkan siswa siswi sesuai dengan jurusan masing-masing. Kegiatan meliputi pemberian bimbingan, baik dari pembimbing yang berasal dari internal sekolah sesuai dengan jurusan maupun pembimbing eksternal yang berasal dari dunia usaha atau industri. Sementara guru hanya sebagai pendamping.
“Diharapkan dalam kegiatan ini dapat membentuk sebuah program dan pengadaan bahan ujian dan alat praktek. Kemudian ferifikasi layak dan tidak layaknya alat praktek. Kalau ditemukan tidak layak maka akan di ganti dnegan barang yang baru,” terangnya.
Gambaran tehnik pelaksanaan ujian kata dia, peserta diberikan waktu 18 jam untuk mengerjakan soal yang diberikan para pengusaha industri. Dalam sehari minimal siswa mampu mengerjakan empat sampai lima jam. Untuk tenaga otomotif penguji dari perusahaan bengkel mobil, Nautika NKP dari Sahbandar atau yang memiliki ijazah laut. Sedangkan untuk tehnik Komputer diuji ahli komputer dan tenaga perikanan, untuk Agrobisnis dari Tenaga Ahli dari BSM dan tenaga ahli pengolahan Ikan dari guru yang berpengalaman atau ahli perikanan. (KS-16)
Kepala SMKN Bima, Drs, Muhamad Saleh Msi mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk memantapkan siswa siswi sesuai dengan jurusan masing-masing. Kegiatan meliputi pemberian bimbingan, baik dari pembimbing yang berasal dari internal sekolah sesuai dengan jurusan maupun pembimbing eksternal yang berasal dari dunia usaha atau industri. Sementara guru hanya sebagai pendamping.
“Diharapkan dalam kegiatan ini dapat membentuk sebuah program dan pengadaan bahan ujian dan alat praktek. Kemudian ferifikasi layak dan tidak layaknya alat praktek. Kalau ditemukan tidak layak maka akan di ganti dnegan barang yang baru,” terangnya.
Gambaran tehnik pelaksanaan ujian kata dia, peserta diberikan waktu 18 jam untuk mengerjakan soal yang diberikan para pengusaha industri. Dalam sehari minimal siswa mampu mengerjakan empat sampai lima jam. Untuk tenaga otomotif penguji dari perusahaan bengkel mobil, Nautika NKP dari Sahbandar atau yang memiliki ijazah laut. Sedangkan untuk tehnik Komputer diuji ahli komputer dan tenaga perikanan, untuk Agrobisnis dari Tenaga Ahli dari BSM dan tenaga ahli pengolahan Ikan dari guru yang berpengalaman atau ahli perikanan. (KS-16)
COMMENTS