Rayon 14 SMP Kabupaten Bima yang berlokasi di Kecamatan Ambalawi, hari ini, Rabu (4/3, red) menggelar ujian percobaan (try out) tingkat SMP.
Rayon 14 SMP Kabupaten Bima yang berlokasi di Kecamatan Ambalawi, hari ini, Rabu (4/3, red) menggelar ujian percobaan (try out) tingkat SMP. Kegiatan itu diikuti 10 sekolah dengan total peserta 449 siswa. Try out berlangsung selama tiga hari itu merupakan persiapan untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) yang dihelat serentak bulan Mei mendatang pada tiga mata pelajaran Bahasa Indonesia (BI), Bahasa Inggiris (B.Ing) dan Matematika (MM).
Ketua Rayon 14 SMP Kabupaten Bima, Rusdin Abdullah, S.Pd pada wartawan ini mengatakan, kesepuluh sekolah yang mengikuti try out tersebut yakni SMPN 1, SMP 2, SMP Muhammadyah, SMP IT AR Rahman, SMP Darul Husna, SMP ITTG Al Mutaddin, MTs Al Falah, MTs Ihya Ulumudin, MTs Nurul Haq dan MTs Darul Husna. “Untuk ujian try out ini tidak hanya dilakukan disekolah SMPN 1 Ambalawi saja, tapi peserta juga menggelar ujian yang sama disekolahnya masing-masing. Pasalnya, faktor jarak antara sekolah ini dengan yang lainnya cukup jauh, seperti di Desa Talapiti tidak mungkin peserta ujian hadir disekolah ini,” ujarnya saat ditemui di SMPN 1 Ambalawi Selasa (3/3).
Mantan guru senior SMPN 1 Kota Bima selama 23 tahun itu mengaku, untuk pelaksanaan ujian di sekolah langsung diawasi masing-masing guru setempat. Rencananya, hasil try out itu akan dikirim ke rayon dan dilanjutkan ke Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora). Sementara untuk biaya segala ujian tersebut, dibebankan pada Biaya Operasional Sekolah (BOS) 2015 di sekolah masing-masing, serta untuk pembuatan soal ujian dimaksud. Dibuat secara bersama oleh guru mata pelajaran yang diujikan dari 10 sekolah. “Perlu kami sampaikan tidak ada kebocoran soal akibat perbuatan oknum guru pembuat soal yang memberkan kunci jawaban pada peserta ujian,” lanjutnya.
Menurutnya, try out itu dilaksanakan bertujuan untuk mengukur kesiapan para siswa kelas tiga dalam menghadapi UN Mei nanti. Sehingga soal yang diujikan dalam try out tersebut merupakan bayangan soal yang mengarah ke soal UN Mei 2015 mendatang. Sementara terkait prestasi siswa pada UN 2014 lalu, peserta dari rayon 14 lulus 100 porsen, sehingga diharapakan UN 2015 ini dapat dipertahankan predikat tersebut. Pasalnya, pada 2014 peserta mendapat nilai rata-rata 7 hingga 8, sehingga UN 2015 nanti dapat diatas nilai rata-rata 8, jelas mantan guru SMPN 4 Wera 2010-2011.
Kasek yang menduduki jabatan Kepala SMPN 1 Ambalawi sejak Maret 2011 lalu, menambahkan, bahwa untuk pengawas pihaknya tidak menugaskan guru bidang studi (mata pelajaran) yang diujikan tersebut, akan tetapi yang bertugas sebagai pengawas dikelas sekolah masing-masing, yakni oleh guru mata pelajaran lain. “Hal ini kita lakukan untuk menghindari kecurigaan dari pihak lain,” tegasnya. (KS-04)
Ketua Rayon 14 SMP Kabupaten Bima, Rusdin Abdullah, S.Pd pada wartawan ini mengatakan, kesepuluh sekolah yang mengikuti try out tersebut yakni SMPN 1, SMP 2, SMP Muhammadyah, SMP IT AR Rahman, SMP Darul Husna, SMP ITTG Al Mutaddin, MTs Al Falah, MTs Ihya Ulumudin, MTs Nurul Haq dan MTs Darul Husna. “Untuk ujian try out ini tidak hanya dilakukan disekolah SMPN 1 Ambalawi saja, tapi peserta juga menggelar ujian yang sama disekolahnya masing-masing. Pasalnya, faktor jarak antara sekolah ini dengan yang lainnya cukup jauh, seperti di Desa Talapiti tidak mungkin peserta ujian hadir disekolah ini,” ujarnya saat ditemui di SMPN 1 Ambalawi Selasa (3/3).
Mantan guru senior SMPN 1 Kota Bima selama 23 tahun itu mengaku, untuk pelaksanaan ujian di sekolah langsung diawasi masing-masing guru setempat. Rencananya, hasil try out itu akan dikirim ke rayon dan dilanjutkan ke Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora). Sementara untuk biaya segala ujian tersebut, dibebankan pada Biaya Operasional Sekolah (BOS) 2015 di sekolah masing-masing, serta untuk pembuatan soal ujian dimaksud. Dibuat secara bersama oleh guru mata pelajaran yang diujikan dari 10 sekolah. “Perlu kami sampaikan tidak ada kebocoran soal akibat perbuatan oknum guru pembuat soal yang memberkan kunci jawaban pada peserta ujian,” lanjutnya.
Menurutnya, try out itu dilaksanakan bertujuan untuk mengukur kesiapan para siswa kelas tiga dalam menghadapi UN Mei nanti. Sehingga soal yang diujikan dalam try out tersebut merupakan bayangan soal yang mengarah ke soal UN Mei 2015 mendatang. Sementara terkait prestasi siswa pada UN 2014 lalu, peserta dari rayon 14 lulus 100 porsen, sehingga diharapakan UN 2015 ini dapat dipertahankan predikat tersebut. Pasalnya, pada 2014 peserta mendapat nilai rata-rata 7 hingga 8, sehingga UN 2015 nanti dapat diatas nilai rata-rata 8, jelas mantan guru SMPN 4 Wera 2010-2011.
Kasek yang menduduki jabatan Kepala SMPN 1 Ambalawi sejak Maret 2011 lalu, menambahkan, bahwa untuk pengawas pihaknya tidak menugaskan guru bidang studi (mata pelajaran) yang diujikan tersebut, akan tetapi yang bertugas sebagai pengawas dikelas sekolah masing-masing, yakni oleh guru mata pelajaran lain. “Hal ini kita lakukan untuk menghindari kecurigaan dari pihak lain,” tegasnya. (KS-04)
COMMENTS