Bupati Bima, Drs H Syafrudin HM Nur, MPd menghadiri pelaksanaan acara pesta panen raya kedelai dan temu lapang klaster usaha penengkaran benih kedelei Tahun 2015 Desa Kananga
Bupati Bima, Drs H Syafrudin HM Nur, MPd menghadiri pelaksanaan acara pesta panen raya kedelai dan temu lapang klaster usaha penengkaran benih kedelei Tahun 2015 Desa Kananga Kecamatan Bolo, Sabtu (5/3). Kegiatan itu juga dihadiri seluruh SKPD Kabupaten Bima, Ketua PKK Kabupaten Bima, Hj Rostina, rombongan Perwakilan Bank Indonesia NTB dan sejumlah elemen masyarakat Bolo.
Drs H Syafrudin HM Nur, MPd saat menghadiri pelaksanaan acara pesta panen raya kedelai
Dalam sambutannya, Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultural, Ir. Muhammad Tayeb, mengatakannya, bahwa daerah Kabupaten Bima merupakan daerah terbesar ketiga dari daerah Jawa dan Bandung dengan penghasilan isi bumi, terutama hasil kedelai beserta hasil alam lainnya. Sehingga Bank Indonosia membidik diwilayah Kabupaten Bima untuk diberikan bantuan benih berupa burarang. Contoh di wilayah Kecamatan Bolo Desa Kananga So ndano seluas 35 are.
“Para petani di So Ndano Desa Tumpu Kecamatan Bolo merasa beruntung tahun ini karena pihak BI telah memberikan fasilitas dengan teknologi dan fasilitas lain secara cuma-Cuma,” ungkapnya.
Selain itu, apabila hasil panen nantinya akan diberikan pada anggota kelompok tani lain untuk mendapat benih burarang gratis. Dijelaskannya, untuk meningkatkan hasil pruduksi pertanian di Kabupaten Bima, dinas setempat akan memberikan fasilitas dan mengajarkan petani tehnik menanam yang baik. Apalagi, Kabupaten Bima merupakan sumber kedelai. Maka dengan adanya kelompok tani kita akan manfaatkan dengan sebaik-baiknya agar Kabupaten Bima mendapat peringkat. Harapan saya mudah-mudahan hasil panen petani akan memberikan hasil yang baik dan bermutu,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bima, Drs H Syafrudin HM Nur, MPd dalam sambutannya mengatakan, kedelai merupakan tanaman pangan utama yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan sangat strategis. Terkait dengan ketahanan pangan nasional komoditas ini mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah dalam kebijakan pangan nasional.
Saat ini kata Bupati, sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan dan pakan ternak yang berbahan baku kedelai, sebagian besar komoditi ini digunakan sebagai sumber panga sehingga kebutuhan kedelai setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Mengingat kebutuhan kadelai nasional yang saat belum bisa dipenuhi oleh dari hasil produksi.
Kendala dalam pengembangan kedelai di Kabupaten Bima ungkapnya, adalah terbatasnya ketersediaan benih bermutu dengan harga yang tidak stabil atau cenderung murah pada saat panen, sehingga para petani tidak mau untuk menanamnya. “Oleh karena itu bantuan bagi para penangkar kedelai sudah sepatutnya diberikan, baik nyang bersifat finansial, peralatan dan bimbingan tehnis mengingat terbatasnya kemampuan penangkar,” jelasnya. (KS-11)
Drs H Syafrudin HM Nur, MPd saat menghadiri pelaksanaan acara pesta panen raya kedelai
Dalam sambutannya, Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultural, Ir. Muhammad Tayeb, mengatakannya, bahwa daerah Kabupaten Bima merupakan daerah terbesar ketiga dari daerah Jawa dan Bandung dengan penghasilan isi bumi, terutama hasil kedelai beserta hasil alam lainnya. Sehingga Bank Indonosia membidik diwilayah Kabupaten Bima untuk diberikan bantuan benih berupa burarang. Contoh di wilayah Kecamatan Bolo Desa Kananga So ndano seluas 35 are.
“Para petani di So Ndano Desa Tumpu Kecamatan Bolo merasa beruntung tahun ini karena pihak BI telah memberikan fasilitas dengan teknologi dan fasilitas lain secara cuma-Cuma,” ungkapnya.
Selain itu, apabila hasil panen nantinya akan diberikan pada anggota kelompok tani lain untuk mendapat benih burarang gratis. Dijelaskannya, untuk meningkatkan hasil pruduksi pertanian di Kabupaten Bima, dinas setempat akan memberikan fasilitas dan mengajarkan petani tehnik menanam yang baik. Apalagi, Kabupaten Bima merupakan sumber kedelai. Maka dengan adanya kelompok tani kita akan manfaatkan dengan sebaik-baiknya agar Kabupaten Bima mendapat peringkat. Harapan saya mudah-mudahan hasil panen petani akan memberikan hasil yang baik dan bermutu,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bima, Drs H Syafrudin HM Nur, MPd dalam sambutannya mengatakan, kedelai merupakan tanaman pangan utama yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan sangat strategis. Terkait dengan ketahanan pangan nasional komoditas ini mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah dalam kebijakan pangan nasional.
Saat ini kata Bupati, sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan dan pakan ternak yang berbahan baku kedelai, sebagian besar komoditi ini digunakan sebagai sumber panga sehingga kebutuhan kedelai setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Mengingat kebutuhan kadelai nasional yang saat belum bisa dipenuhi oleh dari hasil produksi.
Kendala dalam pengembangan kedelai di Kabupaten Bima ungkapnya, adalah terbatasnya ketersediaan benih bermutu dengan harga yang tidak stabil atau cenderung murah pada saat panen, sehingga para petani tidak mau untuk menanamnya. “Oleh karena itu bantuan bagi para penangkar kedelai sudah sepatutnya diberikan, baik nyang bersifat finansial, peralatan dan bimbingan tehnis mengingat terbatasnya kemampuan penangkar,” jelasnya. (KS-11)
COMMENTS