Sejumlah warga Salama Kota Bima, terutama yang berada di pemukiman baru, meminta Pemerintah Kota Bima untuk memperbaiki Jembatan di lingkungan mereka.
Sejumlah warga Salama Kota Bima, terutama yang berada di pemukiman baru, meminta Pemerintah Kota Bima untuk memperbaiki Jembatan di lingkungan mereka. Jembatan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang berada di pemukiman baru tersebut. Sebab jalan penghubung antara Salama dan Gindi sampai hari ini belum terealisasi karena kendala jembatan.
Salah seorang warga Salama M.Saleh yang tinggal di pemukiman baru tepatnya di samping Pondok Pesantren Al Ikhwan Salama mengaku, permohonan warga kepada pemerintah Kota Bima untuk segera memperbaiki jembatan tersebut sudah berlangsung satu tahun lebih, sejak 2013 lalu. Namun sampai hari ini, Pemerintah Kota Bima masih menutup mata.
Menurutnya, Jembatan tersebut, menjadi satu-satunya akses untuk masuk ke pemukiman baru Warga dan jembatan itu juga yang akan menghubungkan jalan potong dari Salama menuju Gindi Kelurahan Jatiwangi. Selain rusak, jembantan tersebut hanya bisa dilalui sepeda motor dan mobil pick up atau gerobak, sementara truk tidak bisa melintas di jembatan kecil tersebut.
“Kita sudah meminta agar jembatan tersebut segera diperbaiki dan diperbesar, namun sampai hari ini belum ada jawaban dari pemerintah Kota Bima. Lebih baik memperbaiki jembatan yang panjangnya lebih kurang 7 meter ini, dari pada menggunakan APBD untuk hal-hal yang tidak bisa dinikmati masyarakat,” ujarnya.
Dirinya berharap agar Pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut, dan menuntaskan jalan potong tersebut, sebelum warga di pemukiman membangun pagar permanen. Dikatakannya, saat ini warga setempat sudah siap memberikan lahan mereka untuk jalan, jadi sebaiknya dipercepat sebelum warga membangun pagar yang akan memakan ruas jalan.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Bima, Ir.Supawarman yang dikonfirmasi Koran ini, mengakui adanya permohonan dari warga sejak 2013 lalu. Hanya saja permohonan itu belum bisa dilaksanakan lantaran ada sebagian warga yang tidak belum mau memberikan sebagian kecil tanah mereka untuk gang/jalan. “Permohonan itu memang masuk sekitar satu tahun yang lalu, namun setelah kita turun survey, dan jembatan tersebut, memang harus segera diperbaiki. Hanya saja, kesiapan warga untuk membuka gang itu yang kami harapkan. Percuma jembatan diperbesar kalau gangnya kecil,” jelasnya.
Lanjutnya, jika warga sudah siap memberikan lahan untuk jalan yang lebarnya minimal 3 meter, maka jembatan tersebut akan segera diperbaiki secepatnya. Karena menurutnya dalam beberapa tahun terakhir, PU Kota Bima belum ada membangun ata memperbaiki jembatan. “Kita akan coba turun survey lagi ke lokasi, apakah warga sudah siap atau tidak. Yang jelas kita selalu siap untuk memperbaiki jembatan tersebut,” Janjinya, sambil memanggil stafnya untuk mencatat dan turun lokasi. (KS-02)
Salah seorang warga Salama M.Saleh yang tinggal di pemukiman baru tepatnya di samping Pondok Pesantren Al Ikhwan Salama mengaku, permohonan warga kepada pemerintah Kota Bima untuk segera memperbaiki jembatan tersebut sudah berlangsung satu tahun lebih, sejak 2013 lalu. Namun sampai hari ini, Pemerintah Kota Bima masih menutup mata.
Menurutnya, Jembatan tersebut, menjadi satu-satunya akses untuk masuk ke pemukiman baru Warga dan jembatan itu juga yang akan menghubungkan jalan potong dari Salama menuju Gindi Kelurahan Jatiwangi. Selain rusak, jembantan tersebut hanya bisa dilalui sepeda motor dan mobil pick up atau gerobak, sementara truk tidak bisa melintas di jembatan kecil tersebut.
“Kita sudah meminta agar jembatan tersebut segera diperbaiki dan diperbesar, namun sampai hari ini belum ada jawaban dari pemerintah Kota Bima. Lebih baik memperbaiki jembatan yang panjangnya lebih kurang 7 meter ini, dari pada menggunakan APBD untuk hal-hal yang tidak bisa dinikmati masyarakat,” ujarnya.
Dirinya berharap agar Pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut, dan menuntaskan jalan potong tersebut, sebelum warga di pemukiman membangun pagar permanen. Dikatakannya, saat ini warga setempat sudah siap memberikan lahan mereka untuk jalan, jadi sebaiknya dipercepat sebelum warga membangun pagar yang akan memakan ruas jalan.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Bima, Ir.Supawarman yang dikonfirmasi Koran ini, mengakui adanya permohonan dari warga sejak 2013 lalu. Hanya saja permohonan itu belum bisa dilaksanakan lantaran ada sebagian warga yang tidak belum mau memberikan sebagian kecil tanah mereka untuk gang/jalan. “Permohonan itu memang masuk sekitar satu tahun yang lalu, namun setelah kita turun survey, dan jembatan tersebut, memang harus segera diperbaiki. Hanya saja, kesiapan warga untuk membuka gang itu yang kami harapkan. Percuma jembatan diperbesar kalau gangnya kecil,” jelasnya.
Lanjutnya, jika warga sudah siap memberikan lahan untuk jalan yang lebarnya minimal 3 meter, maka jembatan tersebut akan segera diperbaiki secepatnya. Karena menurutnya dalam beberapa tahun terakhir, PU Kota Bima belum ada membangun ata memperbaiki jembatan. “Kita akan coba turun survey lagi ke lokasi, apakah warga sudah siap atau tidak. Yang jelas kita selalu siap untuk memperbaiki jembatan tersebut,” Janjinya, sambil memanggil stafnya untuk mencatat dan turun lokasi. (KS-02)
COMMENTS